Maju atau Mundur? (2)

233 38 3
                                    


   Suasana mendadak hening. Hanya suara ranting pohon yang bergesekan akibat sentuhan angin.

  "Lalu kenapa kau berani untuk melakukan semua ini. Kau pikir hanya bergantung pada orang lain bisa menyelamatkanmu?" tanya Soobin dengan nada lantang.

  "Aku dari kecil diajarkan untuk tidak berkelahi tetapi mengatur rencana. Katanya aku sangat tidak cocok dalam berperang."

  "Lalu kenapa kau menjadi raja. Padahal kau sama sekali tidak tahu caranya bertarung?"

  "Menjadi raja tidak harus pandai bertarung. Cukup mempunyai otak yang mampu mengatur strategi."

  "Dasar orang tua, merepotkan saja. Susah bau tanah tapi masih saja belagu?"

  "Bukannya aku berasal dari kuburan ya?"

  "Eh. I-iya sih. EH CUKUP SUDAH BERCANDANYA. SEKARANG KAU MAU APA?"

  "Tentu saja kabur!"

  "Kemana?"

  "Kemana saja asal tidak bertemu kalian lagi terutama Baekhyun."

  "Bukankah rencana ini kau yang atur lalu kenapa mau menjauhi manusia gila itu?"

  "Diluar dugaan. Aku mendengar dia berbicara dengan seseorang kalau dia akan membunuhku juga setelah berhasil mengalahkan Yoongi."

  "Sekarang baru mau kabur, dasar pengecut. Kau sudah membuat masalah besar dengan membiarkan dia menyerap kekuatannya Yoongi."

  "Bukan sepenuhnya salahku?"

  "LALU SALAHNYA SIAPA?"

  "Hei Soobin, santailah sedikit. Beri dia ruang untuk bicara!" ujar pamannya melerai.

  "Huh. Sekarang bicarakan baik-baik, kebetulan aku sedang tidak ada niatan untuk membuat wajahmu lebih hancur."

  "Baiklah," ujar raja itu lantas berdiri.

  "Memang ini juga salahku karena ada campur tangannya, tetapi Baekhyun lah yang memulai rencana ini lebih dulu. Aku baru tahu saat memergoki dia tengah berbicara dengan seseorang. Makannya saat anak-anak itu menyerang Baekhyun, itu kesempatan emas untukku kabur. Tapi tidak tahunya malah bertemu kalian disini."

  "Semua masalah ini terjadikan karenamu. Kau harus tanggung jawab, sekarang bagaimana caranya mengembalikan kekuatan Yoongi yang sudah diserap?" tanya Soobin dengan tatapan serius.

  "Yoongi sendiri yang tahu jawabannya. Dia harus menenangkan hati dan pikiran."

  "Menyebalkan. Mau berapa banyak lagi manusia yang kau bunuh hah?"

  "Ini adalah takdir yang harus kujalani sebagai raja iblis."

  "Takdir apanya. Dasar kalian iblis tidak berguna bisanya cuma menyusahkan. Paman bawa dia dan jangan biarkan dia kabur, aku mau membantu kakak dan teman-temannya."

  "Baiklah."

*****

   "Semuanya kacau. Kita harus menyerang Baekhyun secara bertubi-tubi," ujar Jimin menatap teman-temannya.

  "Ya. Ayo kita lakukan," sahut Namjoon.

  Sekali lagi mereka menyerang Baekhyun secara bersama dan menyebabkan pria itu naik pitam. Saat matanya berubah menjadi merah, semuanya terhempas begitu saja.

  "Akh. Ba-bagimana bisa kekuatannya bertambah?" tanya I'na sembari berdiri.

  "Sial. Jika begini kita bisa kalah," gerutu Sohyun.

IBLIS-MYG (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang