'Mereka aja sukak sama gue masak Lu nya kagak'
'Kalau sukak bilang aja jangan di pendam sendiri... Tau aja kita Sama-sama sukak^▽^
'Ada yang peka tapi pura-pura gak tau~_~
Siapa sih~_~
"Woyyy... ada pengumuman penting" jerit Hasan"Apaan??" jawab salah satu siswi
"Pak Dedo, hari ini gak masuk.. Kita Party,, Horreee...." begitu senang nya Hasan
"Woy hasan, Lo jangan boong"
"Hello,,,,, seorang Hasan BERBOHONG?? Aduhh... gak benget" jawab Hasan radak mentelnya
"Serius Lo san?"
"iihh.. gak liat apa mukak gue ini yang uda serius?? Eh... tapi gak usah di liat deh! Nanti naksir pulak,, bisa berabe" dengan pedenya Seorang Hasan berkata≧▽≦
"Idih... Amit-amit dah" jawab seorang siswi yang radak ilfil mendengar ucapan Hasan
"Uda ah capek ngadepin fens-fens seperti Lo Lo Lo pada,,, Gue mau capcus nyamperin calon binik Gue" maaf ni sebelumnya, sifat sih Hasan emang radak-radak gimana gitu^_~
Hasar berjalan menyampiri ku, sedangkan aku hanya bersikap dingin.
.
.
.Selama tiga jam, kelas yang ku tempatin ini sedang party. Merayakan jamkos yang jarang sekali berpihak pada kelas kami.
Eneh sih, bisanya juga pak Dedo enggak pernah gak masuk bahkan gak ada guru lain yang menimpal pelajarannya.
Bak kesurupan masal, semua murid bebas dari jam pak Dedo. Ada yang nyanyi2 gak jelas, ada yang stenap komedi, ada yang ngegibah, ada yang tidur bak di hotel bintang lima, bahkan ada yang lagi pacaran.
Hanya aku dan Luski lah yang sibuk dengan novel kami tapi, ada saja yang jahil sama kami dengan melemparkan kertas ke arah kami. Kertas itu mengenai Luski
"Aduh... apaan sih ini?"
"Palingan juga sih Aron" goda ku kepada Luski terlihat jelas pipinya Luski merah merona.
"iii nyebelin tau gak" seru luski yang memanyunkan bibirnya beberapa Centi sambil membukak lemparan kertas tadi
"Untuk Abid Al-Qila" Saat Luski menyebut nama ku, aku sontak kaget
"Ha.. yang bener aja?"
"Nih baca kalau Qila gak percaya" Luski menyodorkan Kertas tadi...
"Hhmmm Surat Cinta tuh" Goda Luski.. tanpa menghiraukan Lukis, aku langsung membuka kertas itu, membaca apa isi dari kertas itu
"Gue tunggu Lo pulang sekolah di Taman...SENDIRIAN"
"Siapa La??" Tanya Luski
"Enggak tau nih" jawab ku dengan dingin
Pulang sekolah:
"Qilllaaa...." jerit LuskiSeperti biasa pulang sekolah Kalau gak nunggu jemputan yah pulang bareng Luski.
Emang tadi aku gak nungguin Luski. Masak iya piket kelas tapi berduaan,,, yah jelas aja kalau aku nungguin Luski pasti jadi anti nyamuk~_~
Hadehh gini amat.....
"Loh mana Aron??" tanya ku saat melihat Luski hanya berjalan sendiri ke arah gerbang
"Ada urusan katanya"jawab Luski dengan kecewa
"iii Luski mukak nya jangan cemberut gitu dong... Smile!!:)" Seruh ku kepada Luski dengan senyuman ku yang emang manis ini^▽^
"O iya.. Qila, kok gak ke taman??" tanya Luski dengan mengerutkan keningnya
"Ha ngapain??"
"Tapi tadi Qila dapet surat cinta... Hahah..." Ejek Luski
"Ooo yang tadi..." jawab ku dingin
"ih Qila gimana sih"
"Kenapa??"
"Tau aja kan orang yang tadi mau nembak Qila"
"is tau ah.." jawab ku ilfil
"Apa salahnya kan Qila jumpai!"
"Mau ngapain cobak?? Yang gak jelas gitu kok"
"Uda.. jumpai aja dulu sanah!!"
"Gak mau ah"
"Kasian tau... dianya uda nungguin Qila tuh" seru Luski dengan mukak yang menyakinkan
"Bodoh amat.."
"Uda sanah jumpai aja dulu!!"
Luski mendorong badan ku agar menuju ke Taman. Tapi, karena aku pernah berjanji akan menuruti semua kemauan nya selama aku mampu untuk mewujudkannya
"Iya iyah.." seru ku
APAAN SIH🤔😐
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Twin
RomanceHanya ada saat itu, dan kepastian yang sangat luar biasa bahwa segala sesuatu telah ditulis. Tanpa disadari kita merubahnya. Biarkan takdir bekerja dengan sendirinya tanpa harus merubahnya.