'Aku akan terus mencuri perhatian mu, agar aku selalu dekat dengan mu''kau sangat dingin tapi, entah mengapa aku merasa hangat saat berada di dekat mu'
Nyebelin:
Saat sampai dikelas, ku liat pak Dedo uda luan masuk kelas.
'Lah kok pak Dedo luan' batin ku, kebingungan sambil ngelamun."Uda masuk cepat!!" Aku sontak kaget karena pak Dedo membentak ku, secepatnya aku langsung masuk kelas.
Karena telat masuk kelas, jadinya aku duduk di kursi paling sudut dan cuman ada satu kursi di sebalah ku yang memang kosong.
"Qila kok bisa telat?" Luski yang tidak pala jauh duduknya dengan ku, berbisik pelan agak menunduk tapi, belum sempat aku jawab, luan pak Dedo yang menjawabnya.
"Luski ada apa itu?" tanya pak Dedo sambil berdiri.
"Eh, Pak Dedo.. ini pak tadi pena Luski jatuh" tanpa rasa takut Luski membuat berbagai macam alasan agar tidak dihukum dengan wajah yang menyakini.
"Yasudah" jawab pak Dedo tanpa curiga sama sekali kalau Luski berbohong.
Entah ada urusan apa, pak Dedo keluar kelas dan sepertinya lagi berbicara sama seseorang tapi, entah siapa.
Semua murid yang ada di kelas ini sangat ribut, ada yang lagi ngepoin pak Dedo, ada yang lagi bahas anak baru, ada yang lagi ngosip, bahkan ada yang lagi mojok (pacaran) uuu dasar.. padahal wali kelasnya sendiri yang masuk.
Kalau aku sih mendinga ngelanjutkan bacaan novel di Wattpad ku, timbang gosip malah nambah dosa.
Agak lama tiba-tiba aja semua murid diam, mungkin karena pak Dedo masuk kelas tapi, tunggu... pak Dedo bukan sendiri masuk kelasnya tapi bersama anak baru itu.
"Ok anak-anak sekarang akan ada yang lain di kelas ini!" Seru pak Dedo tersenyum.
Semua siswi pada sibuk nyeritai murid baru itu. Yang katanya sih setelan opa opa korea. Bagi ku sih biasa aja.
"Perkenalkan diri kamu!" Seru pak Dedo, murid baru itu hanya tersenyum pada pak Dedo.
"Hay, nama gue Agler Al-dric, gue pindahan dari Eropa" ia mengenalkan dirinya sangat dingin.
Hampir semua Siswi yang ada di kelas ini pada memuji-muji nya."Ok, silahkan duduk. Biar dimulai pelajarannya!" seru pak Dedo sambil bangkit dari tempat duduknya.
Murid baru itu jalan kearah ku, yah mungkin karena cuman kursi disebelah ku lah yang kosong.
Semua murid pada melihatinya yang sedang menuju kearah ku. Aku yang masih baca Novel, Bodoh amat.
Tiba-tiba aja murid baru itu merampas Hp ku, pdahal aku masih asik baca novel.
Aku gak terima kalau kebahagiaan ku di surak sama orang lain. Apalagi sama orang yang gak ku kenal.
"Hey, itu Hp Qila!" aku mencoba untuk merebut Hp ku yang ada di tangan dianya.
"Pak Dedo begini kah seorang siswi teladan mu!" murid baru itu menyindir ku dengan memberi tau ke pak Dedo.
"iii apaan sih?" aku yang malu gara-gara di singgung sama murid baru itu langsung menundukan kepala ku.
Pak Dedo yang lagi menulis di papan tulis langsung melihat kami.
"Ada apa ini?" Pak Dedo mendekati
kami dan aku semakin merasa malu."ini yang bapak sebut-sebut murid paling teladan, paling terpintar dan paling berbakat di sekolah ini!" Kata-kata nya sih dinggin cuman menyakitkan. Aku hanya bisa menunduk malu.
"Qila, apa yang kamu lakukan?" belum sempat mau jawab pertanyaan pak Dedo, sih tukang sindir langsung maen nyosor aja
"Tadi pas bapak lagi nulis, dianya malah maen Hp pak" dasar tukang ngaduh.
"Bener tuh Qila?" aku hanya bisa menunduk.
"Kamu saya hukum, selama jam saya, kamu di luar!"
"Tapi pak..."
"Gak ada tuh tapi-tapian, keluar kamu sekarang!" gara-gara murid baru itu tuh, aku jadi di hukum.
'iii awas aja tuh anak!' Batin ku, Karena gak mungkin aku emosi apa lagi di depan pak Dedo. Mau lah kenak SPO.DA
SA
RNYE
BE
LIN
🙄😬

KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Twin
RomanceHanya ada saat itu, dan kepastian yang sangat luar biasa bahwa segala sesuatu telah ditulis. Tanpa disadari kita merubahnya. Biarkan takdir bekerja dengan sendirinya tanpa harus merubahnya.