Part 17

16 2 0
                                    

'Bukan tentang bagaimana dan apa, tapi tentang apa dan bagaimana'

'Saat kamu hadir dan saat itu pula masalah datang bertubi-tubi'

'Ikan di campakkan ke laut'

'Bisa jadi orang yang kamu benci adalah orang yang menyukai mu'

Entah lah:(
Saat pulang sekolah aku hendak langsung pulang, tapi langkah ku terhenti saat melihat di parkiran tepat nya di dekat sepeda ku, dua siswa yang aku bener-bener mengenalinya.

'Aduh kok ada mereka sih?' Tanya ku dalam hati

Mereka Efan dan temannya yang bernama 'Reno Rifaldy' cowok yang terbilang pendek, kecil tapi, gak pala pendek sih. Dianya adalah sahabat setia nya sih Efan tapi, sikapnya laen banget sama Efan. Dianya tukang makan, anak nya lumayan pinter kalo dibilang dianya sering dapat juara umum di sekolah ini atau saingan ku dan Luski dianya disuruh sama Papanya Efan atau pemilik sekolah ini untuk mengajari Efan. Karena bergaul dengan Efan dianya terkana Efek negatif nya. Dianya jadi agak berandal jarang sekali ada murid berandal tapi pintar

Saat aku membalikkan badan dan hendak putar balik, sih Reno melihat ku
"Woy Qila!!" Panggil nya yang agak teriak

'Sialan, dianya liat lagi' batinku

"Qila tunggu!" Seru Efan yang berlari ke arah ku, tapi aku sama sekali gak ngeresponnya. Aku terus berlari tak tentu arah dengan kakik yang agak pincang.

"Aduh gimana nih?!" Seru ku yang ketakutan dan juga kesakitan

"Qila berhenti!!" Efan masih mengejar ku. Entah apa maksud Efan. Aku mulai membencinya saat kemaren dianya menembak ku dan saat ini dianya masih trus mengejar ku.

Aku bingung harus gimana, apakah aku harus berhenti, tapi aku uda terlanjur benci sama dianya.

'Qila harus sembunyi tapi dimana?' Aku trus berlari mencari tempat persembunyian.

Saat berlari, aku gak sengaja menabrak seseorang di depan kantor guru. Sebelumnya aku belum pernah melihatnya

"Eh maap Qila gak sengaja"

"Aduh gimana nih??" Seru ku masih kebingungan

"Kamu kenapa?" Tanya seseorang tadi, mengerutkan keningnya

"Eh tolongin Qila dong.. Qila mohon.. Qila di kejar-kejar sama sih mata empat.. Tolong dong.." Seru ku memohon dengan ketakutan

"Yaudah ayuk kita ke mobil aku aja!" Aku hanya bisa menurut, dari pada harus jumpa sama sih Efan

...

"Huuu aman..." aku mengatur nafas ku yang gak karuan

"Nih minum!" Seseorang tadi menyodorkan air mineral, aku langsung sigap menerimanya dan meminumnya.

Tau gak rasanya tuh 'merosot di tenggorokan'^▽^

"Thanks yah uda mau nolongin" seru ku sambil tersenyum ikhlas,, yah ikhlas lah masa terpaksa :)

"No problem" balesnya tersenyum

"Eh kenalin nama ku Abid Al-qila Archilles kalo kepanjangan panggil aja Qila cantik.. heheh... " aku memperkenalkan diri dengan menyodorkan tangan sambil tersenyum kuda

"Nama ku Muhammad Afbran Bryan panggil aja Afbran" jawabnya sambil tersenyum.

Seseorang tadi adalah cowok Alim yang menggunakan peci dan sorban di tambah lesung pipinya yang membuatnya manis, tapi dianya terlihat calem, cool, ganteng dan manis.

'Baru kali ini Qila ngeliat cowok sealim dianya' batin ku sambil tersenyum

"Qila baru kali ini ngeliat kamu" seruku

"Iya,,, Aku murid pindahan"

"Lah jadi kamu murid baru?"

"Yah gitu lah"

"Heheh Salam kenal yah!"

"Wa'alaikumsalam" jawabnya yang membuat ku agak binggung

"Hm aneh.." gumang ku

"Rumah kamu dimana?" Tanya nya sambil memasang sabuk pengaman

"Gak pala jauh kok,,"

"Yaudah aku anterin, entar kamu yang nunjuki jalannya"

"Eh gak usah!! Qila tadi bawak sepeda kok,,, tapi tadi pas mau pulang ada sih mata empat berengsek" jelas ku

"Jadi gimana? Mau tetap nekat ngambil sepedanya?"

"Hm gimana yah"

"Yaudah aku anterin kamu pulang, besok kamu aku jemput"

"Eh gak usah Qila bisa naik angkutan umum atau nebeng sama Hasan"

"Hm yaudah..."

...

Akhirnya sampai juga. Afbran mengantarkan ku tepat di depan rumah ku. Dianya baik banget:)

"Makasih yah Afbran uda nolongin Qila trus anterin Qila pulang"

"Iya Sama-sama... laen kali hati-hati"

"Heh iya"

"Yaudah aku pulang yah!! Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Dianya langsung masuk ke mobil dan mengelekson nya
'Tinn..' aku hanya bisa tersenyum dan begitu mobilnya sudah mulai menjauh, aku langsung masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum.. Qila pulang" seru ku walaupun gak ada yang menjawabnya.

"Dari mana aja kamu?" Tanya mama Lolita yang sedang duduk di sofa sambil memainkan Hp nya

"Sekolah" jawabku singkat dan langsung hendak menuju kamar

"Pulangnya telat, trus tadi siapa yang anterin kamu pulang?"langkah ku terhenti saat mama Lolita bertanya lagi

"Temen" jawab ku dingin dan langsung menakik anak tangga.

"Anak gak ada sopannya" seru mama Lolita yang cukup keras sehingga membuat langkah ku terhenti dan hendak menyampirinya

"Qila minta maap ma! Qila letih, mau istirahat" seruku langsung berdiri di hadapannya

"Letih? Abis ngapain emangnya kamu? Cuman sekolah aja letih" jawabnya dan berdiri di hadapan ku, sedangkan aku hanya bisa menunduk tanpa menjawabnya

"Eh dengar yah.. kamu tuh bukan tuan putri di rumah ini, jadi jangan mau enaknya aja" mama Lolita memperlihatkan paksa wajah ku dengan menaikkan dahi ku. Dan aku langsung sontak melepas paksa tangan nya.

"Anda juga bukan tuan ratu di rumah ini" jawabku dengan membulatkan mata ku.

'Paarrr...' satu tamparan mengenai wajah ku. Aku mengelus pipi ku sambil memandang sinis mama Lolita. Mencoba menahan kelopak mata yang dipenuhi air mata, tapi aku gak boleh terlihat lemah di depan mama tiri ku.

"Kesekian kalinya anda menampar saya dan kesekian kalinya juga saya diam,,, Dimana sosok ke ibuan anda?? Apakah anda sudah tak memiliki hati? Anda hanya mengandalkan sikap manis anda kepada ayah saya" seru ku dengan emosi yang tak terkontrol

"di jaga yah omongan kamu!" Dianya seperti mengancam ku dengan jari telunjuknya yang langsung menunjuk ku tepat di mata ku

"Qila....!!" Tiba-tiba saja Ayah berdiri di ambang pintu. Sejak kapan Ayah berdiri di situ.

Heheh😅mulai nih konfliknya
Tinggalkan jejak yah😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang