Part 32

652 93 19
                                    

32. Pertarungan

Sedari tadi Yuri dan Chaewon berjalan layaknya setrika. Mereka khawatir. Khawatir dengan Wonyoung yang sampai sekarang belum juga kembali setelah kejadian tadi sore. Ditambah ponsel Minju dan Sakura yang belum aktif-aktif juga sejak tadi siang. Yena memang sudah menghubungi Yujin dan Chaeyeon, tapi hasilnya sama seperti saat Yuri menelepon Minju dan Sakura. Tidak aktif.

Keempat orang itu kini dilanda rasa bingung, aneh, dan tidak masuk akal. Kenapa kebetulan sekali? Empat teman mereka tiba-tiba hilang layaknya ditelan bumi. Hyewon juga terus diam setelah kejadiaan saat ia berdebat dengan Wonyoung. Meskipun terlihat tenang, percayalah! Sebenarnya Hyewon mengkhawatirkan Wonyoung saat ini.

Tahu seperti ini, lebih baik tadi Hyewon mengejar Wonyoung alih-alih menurut dengan Yena. Sekarang ia tak tahu di mana Wonyoung.

"Aku tidak bisa tinggal diam!" Hyewon hendak pergi meninggalkan tempat mereka. Namun, Yuri segera menarik pergelangan tangan Hyewon dengan cepat.

"Tidak, kita harus stand by di sini." Ujar Yuri.

"Aku khawatir dengannya, Yuri!" Pekik Hyewon kesal. Tangannya terus mengepal. Bukan karena marah, Hyewon akan melakukan itu jika dirinya tidak tenang.

"Aku juga khawatir. Chaewon, Yena, dan kau! Kita sama-sama khawatir dengan Wonyoung. Tapi kau harus baca kondisinya saat ini!" Timpal Yuri tak kalah kesal.

Kepalanya terasa berat memikirkan Minju dan Sakura. Sekarang, Wonyoung pun ikut menghilang. Kalau pun berpikir positif, bahwa Wonyoung mencari kedai atau tempat untuk bersantai. Itu tidak mungkin. Karena Wonyoung pergi ke arah Barat, yang mana arah tersebut langsung menuju hutan tanpa ada bangunan sama sekali di sana. Yang Yuri lihat hanya ada sebuah bangunan yang tak tahu apa itu kegunaannya.

"Apa aku minta bantuan orang alin saja?" tanya Chaewon berniat mencairkan suasana.

Yena menggeleng tegas. Melibatkan orang lain akan mempersulit keadaan. Ia akan berencana menelepon polisi jika semua sudah beres. Masalah ini akan lebih baik ditangani langsung olehnya dan yang lain. Meskipun mereka butuh orang-orang yang mendadak hilang itu. Siapa lagi kalau bukan Yujin dkk.

Ketika suasana hening, Chaewon tiba-tiba saja menunduk. Membuat ketiga orang lainnya langsung menatapnya bingung keligus kaget.

"Menunduk! Sepertinya mereka datang!" Ucapnya pelan, namun terdengar seperti ditekan. Sontak, Yena dan yang lain begegas menunduk sesuai perintah Chaewon.

"Nyonya Kim!" pekik Yena yang kemudian ditutup mulutnya oleh Yuri. Perempuan itu sudah melotot kepadanya, mengisyaratkan bahwa Yuri menyadari betapa bodohnya Yena.

"Siapa?"

Sungguh, di sini Chaewon yang benar-benar terlihat seperti orang linglung. Sebenarnya ia tak tahu kondisi apa sekarang. Banyak orang bertopi hitam masuk ke gedung tua yang ada di sebelah Selatan. Dan, wajah tiga orang yang ada di depannya pun terlihat kaget sekaligus panik.

"Oke, begini. Chaewon, kau tidak tahu apa-apa tentang ini. Bagaimana kalau kau pergi dan cari Minju di manapun itu!" Ucap Yuri. Membuat Chaewon membulatkan matanya dengan sempurna.

"Aku? Sendirian?" Menunjuk dirinya sendiri dan Yuri langsung mengangguk tegas.

"Tidak-tidak, aku datang ke sini ingin membantu kalian."

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang