17

8.1K 454 18
                                    

Selesai makan malam aku menemani Jisoo untuk mengurus anak laki-laki mereka Kim Jinsang. Balita itu tidur dengan nyenyak setelah menyusu dari ibunya. Seokjin Oppa belum pulang, dan langsung menyuruh kami untuk makan malam duluan saja.

"Aku bertemu Jimin tadi siang, " cerita ku begitu saja pada Jisoo.

"APA?! " teriak Jisoo tidak percaya untung anaknya tidak bangun.

"Sssssst! Diamlah anak mu bisa bangun kalau kau berteriak, " protes ku padanya.

Jisoo mengecek tubuh ku dari depan sampai belakang, "Kau tidak terluka 'kan? "

Aku mendengus mendengar itu, "Kau kira Jimin psychopath? " kesalku entah mengapa.

Jisoo terkekeh aku terduduk di sebuah bangku di dekat ranjang Jinsung, bersama dengan suara mobil datang. Nampaknya itu mobil Jin Oppa dia sudah datang.

"Sebentar aku ingin menemui Jin Oppa dulu, " pamit Jisoo lalu langsung pergi meninggalkan ku disini bersama Jinsung yang sedang tertidur.

Pikiran ku entah kenapa tertuju pada Jimin. Harusnya tadi siang aku tidak begitu bagaimana pun juga Jimin adalah ayah dari anak yang aku kandung, Aku benar-benar kesal dengan diriku sendiri. Jimin pasti ingin tau kabar anaknya tapi aku malah menjauhkan Jimin dari anaknya selama lima bulan ini.

Aku berjalan keluar dari kamar Jinsung memilih untuk menemui Jin Oppa dan Jisoo di dapur.

"Jimin tidak ke kantor tiga hari ini, " aku terdiam lalu menghentikan langkahku mendengar suara Jin Oppa dan memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka saja.

"Appa nya sudah marah-marah pada Jimin, dan mengancam akan menarik perusahaan nya jika Jimin tidak ke kantor lagi, "

"Jadi Oppa lama pulang gara-gara menemui Jimin? " tanya Jisoo.

"Bukan menemuinya lebih tepatnya aku membawa Jimin dari club karna bocah sialan itu mabuk-mabukan disana! " aku mendengar suara Jin Oppa yang kelihatan sekali kesal.

Mendadak aku menjadi khawatir dengan Jimin. Ditambah didesak oleh rasa bersalah ku, aku benci jika merasa bergini.

Setelah lumayan lama aku baru muncul untuk bergabung dengan mereka agar mereka tidak curiga. "Jisoo, Oppa sepertinya aku akan pulang untuk mengambil sesuatu, " izinku mencari alasan.

"Tapi ini sudah malam Lea, " seperti dugaan ku Jin Oppa tidak akan mengizinkan ku semudah itu.

"Sebentar saja aku janji tidak akan lama, lagipula aku di antar oleh supir pasti akan aman, "

"Kau serius? " aku mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, " mendengar itu aku langsung bergegas untuk pergi. Tujuan ku sekarang adalah pergi ke tempat Jimin, aku harus melihat keadaannya.

Saat aku sudah sampai di depan rumah itu, aku langsung mengetuk pintu. Untungnya Ji Hyo ahjumma langsung membukakan pintu dan sedikit terkejut melihat aku sekaligus senang.

"Ji Hyo ahjumma dimana Jimin? " tanya ku panik.

"Ada di dalam nyonya, " saat di ruang tamu aku langsung melihat Jimin yang terlentang begitu saja di sofa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐆𝐨𝐨𝐝 𝐋𝐢𝐚𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang