4

9.8K 469 22
                                    

Selesai fitting baju pernikahan aku begitu kesal pasalnya Jimin tidak lama menemaniku, dia sudah pergi sejam yang lalu karna ada meeting penting. Sebenarnya satu-satunya alasan yang membuat ku kesal adalah seketaris Jimin. Kang Seulgi, dia terlalu menempel dengan Jimin.

Aku tersentak, karna hampir saja terjatuh jika seseorang tidak menahanku.

"Wah, aku tidak menyangka akan bertemu kau disini," katanya membuat aku tambah bingung, jujur aku sama sekali tidak mengenali pria ini. "Kau pasti sedikit bingung ya? Kenalkan aku Taeyong, teman Jimin. "

Teman Jimin? Aku baru tau Jimin memikiki teman lain selain anak bangtan.

"Kami tidak terlalu dekat, hanya sekedar kenalan. " katanya menjawab kebingungan ku.

Aku tersenyum, "Kim Azalea, kau bisa memanggilku -,"

"Tentu saja, aku dengar kalian akan menikah, " jujur pria ini sedikit tidak sopan seperti Jimin, suka sekali memotong pembicaraan orang.

Aku terdiam, sedikit aneh juga dengan pria ini. Terhitung sepuluh hari lagi sebelum aku dan Jimin resmi menikah. "Iya, " jawabku seadanya.

"Apa kau hamil? "

Aku membeku, apa maksudnya!?

"Aku tidak mengerti apa yang kau maksud? " jawabku menahan amarah.

"Tidak ya? Aku tidak menyangka. "

"Katakan apa maksud kau sebanarnya !? " jadi dia mengira aku perempuan murahan begitu.

"Maaf jika membuat mu tersinggung, jujur ini sedikit janggal. Ku kira kau tau kalau Jimin sering tidur dengan banyak wanita, apa kau juga sering tidur dengannya. Diantara semua wanita kau hebat juga berhasil juga memohon pada Jimin untuk dinikahi," Jujur katanya barusan seoalah-olah menamparku.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu, apa kau memiliki dendam pribadi dengan Jimin tuan sok pintar? Aku bahkan tidak pernah tidur dengan Jimin dalam artian melakukan sex, itu yang kau maksud 'kan? Dan satu hal lagi bukan aku yang memohon pada Jimin untuk menikah tetapi Jimin sendiri yang meminta. "

"Kau tau Jimin itu bukan orang yang mudah untuk memutuskan menikah, dan setahu ku hampir seluruh mantan Jimin pernah berakhir diranjang bersamanya, "

"Kalau begitu kau harus membatalkan pernikahan mu, karna jika kau ingin tau Jimin itu licik, " dia tersenyum penuh arti, lalu pergi begitu saja. Seolah-olah perkataannya tidak memberikan efek sesuatu padaku.

Jelas-jelas ini seperti omong kosong, aku tidak mempercayainya.

Sepulang dari tempat fitting baju yang kulakukan hanyalah berdiam diri di dalam ruangan kantor Jimin, aku tidak langsung pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari tempat fitting baju yang kulakukan hanyalah berdiam diri di dalam ruangan kantor Jimin, aku tidak langsung pulang ke rumah. Karna Jimin memintaku tiba-tiba datang kekantornya. Tapi entah mengapa perkataan Taeyong membuat aku terus kepikiran. Rasanya aku sedikit ragu dengan calon suami ku ini.

𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐋𝐢𝐚𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang