#15

5K 660 135
                                    

Selepas Mina pergi, Donghyuck kedatangan Jungkook yang berwajah sembab. Lelaki putih itu menatap Donghyuck dengan tatapan penuh rasa kecewa.

"Sejak kapan kau tahu Taehyung menggunakan heroin?"

Donghyuck membeku. Jungkook sudah tahu.

"Apa kau tahu jika Taehyung menarik semua uang di rekening tabunganku untuk membelinya?" Suara Jungkook meninggi dengan letupan emosi.

Donghyuck hanya terdiam. Menggeleng. Sedari dulu, Donghyuck terlampau segan pada kakak angkatnya itu. Jungkook terlalu menyeramkan jika dibantah.

"Aku tidak mempermasalahkan uangnya, Hyuck! Tapi Taehyung memakai terlalu banyak! Dia sudah kelepasan,"

"Aku tahu siapa yang memasoknya untuk Taehyung," jawab Donghyuck.

"Siapa? Katakan padaku siapa bedebah yang membuat Taehyung terus ketergantungan?"

"Mark Lee, dan akan kubereskan dia segera."

•••

Mark tersenyum dengan tingkat kebahagiaan tertinggi hari ini. Taeyong sudah dijebloskan ke penjara. Juga satu lagi, manusia di depannya ini datang dengan penuh rasa memohon.

"Wow! Apa kabar hyung?" Mark duduk dengan pongah di sofa keemasan ruang tamunya. Kemudian Taehyung cepat menghampirinya.

"Kumohon Mark berikan aku lagi. Aku butuh. Yohan tidak mau menjualnya padaku jika bukan perintahmu,"

Raut wajah Taehyung pucat pasi dengan tubuh gemetar. Dia sedang butuh... sangat butuh.

"Aku punya-" Mark menjeda kalimatnya lalu maju dan berbisik ke telinga Taehyung.

"-tapi mahal."

Taehyung memelas. "Aku tidak punya cukup uang seperti kemarin. Ayolah kumohon..."

"Tidak ada yang gratis, hyung."

Akal pikiran Taehyung buntu. Dia sudah lupa dengan kewarasannya, Jungkook kekasihnya, dan semua kehidupan normalnya.

Dia hanya butuh serbuk itu untuk ketenangan jiwa.

"Apa pun akan kulakukan, Mark."

"Benarkah?"

"Ya, ya!"

"Kalau begitu, bisakah hyung bawakan aku beruang liar itu kemari?"

Taehyung terpaku sejenak. "Lee Donghyuck maksudmu?"

"Tentu saja. Bawakan Donghyuck padaku dan aku akan memberikanmu apa yang kau mau,"

"Bagaimana jika aku menolak? Donghyuck adalah saudaraku!"

"Maka kau yang akan aku habisi,"

"Habisi saja aku dan jangan ganggu Donghyuck!"

•••

Taehyung pulang dengan langkah gontai. Hampir jatuh jika tidak ditangkap Donghyuck dari belakang. Dengan perlahan pemuda itu membaringkan Taehyung ke ranjang.

"Kau dari mana?"

Donghyuck jelas khawatir, Taehyung pulang dengan tubuh memar. Emosinya naik seketika, siapa yang sudah melakukan ini pada teman baiknya?

"Mark..." Taehyung berucap lirih sambil menahan sakit.

"Bajingan! Apa yang dia lakukan padamu?"

"Aku tak rela kau kembali padanya jadi dia menghabisiku begini,"

Donghyuck membalurkan salep pereda memar dan nyeri pada bagian yang lebam. Serta membersihkan darah dari ujung bibir Taehyung.

"Aku bertengkar dengan Jungkook, Hyuck."

"Aku tahu," jawab Donghyuck singkat.

"Aku menyesal," Taehyung menyambung lagi.

"Maka berhentilah menggunakannya! Aku pun tak suka melihatmu jadi pecandu!"

Taehyung mengangguk kemudian.

Donghyuck berdiri lalu meraih hoodie hitam yang tergantung di dinding. Lalu memakai sepatunya. Taehyung mengernyit, mau ke mana dia malam-malam begini?

"Hyuck tunggu! Kau akan pergi ke mana? Ini sudah larut,"

Donghyuck hanya menjawab singkat sebelum menghilang. "Menghabisi Mark Lee."

Derap langkah itu tak terdengar lagi. Larut di antara keheningan malam.

Dengan rasa berdosa, Taehyung bangkit dari ranjang menuju sofa tempat jaket hitam yang barusan dipakai tadi tergeletak. Mengeluarkan sebuah ponsel.

Dia sudah pergi menuju tempatmu. Aku sudah melakukan tugasku. Jangan menyakiti Donghyuck.

Tangannya merogoh kantong jaket satu lagi. Sebungkus besar heroin. Balas jasa atas pengkhianatannya malam ini pada adik kecilnya dan kekasih tercintanya.

Dia terlalu banyak berdosa.

Membohongi Jungkook dengan kerap berselingkuh bersama banyak gadis di club. Diam-diam menerima uang dari Mark untuk mengawasi Donghyuck selama ini.

Dan sekarang sempurna laknatnya, dia mengirim Donghyuck kepada musuh adik angkatnya itu sendiri.

Taehyung mempersiapkan semuanya. Sebuah jarum suntik sudah di tangan. Dengan mata terpejam, dia melakukannya. Merengkuh nikmat dalam kedamaian semu. Terduduk dengan wajah mendongak setelah sebelumnya mengirim pesan singkat pada sang kekasih.

Jeon Jungkook,
Borahaeyo...

Lalu tersenyum dengan satu titik air mata jatuh. Taehyung merasa bebas.

•••

Mark sudah menunggunya di ruang tamu bersama sejuta imajinasi liar berputar di kepala. Dan senyum angkuhnya merekah begitu yang dinanti telah tiba.

"Hai, sayangku."

Mark melambaikan tangan, namun tanpa basa-basi Donghyuck memberi tinjuan tepat di rahang Mark. Membuat lelaki itu jatuh ke samping.

"Bajingan! Jangan menganggu temanku!"

Mark menyeka darah di ujung bibir dengan jempolnya lalu tersenyum seolah tak merasa kesakitan.

"Aku merindukanmu, Donghyuck. Tapi kau datang dan menyakitiku,"

"Persetan!"

"Jangan begitu, aku sudah baik membiarkan Taehyung hyung hidup. Berterima kasihlah sedikit,"

Donghyuck memandangi Mark yang bergerak ke arah bar kecil tempat banyak koleksi anggurnya tersusun. Lelaki itu menuang sedikit dan memberikan pada Donghyuck.

"Ayo berdamai Hyuck..."

Donghyuck menaikkan alisnya, curiga.

"Apa yang kau campur pada minuman itu?"

Mark tertawa sarkas. "Astaga segitu curiganya padaku. Ini anggur murni tanpa racun sayang,"

Mark mencicip sedikit, menunjukkan pada Donghyuck tak ada apa pun di dalamnya. Sedikit ragu Donghyuck akhirnya menerima gelasnya dan meneguk isinya.

"See... tidak ada sesuatunya kan?"

Mark berjalan pelan memutari tubuh Donghyuck dan merengkuhnya tiba-tiba dari belakang. Donghyuck mematung dalam kebingungan. Aliran darahnya memacu cepat. Jantungnya berdebar kencang.

"Aku akan membuatmu sedikit rileks malam ini,"

Donghyuck baru tersadar setelah rasa kejut itu datang dari lengan kanannya. Sebuah jarum suntik ditancapkan Mark di sana.

"Fuck!" Donghyuck mendorong si angkuh dengan kasar dan melempar asal jarum suntik itu. Tubuhnya limbung dan matanya berkunang-kunang.

Mark menyeringai begitu mendapati mangsanya terkulai tak berdaya di lantai.

"I got you, baby bear."

To be continued
.
.
Jadi ya gitu gaes cara mark memerangkap bayi beruangnya, melalui taehyung

Btw, tiga chap lagi menuju ending>>

Untold || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang