Untold || Markhyuck

#13 Me: LDH

Namaku Lee Donghyuck.

Aku adalah pemuda kelahiran Daegu 24 tahun lalu. Terlahir dengan paras penuh kepolosan, manis, dan dianugerahi kulit tan yang seksi pula.

Perfect!

Semua orang merasa gemas denganku.

Jangan kira aku pemuda dengan sejuta aegyo dan bermulut manis. Aku anti beraegyo. Kehidupan keras sejak kecil membuatku menjadi tangguh. Aku kehilangan ibu sejak lahir, beliau kecelakaan. Menjadi piatu sejak kecil dengan ayah yang sibuk bekerja membuatku harus mandiri.

Ayahku adalah pegawai negeri pada salah satu instansi di Daegu. Itu siangnya, pada malam hari pun beliau masih bekerja sebagai supir taksi. Semua dilakukannya untuk menyenangkanku. Ia menabung, berjanji menguliahkanku kelak agar aku tak jadi orang susah.

Suatu hari, ayah memutuskan menikah lagi dengan seorang wanita yang ternyata mantan kekasihnya saat dulu dia sekolah. Ya, aku punya ibu sekarang.

Kami pindah ke Seoul karena tugas ayah. Aku senang bukan main. Apalah daya anak ndeso sepertiku yang bisa melihat Seoul selama ini via televisi?

Tapi...

Di sinilah titik terendah hidupku dimulai.

Berawal dari perkenalanku dengan gadis kelas dua belas yang kutolong saat dia diganggu preman, kami dekat dan pacaran. Dia Mina noona. Gadis sederhana cinta pertamaku-- mungkin.

Tidak ada yang istimewa. Kami hanya bertemu tiap aku pulang sekolah. Jajan bungeoppang dan es milo lalu duduk di taman berdua. Kencan yang murah, karena kami tidak punya uang lebih.

Aku adalah pemuda yang tidak terlalu romantis dan bukan anak baik-baik. Aku minum dan merokok sejak awal masuk SMA. Taehyung yang merupakan sunbaeku adalah teman sebrengsek dalam pergaulan. Bedanya, dia sudah melakukan seks dengan Jungkook hyung.

Sedang aku? Tentu saja meski berandal, aku perjaka.

Aku mulai merasakan neraka sejak hari di mana kujumpai Mina noona menangis, mengadu padaku bahwa ada anak lelaki dari bos ayahnya yang tertarik padanya.

Tentu aku marah. Tapi aku masih kecil saat itu. Hei! Aku hanya kelas satu SMA.

Jadi kukira tak ada yang terjadi ke depannya. Kehidupan masih normal. Sangat normal.

Sampai ayahku dipecat dan difitnah melakukan manipulasi data keuangan. Kami ditendang dari rumah dinas dan mengontrak rumah kecil dari uang sisa tabungan.

Aku masih sabar.

Aku kehilangan Mina noona kemudian. Dia memilih bersama pemuda itu karena ayahnya yang hanya seorang supir terancam dipecat. Kami putus dan aku tidak menangis.

Aku masih sabar.

Ayah sakit-sakitan dan kami bingung tak punya biaya. Belum lagi denda yang harus dibayar ayahku pada negara karena tuduhan korupsi yang sekali pun tak dilakukannya. Ibuku memutuskan bekerja begitu pun aku.

Apa pun kulakukan asal mendapat uang. Hingga aku mengenal mereka; kehidupan malam. Mendapat uang begitu mudah di sana. Menjadi tukang pukul, menjadi kurir obat terlarang, mengantar seorang jalang ke hotel menemui pelanggan bahkan aku juga sesekali memakai motor Taehyung untuk balapan liar.

Tapi percuma.

Semua uang itu kudapatkan, tapi tidak dengan kebahagiaan. Ayahku meninggal. Ibuku kecelakaan. Dan aku dikeluarkan dari sekolah karena alasan tak jelas.

Aku marah! Sangat marah!

Aku mencari tahu siapa yang sudah berlaku tak adil pada keluargaku.

Dialah Mark Lee, si sombong putra salah satu pengusaha kaya berpengaruh di Korea. Dan mengejutkannya, dia saudara tiriku.