Part 2

64 11 2
                                    

'Aku mohon jangan merubah kata Hay menjadi kata Bye'

'Mungkin kita dipertemukan bukan maksud untuk saling memiliki tetapi, untu saling mengenal karena kita tidak mengenal satu sama lain:(

Pertemuan:
Saat kami memuju kelas, di depan kantor guru nampak ramai enggak tau entah ada apa.

Karena sih Luski orangnya pun kepoan. Langsung celingak-celinguk tapi, karena badannya terbilang pendek apa lah dayanya, yang hanya bisa jinjit dibelakang kawanan siswi yang lebih tinggi dari badannya.

"Sikit dong, Luski juga mau liat!"eh sih Luski malah nyelip-nyelip ke kerumunan. Aduh, Luski nih kepo.

Belum sampai jauh sih Luski menyelip, aku langsung menariknya keluar dari kerumunan.

"Luski mau ngapain sih?" tanya ku separuh agak emosi.

"Luski juga mu tau!" Jawab Luski sambil celingak-celinguk yang benar-benar kepo kali.

"Yaudah bentar!" Aku berniat mengambil kursi untuk Luski yang memang pendek. Aku berjalan kearah kelas X ipa 1 yang dekat dengan kantor guru.

"Qila mau kemana?" Luski menerik tangan ku saat mau berjalan.

"Luski pengen tau kan?" tanya ku kepada Luski.

"iya, Luski pengennn kali..." Luski cengir melihatkan giginya yang kinclong.

"Yaudah, Luski tunggu sini!" Luski ngelepas tangan ku dan sangat tampak senang kali, padahal cuman mencari tau apa yang dia kepoin.

"Ok, jangan lama-lama yah Qila" aku hanya tersenyum karena geram ngeliat mukak Luski yang Imut, aku mengacak-acak rambut nya lalu pergi. Luski pun gak marah kalau aku acak-acak rambutnya.^_^

Beberapa menit:
Aku kembali lagi menyampiri Luski yang dari tadi uda nungguin.

"Nah!" aku naruk kursi di depan Luski.

"Untuk apa sih?" bukannya langsung naik malah nanyak pulak.

"Uda naek aja!" Luski masih belum konek juga.

"Pengen tau gak?" Males menjelaskan nya. Pasti Luski juga uda konek sendiri.

"Ooo Luski ngerti sekarang" Syukur lah Luski akhirnya ngerti jugak. Luski pun naek ke atas kursi.

Aku gak ngeliat kursi yang di naiki Luski goyang. Untung aja Luski di tangkap sama Aron lebih tepatnya lagi 'Aaron Pranaja' kalau gak pecah tuh kepala Luski.-_-

Aku langsung menutup mulut, enggak percaya sama apa yang aku liat didepan ku. Hampir semua kerumunan siswi melihat orang tuh dua yang saling tatapan... Uuuu romantisnya mereka.... wkwkwk:)

Luski langsung mendorong badan Aron yang uda menolongnya.

"iii..... Aron modus" sambil membenarkan kaca matanya yang padahal dianya tuh seneng banget sama kejadian yang di alaminya.

"He... dasar cewek pendek, bukannya terima kasih malah bilangin gue modus. Lu, tuh yang kegeeran" kata-kata Aron membuat Luski sakit hati dan langsung memukuli badan Aron. Aron mengelak tapi, tetap aja Luski memukuli badan Aron. Mungkin karena Aron palak, Aron memancing Luski untuk keluar dari kerumunan.

"Pendek pendek dan pendek" Luski makin sebel ngeliat Aron yang makin menjadi-jadi ngejein dianya.

"Ayo kejar gue, dasar cewek pendek " ledek Aron sambil menjulurkan lidahnya.

"Aronnn...!" Luski mengejar Aron sambil teriak-teriak gak jelas. Heheh dasar Jodoh... wkwkw...

Aku membiari orang dua tuh kejar-kejaran, biar makin deket; )

Saat aku mau ke kelas entah siapa, aku pun gak kenal. Mungkin anak baru. Menarik tangan ku dan semua kerumunan siswi pada ciee in kami... Uuu dasar:-\

"is... saket tau!" Aku langsung melepas kasar tangan ku. Kirain dianya gak sakit apa...Dasar Cowok...

"Gue, mau ngomong sama Lu, privat!" dinya langsung menarik tangan ku dan menyuruh aku mengikutinya.
Dianya mengajak ku ketaman. What, ada apa ini? aku makin keringat dingin, pulaknya dari tadi tangan ku gak di lepas nya.

Dan pada akhirnya dia menyuruh ku duduk disampingnya. Hening... kami hanya fokus pada pikiran kami masing-masing:-/

Aku penasaran entah apa yang dia mau omongi.

"Hhhmmm a ada apa yah?" tanya ku yang memang gugup.

"Nama" jawabnya sangat dingin, sambil memaenkan hpnya padahal dianya cuman tarik ulur beranda doang.

"Makasudnya?" Aku masih belum konek apa maksud dianya.

"Nama lu siapa?" Jawabnya dengan males dan memutarkan bola matanya. Aku yang baru konek cuman jawab 'O' aja, karena aku juga males ngomong sama orang kayak dia katanya ngomong perivat tapi, cuman nanya nama doang.

"Hahah... Lucu yah cewek secantik lu nama nya cuman O" perasaan aku belum ngenalin diri ku lah, dianya uda ngakak aja.

"ih apaan sih... Ayah ku uda bikin nama bagus-bagus. Seenak jidat mu aja maen ganti"

"Trus siapa?" uda nanyak dingin pulak tuh.

"Abid Al-qila" dianya sok dingin aku juga bisa dong.

"O iya nama gue Agler Al-dric" Dianya menjulurkan kan tangannya tapi, aku gak ngerespon nya karena aku lagi sibuk baca Wattpad yang disuruh Luski baca.

Entah aku yang terlalu fokus baca Wattpad sampai-sampai dianya hilang misterius.

Awalnya aku bodoh amat tapi, dari kejauhan kayak ada yang memperhatikan ku. Apa mungkin perasaan ku aja yah.

Tiba-tiba aja dari belakang, Pak Dedo menjewer kuping ku. is saket tau pak.

"Aduh... saket pak!!" Rengek ku sambil memegangi kuping ku yang merah kenak jeweran maut pak Dedo.

"Gak denger apa uda bel. Kamu masih enak-enakan disini" iii... mukak pak Dedo serem ah.. yah iya lah namanya juga guru kiler.

"Eh apa iya pak? tapi Qila gak denger kok pak!" Karena aku uda terbiasa ngomong sama pak Dedo jadinya yah biasa aja. Soalnya pak Dedo Wali kelas ku. Kelas XII Ipa 1 jadi gak heran kalau wali kelasnya pak Dedo.

"Uda sana cepetan masuk kelas!" untung aja hari ini pak Dedo baik hati.

Tanpa manjawab aku langsung lari menuju kelas.

DA
SA
R

CO
WO
K

A
NE
H

🙄

You're My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang