Part 8

788 127 4
                                    

8. Berhenti

"Dokter Kim, sudah tiga puluh menit lebih dan kita belum selesai-selesai juga."

Perawat Shin menatap Minju yang terlihat sangat fokus. Beberapa kali keringan dingin jatuh dari pelipisnya. Perawat Shin pun berinisiatif untuk mengusapnya menggunakan tissue, tapi tangannya ditepis kasar oleh Minju.

"Jangan memperhatikanku, Perawat Shin!!"

Dari atas pun, semua orang nampak gugub. Ini pertandingan penting, kenapa tim Minju seperti hilang kendali. Semua orang tahu bahwa Minju selalu bisa menyelesaikan operasi dalam jangka waktu tiga puluh menit. Tapi, sampai sekarang Minju belum juga selesai. Berbeda dengan tim Wonyoung yang kelihatannya hampir ke tahap akhir.

"Ada apa dengan Dokter Kim? Tidak biasanya dia seperti ini saat melakukan operasi."

"Huh~ aku kecewa denganya. Sungguh!"

"Aku jamin, reputasinya akan turun drastis kali ini. Dia juga sudah melanggar aturan saat melakukan operasi."

"Aku sudah bilang, Dokter Jang yang akan menang. Bukan begitu, Presdir?"

Tuan Jang hanya diam. Ia mengetuk-ngetuk dagunya sambil sesekali membuang nafas panjang. Pandangannya hanya fokus ke Minju, bukan putrinya.

"Tunggu! Apa yang dilakukan Dokter Jang?"  Dokter itu berdiri saat melihat Wonyoung berjalan masuk ke ruang operasi satu.

Bukan hanya ia saja yang terkejut. Semua orang yang ada di sana pun juga terkejut. Tim Minju salah satunya.

Perawat Shin menutup mulut saat melihat Wonyoung masuk ke dalam dengan wajah sangarnya. Sakura yang awalnya sudah fokus dengan pasiennya, kembali tidak fokus saat Wonyoung berdiri di samping Minju.

"Tolong selesaikan. Aku punya pasien khusus yang harus ku tangani." Minju menyinggir guna memberi Wonyoung tempat.

"Kau tenang saja." Membuat huruf O menggunakan kedua jarinya.

Minju hanya mengangguk yang kemudian berjalan keluar dari sana. Membuat anggotanya menatapnya bingung sekaligus kecewa. Apa yang dilakukan Minju? Ini sama saja menjatuhkan harga diri mereka!

"Bisa dilanjut?" tanya Wonyoung menatap Sakura dan lainnya secara bergantian.

Mau tak mau Sakura mengiyakan pertanyaan Wonyoung. Ia pasrah dengan kekalahan timnya. Malam ini sudah jelas, Wonyoung lah dokter bedah terhebat di rumah sakit ini.

Sedangkan di luar, Minju melepas masker dan pelindung kepalanya dengan kasar. Serta sarung tangan khusus yang kemudian ia buang ke tempat sampah. Minju berjalan cepat menuju pintu utama dan kebetulan Tuan Jang sudah menunggunya sedari tadi.

"Sudah aku duga. Apa yang kau lakukan, Dokter Kim?" Tuan Jang sudah terlihat emosi di hadapan Minju.

"Maaf." Hanya itu yang bisa Minju ucapkan.

Sejenak mereka diam. Beberapa detik kemudian, Minju teringat akan Dahyun. "Saya benar-benar minta maaf tuan. Nona Han Dahyun butuh bantuan saya. Saya permisi dulu." Kata Minju undur diri.

"Kenapa? Ada apa dengan nona Han??" tanya Tuan Jang seketika panik. Ia mengikuti Minju dari belakang. Tangannya sibuk mengotak-atik nomor seseorang di ponselnya.

"Sepertinya penyakitnya kambuh lagi." Minju terus berjalan.

"Aku akan beritahu Han kalau begitu." Ucap Tuan Jang yang langsung menempelkan ponselnya di telinga kiri.

"Dokter Kim!" panggil seseorang dari arah belakang. Minju langsung menoleh dan mendapati sosok wanita ramping tengah berlari menghampirinya.

"Tadi ada seseorang yang mencarimu."

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang