Part 15

17 5 0
                                    

'Jangan berubah yah,,, walaupun kamu uda punya Prioritas'

'Prioritas=Solidaritas? Anggap Prioritas mu seperti Solidaritas mu =langgeng'

'Ada waktunya aku bercerita semua keluh kesah ku, tapi aku gak mau ngerepotin kalian'

Kalian:)
Sesampainya di sekolah terlihat di parkiran sekumpulan geng Cecan yang ketua nya adalah saudara Tiri ku

"Pagi Ca!!" Sapa ku dengan senyuman tanpa Dendam

"Ca kasian amat sih kakak Lo" ledek salah satu dari mereka, berambut pendek sekiranya sebahu, Hidung bertindik bak nya seorang Rock and roll, ku akui dianya memang cantik dengan di hiasi mata yang berbinar dan gaya nya yang tomboy.  Namanya Nicen Ulya panggil aja Nicen.

"Percuma punya Bokap kaya, tapi ke sekolah naik sepeda. Malu maluin Lo!" Caca mendorong ku, sepeda ku jugak terjatuh.

"Aaauuu..." ringis ku terduduk kesakitan memegangi dengkul ku yang berdarah.

Itu sebabnya dari dulu aku minta ke ayah agar tidak satu sekolah dengan Caca tapi ayah selalu punya cara untuk menyatukan ku dengan Caca.

Bagi ku sangat mudah untuk memaafkan Caca, tapi berdamai dengan ku sama aja kekalahan bagi seorang Caca.

"Gak punya hati Lu yah?!" Al-dric tiba-tiba aja berdiri di belakang ku.

"A Al-dric" ucap Caca dengan gugup.

Sedangkan Al-dric langsung membantu ku untuk berdiri

"Lu gak papa kan?" Tanya Al-dric. Aku hanya terdiam sambil menahan rasa sakit di lutut ku

"Dengkul Lu berda..."

"gak papa kok... cuman lukak kecil" potong ku.

Al-dric sontak menatap sinis Caca dan Caca hanya menunduk

"Al ini bisa Gue jelasin!Gue minta maap, gue gak sengaja tadi" seru Caca sedikit panik. Tanpa sekata Al-dric memapah ku menuju kelas.

. . .

Di kelas:
Begitu memasuki kelas beberapa mata siswi melihati kami berdua. Berbisik-bisik yang entah apa-apa aja.
Al-dric memapah ku sampai tempat duduk ku.

"Makasih banyak yah Al" seru ku

"Tapi itu berdarah?!"

"Qila kenapa?" Luski menyampiri kami dengan di buntuti Aron yang mendadak jadi bodygatnya Luski.

"Dengkul Qila??Qila jatuh?atau ada yang jahati Qila?Siapa orangnya?siapa Qil?" Tanya Luski dengan hepotnya¬_¬

"Jatuh cinta kali" sambung Aron dengan sengaja menyenggol bahu belakang Al-dric sedangkan Al-dric melirik sinis Aron. Emang tuh sih Aron~_~

"Tadi jatuh di parkiran" jawabku dingin tanpa melihat ke arah Luski

"Lah kok bisa? Ooo Luski tau, pasti ini ulahnya Caca kan? Emang tuh anak ngajak gelut mulu. Awas aja lah kalo sekali lagi jahati Qila. Abis tuh anak" ceros Luski dengan emosi yang penuh bacotan doang¬_¬

"Uluh-uluh emang berani?" sahut Aron pas di samping Luski

"Berani lah" jawabnya dengan percaya diri, dan kedua tangannya di lipat ke dadanya

"Masak??" Dengan jahil nya Aron melepas kaca mata Luski dan memakainya

"iii balikan kaca mata Luski!! Nyebelin banget sih. Aron... " dengan susah payah nya Luski merebut kembali kaca mata nya, dengan berjinjit jinjit, tapi hasilnya nihil.

"Nah kalo kayak gini kan gue tambah imut" Aron bergaya bak nya ciwik-ciwik ABG sok imut

"Aron jahat..." Luski terlihat sangat sebel+bete+emosi= merajuk^_~ dan memanyunkan bibirnya

"uluh-uluh Cayang..." dengan gampangnya Aron mencubit pipi Luski yang bakpao itu

"Aron....." Luski sontak membulatkan matanya dan langsung memukuli Aron.

"Dasar nyebelin,,, Balikan kaca mata Luski! Balikan gak atau Luski gak mau kawan sama Aron lagi.. balikan... balikan... Aron jahat" Hadeh... yang satunya jahil, yang satunya lagi polos bat.. Cocok yah mereka :)

"Gak papa gak kawan, yang penting kita pacaran" kata-kata Aron membuat Luski mematung dengan pipi yang terlihat memerah. Dengan romantisnya Aron memakaikan kembali kaca mata Luski dengan senyuman yang sangat terlihat jelas.

"Tapi Boong....Hahah..." Sambung Aron dengan ngakak nya. Sontak membuat Luski kembali marepet-repet

"iiii nyebelin... Aron PHP... Jahat..."

Aku dan Al-dric hanya tertawa melihat tingkah kedua pasangan ini^▽^

Tapi Caca merusak suasana. Kami terdiam saat Caca datang dan menunduk

"Qil, gue mintak maap soal yang tadi" seru Caca dengan menjulurkan tangannya ke arah ku

"Qil Qil... Kakak kamu tuh" sambung Luski dengan nada tinggi.

"iya iya maap" seru Caca memutarkan matanya dengan malas

"Kak,,, gue minta maap" Ucap ulang Caca.

Aku senantiasa memaafkan Caca. Karena begitu dianya tetap adik ku. Aku yakin dianya bisa berubah dan mau menganggap ku sebagai Kakaknya.

Dari kecil dianya hanya mengikuti semua perintah dari Mama Lolita. Sebenarnya dianya baik. Hanya saja dia blom mendapatkan hidayah untuk menjadi lebih baik.

"Gak papa kok Ca" jawab ku tersenyum.

"Makasih yah kak,,, O yah BTW gimana kemaren? Di terima kagak sih Efan nya?" Entah kenapa pas Caca nanyak soal Efan, jantung ku rasanya sesak.

"Maksud kamu apaan Ca?" Luski yang polos sama sekali gak mengerti apa maksud Caca,, sedangkan Al-dric tampak terdiam dengan mukak temboknya.

Aku ngerasa bahwa Caca menjumpai ku bukan hanya untuk minta maap tapi ada maksud lain. Aku hanya takut Luski marah sama ku, saat Luski tau tentang kemarin. Sedangkan aku sama sekali blom ada menceritakannya ke Luski.

"Emang Lo blom tau?" Dengan sengajah nya Caca melirik ke arah ku

"Tau apa?" Luski benar-benar penasaran. Caca emang sengaja mungkin pengen ngeliat Aku dan Luski marahan

"Sahabat Lo atau Kakak gue, kemaren di tembak sama anak pemilik sekolah kita" entah tau dari mana soal itu yang jelas aku tidak sukak di ingatkan soal kemaren.

Sedangkan Luski?? Luski membulatkan matanya dan sedikit mencerna kata-kata Caca. Aku takut Luski marah sama ku.

Aku Minta Maap🙏
Aku Gak Mau Bahas Soal Dia😔

Maap ni kalo sedikit bolak balik😅🙏
Hehe😁jangan lupa vote yah😅

You're My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang