Part 16

9 2 0
                                    

'Aku harus gimana? Kamu sudah tau kalau aku menyukai mu'

'Aku, kamu, mereka, tanpa ada dia sudah membuat ku bahagia'

'Aku menyukai mu! Tapi gimana dengan kamu? Apa kah kamu jugak menyukai ku?Ah gak mungkin..'

'Dianya menyukai mu! Jika kamu juga menyukai nya tolong jangan meyakinkan ku bahwa kamu menyukai ku!'

Hanya Aku, kamu, dan mereka tanpa ada dia:)
Luski mematung dengan tatapan terkunci. Seolah-olah dianya gak percaya sama apa yang dia dengar, tapi itu lah kenyataannya.

"Assalamu'alaikum Guys!" Akhirnya Hasan memecahkan suasana yang benar-benar senyap, tapi tak ada satu pun dari kami yang menjawab salam nya dan suasana masih sama aja.

"YaAllah ampunilah my friend yang gak mau menjawab salam hamba" serunya dengan mengangkat tangan ke atas sebagai mana memohon doa.

"Wa'alaikumsalam" jawab kami kompak dengan malas

"Ada apa sih ini kok pada ngumpul tapi, pada senyap?" Tanya Hasan tapi, gak ada yang menjawabnya

"Eh Medusa di sini rupannya! Mau ngapain? Mau bikin rusuh lagi? Ato mau ngapain Qila? Pergi sana Lu! Mau Lu, gue jadikan boneka Anabel?" Dengan senyuman devilnya Hasan menyuruh Caca untuk pergi

"Uda deh kak terima aja tuh sih Efan!Gue pamit dulu males nyarik masalah sama fakeboy cap kambing mecem anak ini" seru Caca sambil melirik ke arah Hasan.

...

"Qila kenapa gak pernah cerita?" Tanya Luski menunduk

"apa yang harus Qila ceritakan?" Tanya ku balik kepada Luski

"Seharusnya Qila cerita tentang kedekatan Qila dengan Efan, tapi Qila gak pernah cerita. Apa Qila menganggap Luski ini bukan sahabat Qila? Sahabat seharusnya gak memiliki rahasia rahasiaan!" Air mata terlihat jelas menetes di pipi Luski. Aku berdiri dan menghapunya

"Luski jangan nangis!"seru ku

"Kita sahabatkan?" Tanya Luski

"Yah kita sahabat, bahkan Luski uda Qila anggap kayak saudara Qila sendiri"

"tapi kenapa Qila gak pernah cerita ke Luski?"

"Karena Qila gak pernah deket sama siapa pun. Soal yang kemaren, Qila mau cerita ke Luski tapi Caca uda luan ngasih tau Luski. Qila jugak gak tau Caca tau dari mana soal kemaren" aku hanya menunduk

"jadi gimana?Lu terima?" Aron tiba-tiba menanyakan hal itu. Aku hanya diam

"Qila gak sukak sama Efan,,, Qila gak tau kenapa Efan bisa sukak sama Qila" Aku masih menunduk

"Yaudah gak usah di terima, Bagusan Lu sama sih Al aja!" Seru Hasan yang entah nyasar kemana

"Nah Gue setuju tuh" Timpal Aron

"Luski jugak setuju" seru Luski yang hanya ikut-ikutan dengan senyumnya yang di hiasi lesung pipi membuatnya tambah imut

"Eh dasar Cengeng. Gitu aja nangis" Seru Aron sambil mengacak-acak rambut Luski

"iii apaan sih" jawab Luski dengan murung.

Aku gak habis pikir kenapa mereka menyombalangi ku dengan Al-dric

"Kalian apaan sih" seru ku sambil jalan mundur yang hendak duduk, tapi aku nya malah tersandung sama kakik ku sendiri dan yah aku terjatuh. Dan untunglah Al-dric menangkap ku.

Jantung ku rasanya berdebar gak karuan saat menatap matanya yang begitu coklat dengan pupil membesar.

'Apa ini tandanya dia menyukai ku?pupil nya membesar. Ah tapi gak mungkin' batinku bertanya pada diri ku sendiri

"Cieee..." seru mereka kompak.

"Aduh dedek Qila, kamu mematahkan sebelah sayap hati babang"seru Hasan yang radak-radak mentel. Dan Al-dric langsung membenarkan posisi nya

'Kring... kring... jam pelajaran akan segera di mulai silahkan para murid memasuki ruang kelas masing-masing' bel berbunyi, hanya sebagian murid yang memasuki kelas dan sebagian laen nya masih di luar

"Pagi anak-anak!" Seru pak Dedo memasuki kelas.

"Pagi pak..." jawab murid kompak

"Gimana sudah pada belajar kan?" Tanya pak Dedo. Semua murid pada bertanya-tanya.

"Masukan bukunya, kita mengadakan ulang harian! Kemarin kalian sudah jamkos, Pasti kalian sudah belajar" seru pak Dedo yang membuat semua murid hebo

Murid Hebo:
"Pak kok dadakan sih?"
"Aduh Gue gak ada bukak buku lagi"
"Woy kompakan dong"
"OMG gak banget"
"Jangan sampe perang dunia ke tiga!"
"ih gimana ini.."
"Ah yang bener aja pak? Diri ku blom siap untuk menghadapinya?
"Bapak ke sambet yah?"

Murid santuy:
"Gue sih OH aja"
"B aja kale!"
"Untung Gue uda belajar"
"idih Lebay Lo pada!"
"Ok pak saya siap!"
"Mulai aja pak!"

Murid pasrah:
"tinggal isi aja pun!"
"uda dah gue pasrah pak"
"Hadeh pasti merah lagi"
"Bendera putih pak!"
"Gak usah di isi!"

Yah entah apa-apa aja.

"Kalau kalian gak bisa diam maka saya akan mengadakan Ulang hariannya di lapangan!"

"Woy diem lapa kelen!" Seru Hasan sang ketua kelas

Sepanjang jam pelajaran Matematika kami hanya mengadakan ulang harian. Hanya beberapa saja yang fokus mengerjakannya dan laen nya pada hebo mencari contekan.

Dadakan😂

You're My TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang