Part 8

19 7 0
                                    

'Aku hanya menilai mu, dari awal kita bertemu~_~

'Aku ingin mengenal mu lebih dekat lagi^_^

He, baru ku sadari: )
Saat kami berada di parkiran sekolah.  Al-dric melepaskan jaketnya yang tadi di pakainya.

"Nih!" Al-dric mengulurkan jaketnya kepada ku tapi, untuk apa?

Aku masih bingung dan hanya melihati jaketnya yang ia kasih ke aku.

"Di pakek bukan diliatin doang!" aku blom juga ngeresponnya.

"Sini gue pakek in!" Serunya memakaikan jaketnya kebadan ku. Dan aku hanya bisa diam gak berkutik menatap aneh Al-dric.

Aku masih menatapnya, sedangkan dianya uda naik ke motor ninja miliknya dan menyalakannya.

"Naik!" suaranya gak begitu jelas karena terdengar rintihan hujan dan suara motornya.

"Masih hujan" jawab ku melihat kearah luar parkiran.

"Uda ayok!"Al-dric menarik tangan ku dan aku gak bisa ngebantah yah aku terpaksa naik.

"Al yakin, mau anterin Qila pulang?" Tanya ku tapi, mungkin dianya gak dengar dan tanpa menjawab pertanyaan ku, dianya langsung melajukan motornya keluar dari parkiran sekolah.

Aku yang takut jatuh hanya berpegangan pada tas ransel miliknya. Bukan kayak yang di Novel-novel, yang kalau apa berpegangan dengan cowoknya.

Yah,,, Pasti kalian juga tau^_^

Al-dric sama sekali gak ada menanyakan dimana rumah ku, mungkin dianya lupa paling nanti juga di tanya.

**
Di tengah perjalanan tiba-tiba aja Al-dric mampir ke perpus yang baru aja buka di kota ini yang tadi aku niatnya mau ke sini sama Luski.

"Turun!" Al-dric mematikan motor miliknya dan aku langsung turun seperti apa yang ia perintahkan.

"kita mau ngapain?" tanya ku.

Tanpa menjawab Al-dric menarik tangan ku masuk kedalam perpus.

"Carik novel yang mau lu beli!"
Al-dric tau dari mana yah kalau aku tadi niatnya mau belik novel....
Tau ah:-\ yang penting aku jadi belik novelnya.

Tanpa menjawab ataupun bertanya kembali aku, langsung kearah rak buku yang tersusun Novel Romance.

"Nih!" Al-dric tiba-tiba aja berada di samping ku dan menawarkan Novel Boy Candra tapi, dianya tau dari mana kalau aku penggemar Novel Boy Candra:-/

"Al dapet dari mana?" aku mengambil novel yang di tawarkan sama dianya.

"Itu kan yang lu cari?"ih bukannya di jawab malah gantian nanyak.

"Iya" jawab ku singkat. Aku melihat isi dari novel itu. Sesuai sama yang ku harapkan.

"bayar!"serunya dingin sambil memaenkan Hpnya dengan gaya berdiri sok cool, tangan kirinya di masukan ke saku celananya.

Aku masih asik membaca isi novel tadi. Tanpa menjawab Al-dric.

"Kak boleh mundur dikit gak! Gantengnya kelewatan..." goda salah satu cewek yang menggunakan seragam sama seperti ku tapi, hanya saja beda sekolah. Al-dric gak ngeresponnya sama sekali. Aduh... kasiannya... Wkwkw≧▽≦

Aku melirik Al-dric sambil menahan tawa ku.

"Ayok!" tiba-tiba dianya menarik tangan ku kearah kasir.

Aku, tau Al-dric pasti gak suka di godain sama cabe-cabean. Makannya langsung cabut ninggalin cewek tadi.

***
Keluar dari perpus aku, merasa kalau Al-dric sedang menatap ku yang masih membaca novel tadi. Dianya tampak seperti senyum hanya saja tersamarkan sama wajah nya yang dingin.

"Rumah lu dimana?" tanyanya datar.

"kok baru sekarang Al-dric nanyaknya?" tanya ku balik sambil menutup novel yang ku baca.

"Ditanyak malah gantian nanyak"
Al-dric tampak kesal memutarkan bola matanya dengan malas.

"Heheh... kirin tadi Al-dric uda tau rumah Qila"

"Hhmm" cuman 'Hhmm' aja?dasar cowok sok Cool.

"Yaudah nanti Qila tunjukin jalannya" Aku naik ke motor miliknya.

***

"Trus atau gimana nih?" di depan kami emang ada persimpangan tapi, rumah ku masih jauh dan masih gak nekong-nekong.

"Trus aja!" Jawab ku agak sedik jerit.

Al-dric melajukan motornya lumayan kencang. Cuacanya masih sama, hujan dan sekarang hampir jam 6.

Keasikan melihat suasana kota medan yang aku cinta ini yang terlihat sepi. Semua toko di kota ini uda pada sibuk ingin tutup. Gelap... yah gelap sampai aku gak ngeliat kalau di depan persimpangan komplek rumah ku.

"Belokkkk!!!" jerit ku menyuruh
Al-dric untuk belok.

"Woy jangan jerit juga lah" bentaknya, uh mungkin emang salah ku jerit di kupingnya... hehe maaf:(

"iya maaf"

"Yang mana rumah lu?" ia melajukan motornya dengan pelan

"yang warna Biru"

"Banyak yang warna biru"

"Itu yang ada pagarnya"

Dianya mengantarkan ku sampai rumah. Aku merasa bersalah Karena tadi aku uda jahilin dianya.

"Thank you Al-dric"

"Yoi"

"Qila minta maaf yah Al"

"Why?"

"Tadi Qila uda jahilin Al-dric"

"No problem"

"Qila, gak enak sama Al-dric" aku menunduk merasa bersalah... yah iya lah, dianya uda anterin aku pulang.

"Uda sana masuk!" Al-dric!membalikkan tubuh ku dan mendorong ku. Aku hanya bisa pasrah dan mematuhinya.

Al-dric menyalak motor miliknya dan tanpa sepatah kata dianya terlihat semakin menjauh. Aku tersenyum bahagia telah mendapatkan teman baru.

'Al-dric ternyata baik yah' batin ku yang baru aja menyadarinya.

GIMANA
DIA
BISA
TAU?🤔

You're My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang