Kemudian sohyun dan Nha Ra datang menghampiri ketiga temannya. Nha Ra duduk disamping Hana sembari meletakan sebuah buku didepannya I'na.
"Dari mana kau dapat buku ini?" tanya I'na sembari membuka-buka bukunya.
"Tadi ada pria asing yang memberikannya pada kita," jawab Nha Ra.
"Kalian tahu, dia sangatlah tampan!" lanjut Sohyun.
"Benarkah?" tanya Gyuri penasaran.
"Ya."
"Bagaimana bisa pria asing itu memberikan ini pada kalian?" tanya I'na lagi.
"Enthlah. Waktu bertemu dengan kita, pria itu langsung memberikan buku ini."
"Ya sudahlah, lagipula bukuku juga sudah kembali."
Jam pertama pun dimulai, semua mahasiswa telah berada Didalam kelas mereka masing-masing. Kemudian masuklah dosen bersama seorang pria yang umurnya tidak beda jauh dengan Hana. I'na yang sedang asik membaca pun terusik saat kedua sahabatnya berisik.
"I-itu bukannya pria yang tadi?" tanya Sohyun hampir tak percaya.
"Ya, itu dia. Tampannya," lanjut Nha Ra.
"Aish, kenapa kalian berdua berisik sekali?" lirih I'na kesal.
Sohyun lalu menghadapkan wajah I'na kedepan dan membuat gadis itu terkejut aku terheran-heran. Eh gk deng :v I'na membulatkan matanya saat melihat pria yang sedang bersama dosennya itu.
"Pria itu?" batin I'na bingung.
"Baik anak-anak. Hari ini kita kedatangan seseorang yang tentu membuat kalian bertanya-tanya siapa sebenarnya dia. Jadi, dia adalah dosen pendamping kalian. Maksudnya adalah dia yang akan menggantikan posisi bapak saat bapak sedang sibuk. Oh ya, umurnya sama dengan kalian hanya saja dia memiliki IQ yang sangat tinggi jadi diangkat jadi dosen pendamping bapak. Silahkan perkenalkan dirimu."
"Halo, saya Park Jimin kalian bisa panggil Jimin saja karena umur kita yang sama. Saya menjadi guru pendamping kalian itu adalah sebuah keberuntungan."
"Dia manis sekali," ujar seorang mahasiswi pada temannya.
"Benar. Jika dia dosennya, maka aku tidak akan bolos kuliah."
"Ternyata namanya Jimin. Sepertinya aku tidak akan pernah meninggalkan kelas kalau dia yang mengajar," ujar Nha Ra senang.
Plaak..
Satu pukulan mendarat tepat dilengan I'na yang sedari tadi melamun. Gadis itu pun terkejut hingga membuat seisi kelas menoleh padanya."Haa ada apa?" tanyanya terkejut.
Hana hanya menepuk dahinya, Gyuri membuang nafas panjang sementara Nha Ra dan Sohyun terkekeh kecil. Pandangan Jimin seketika beralih ke I'na yang terlihat linglung saat itu.
"Fokus I'naku sayang," sahut Sohyun.
"Aish, kalian ini kenapa?" tanya I'na bingung.
"Kau yang kenapa?" tanya Gyuri membalik.
"Sudah jangan ribut disini. Kita perhatikan dosen didepan saja," lirih Hana yang kemudian mengalihkan pandangannya kearah depan.
"Sekarang pria itu sudah ada disini. Apa dia disuruh ayah untuk membantuku?" tanya Yoongi dalam hati.
Kini waktu untuk beristirahat telah tiba. Seperti biasa, Hana akan pergi keperpustakaan untuk mengerjakan tugas dari sang dosen baru. Saat sedang asik dengan bukunya, tiba-tiba Hana dikejutkan dengan kedatangan seorang pria yang langsung duduk didepannya. Hana lalu menutup bukunya dan menatap pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
IBLIS-MYG (Selesai)
Avventura"Kalau begitu jangan ada yang keluar dari lab. Diam ditempat dan jangan buat keributan apapun yang bisa memancingnya untuk kembali." "Baik pak."