'Gimana gak sukak cobak? Kamunya terlalu menarik'
'Temen aku aja sukak sama kamu. gimana aku gak sukak'
Agler^_~
Pagi itu sebelum berangkat sekolah aku ingin sarapan bareng Ayah tapi, Ayah sekarang bener-bener sibuk dengan kerjaannya biasanya Ayah berangkat ke kantor sekalian nganterin aku ke sekolah tapi itu uda jarang banget.... katanya sih 'Demi Masa Depan Anak-anak nya' aku bersyukur banget punya Ayah kayak Ayah Prian Archilles: )Ayah sekarang lebih sering menyuruh ku untuk 'bareng Caca atau Hasan kalau gak naik angkutan umum aja yah sayang... Ayah lagi sibuk!!' Begitulah Ayah ku yang benar-benar super sibuk tapi, mau gimana lagi :)
Aku hendak turun kebawa dan sarapan selepas itu langsung berangkat sekolah. Menuruni satu persatu anak tangga dengan ala ala males akan hari yang tak menyenangkan.
Di meja makan tempak dua wanita yang tidak pernah sukak akan keberadaan ku dirumah ini. Dua wanita itu adalah Mama Lolita dan Caca.
Mama Lolita bisa dibilang Mama tiri ku tapi, kata Ayah 'Mama Lolita bukan Mama tiri kamu tapi, Mama sambung kamu Qila' Apa cobak bedanya. Mama sambung ku ini bisa dibilang melebihi Mama tiri tapi, dianya selalu bisa bersandiwara di depan Ayah ku. Dasarrr:-/
Sedangkan Caca, dia adik tiri ku. Ayah pernah mengatakan kepada ku 'Caca juga putri Ayah sama hal nya Qila' kata-kata itu masih ku ingat dari pertama kali Ayah mengatakan nya waktu aku masih berusia tiga tahun. Di usia tiga tahun aku harus berbagai Ayah ku, yang seharusnya aku mendapatkan kasih sayang yang lebih malah terbagi sejak kecil.
Ibu ku?Ibu ku telah Almarhum saat melahirkan ku... Sampai sekarang ini aku gak pernah dapat kasih sayang dari seorang ibu bahkan Mama tiri ku yang sekarang ini sangat muak melihat mukak ku ada dirumah ini. Kejam?? Sudah biasa:-\
Melihat mereka berdua yang asik menikmati roti yang berisi selai tanpa menunggu ku untuk sarapan bersama.
"Mah!!" seruh ku, Mama Lolita hanya melirik ku dengan malas.
"Ayah uda berangkat yah mah?" tanya ku tapi, lagi-lagi gak ada balesan dari mereka berdua. Yaudah deh gak papa¬_¬
Aku duduk tepat di hadapan Caca yang sedang mengoleskan selai pada roti tawarnya.
"Pagi Ca" sapa ku kepada Caca jawabnya singkat yang hanya ber 'Hhmm' seperti Nisa sabyan...
"Ca nanti berangkat sa_"
kata-kata ku terpotong karena caca langsung bangkit dan mengambil tas miliknya yang ia letakkan di samping kursinya.
"Mah Eca berangkat Assalamualaikum.." tanpa menyalami Mama Lolita , Caca maen pergi aja.
"Wa'alaikumsalam" jawab mama Lolita yang asik dengan Hpnya
**
Tak lama seseorang datang dengan mengetuk pintu rumah ku dan bolak-balik mengucapkan salam.
"Assalamualaikum Qila"
"Qila Assalamualaikum"
"Qila... berangkat bereng gue yuk!"
"Qila, calon lakik mu sedang menunggu... Qila!!!" tah apa-apa aja yang di ucapinya.
"Wa'alaikumsalam" Ku buka pintunya ternyata sih Hasan yang sengaja datang untuk berangkat bareng. Uuuu dasar Hasan¬_¬
"Subhanallah..." seruh Hasan sambil geleng-geleng dan bertepuk tangan.
"Kenapa?"
"Ada bidadari dihadapan gue" serunya sambil nyengir
"Woy bangun uda pagi nih" seru ku agak ngegas. Ngegas itu enak loh.... heheh^▽^
"Heheh... tumben nih Lu cantik banget"
"Bosen Qila dengernya"
Yah Hasan emang di juluki 'Raja Gombal' hampir tiap jumpa dengan cewek cantik selalu saja gombal sampai-sampai binik orang juga di gombalin tapi, nyatanya gak ada tuh satu cewek pun yang nyantol sama dianya≧▽≦wkwkw...
"uda yuk berangkat" Hasan menarik tangan ku tapi, aku melepaskannya dengan kasar
"Qila mau ambil tas dulu" Hasan hanya mengangguk sebagai jawabannya
Aku mengambil tas milik ku gak begitu jauh dari pintu depan rumah ku.
Saat aku ingin menyampiri Hasan yang berdiri diambang pintu rumah ku yang setia menunggu ku tapi, Hasan terlihat sedang mengobrol dengan seseorang.
"Qil, gue berangkat luan yah!" seru Hasan melihat ku yang sedang mendekati dirinya.
"Lah Qila sama siapa?" tanya ku sambil mengurutkan kening.
"Nih sama kembaran Gue" Hasan memukul pundak seseorang yang tadi ia ajak ngobrol. Sejak kapan Hasan punya kembaran? Ha paling ngada-ngada aja tuh anak.
"Siapa?" tanya ku agak kepo. Masak iya Hasan punya kembaran? Sejak kapan...
"Agler" seru Hasan menepuk pundak seseorang disampingnya yang memang gak jelas entah siapa. Yah lah gak jelas yang dianya. Menggunakan switer menutupin kepalanya trus dianya nunduk sambil maen Hp.
Nama 'Agler' kayaknya aku pernah denger tapi, entah dimana dan kepan.
Biasalah pelupa bukan pikun^▽^
"Siapa sih?"Aku berjalan mendekati orang yang uda bikin aku penasaran.
"Yaudah Gue mau berangkat luan takut telat, murid seteladan Gue gak boleh telat nanti tercemar jelek pulak nama Hasan Yunanda yang Cool ini mau taruk dimana mukak Gue yang kayak Oppa- Oppa korea ini" Cerocos Hasan yang kepedean kalau soal jati dirinya. Huu dasar... :-\
"Taruk di tong sampah aja San!" seru sambil terkekeh.
"Bisa aja sih... tapi, nanti banyak ciwik-ciwik yang merebutkan mukak Gue ini" serunya dengan ala ala senyuman devilnya
"Tau ah" jawab ku dingin
"Yaudah Gue pamit yah Calon Binik... Bro jagain Calon Binik Gue awas kalau sampe lecet!" Aku hanya menggeram mendengarkan kata-kata Hasan yang trus-trus ngada-ngada kagak jelas itu dan orang yang tadi hanya terkekeh pelan. Aku hanya melirik orang itu tanpa menanyakan siapa dia? ¬_¬
Agler?
Siapa sih?🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Twin
RomanceHanya ada saat itu, dan kepastian yang sangat luar biasa bahwa segala sesuatu telah ditulis. Tanpa disadari kita merubahnya. Biarkan takdir bekerja dengan sendirinya tanpa harus merubahnya.