Part 40

657 100 27
                                    

40. Hilang

Sudah memasuki minggu ketiga setelah kejadian malam itu. Seperti biasa, Yuri akan datang pagi-pagi sekali ke rumah sakit. Kini ia duduk di sofa yang ada di ruangan Yujin. Menghembuskan nafas berulang kali karena merasa bosan. Yuri menyandarkan bahunya pada sandaran sofa, menutup mata yang sebenarnya masih berat untuk dipaksa terbuka.

Yuri harap Yujin cepat sadar. Ia akui, dirinya cukup rindu dengan pria itu. Sikap kekanakan Yujin yang terkadang membuatnya naik darah. Sikap genit Yujin yang tak pandang bulu. Serta sikap jahil Yujin yang tidak bosan mengganggunya setiap saat.

Ditengah asyiknya bergelud dengan pemikirannya sendiri. Tiba-tiba ponsel Yuri berbunyi. Menandakan ada pesan masuk dari seseorang.

Ting-ting!

Yuri meraih benda persegi yang ada di atas meja itu. Senyuman merekah diwajahnya begitu ia melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya. Choi Yena. Hanya sekedar mengirim satu kata yang membuat Yuri tertawa sendiri. Bahkan bisa dibilang, Yuri salah tingkah saat ini.

Pengganggu!
Pagi♥
07.23 KST.

Pagi juga
07.24 KST.

Pengganggu!
Sudah di rumah sakit?
07.25 KST.

Sudah, dan aku merasa bosan di sini
07.25 KST.

Pengganggu!
Kalau begitu, kemari. Aku akan
membuatmu terus tertawa sepanjang
hari ini
07.25 KST.

Tidak, yang ada aku tambah bosan
melihat wajahmu terus                       
07.26 KST.

Cukup lama Yuri menunggu balasan dari Yena. Kebiasaan, Yena yang selalu mengawali line mereka, tapi yang merakhiri Yuri dengan Yena yang hanya membuka tanpa membalasnya. Merasa kesal, Yuri langsung membuang ponselnya ke samping.

Jatuhnya di sofa, tenang saja.

Yuri menarik nafas dalam-dalam. Lalu menghembuskannya pelan. Tak lama, ia mendengar derap langkah kaki dari beberapa orang di ruang sebelah. Sepertinya diruangan Chaeyeon.

Ia ingin beranjak, namun suara ponselnya berhasil membuat Yuri mengurungkan niatnya sejenak. Dari Yena. Pesan yang terlihat mencurigakan.

Pengganggu!
Yuri, Chaeyeon!!!
07.29 KST.

"Sial!" Umpat Yuri setelah membaca line tersebut

Sontak, Yuri pun langsung berlari keluar dan tak sengaja dirinya menabrak Chaewon yang nampaknya juga ingin ke ruangan Chaeyeon. Membuat Yuri langsung menatap perempuan itu tajam.

"Diam! Diam, oke??" Membuat gerakan seperti menghentikan seseorang dengan kedua tangan yang ke atas. Untuk saat ini, Chaewon tidak bisa berdebat. Karena ia harus cepat-cepat ke ruangan Chaeyeon.

Yuri hanya menurut. Setelah itu, mereka sama-sama masuk ke ruangan Chaeyeon. Yang mana mereka langsung diperlihatkan oleh beberapa perawat serta Yena yang terduduk di lantai sambil menundukkan kepalanya. Yuri langsung menghampiri Yena, menepuk pundak pria itu pelan.

Sedangkan Yena yang sadar akan kehadiran Yuri, langsung memeluk perempuan itu erat-erat. Yuri hanya bisa menepuk punggung Yena berulang kali. Berusaha memberi pria itu ketabahan.

"Sudah takdir. Ikhlas kan saja, ya?"

Mendengar itu, Yena langsung melepas pelukannya. Menatap Yuri bingung sekaligus tak mengerti apa yang dikatakan oleh perempuan tersebut.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang