Part 6

873 129 4
                                    

6. Operasi

Malam sudah tiba. Setengah jam lagi, Minju dan Wonyoung akan melaksanakan operasinya. Kini keduanya sudah berada di dalam ruang operasi, dan mereka tengah mencuci kedua tangan masing-masing.

"Hatiku selalu berdebar jika bertarung denganmu, Dokter Kim."

Minju tersenyum tipis. Ia tahu Wonyoung hanya menyindir. Ia memlih untuk diam, biar Wonyoung saja yang berbicara.

"Eum... sepertinya malam ini kau akan kalah telak denganku."

Tak!

Wonyoung mendekat ke arah Minju. Kemudian memegang pundak perempuan itu dan meremasnya pelan. "Semoga beruntung," katanya diakhiri dengan senyuman miring.

Wonyoung masuk ke ruang operasi satu, sedangkan Minju di ruang operasi dua. Di dalam sudah ada tim mereka yang nampaknya sudah siap dengan sepenuh hati.

Kita fokus di ruang operasi satu terlebih dulu. Di mana dua perawat membantu Wonyoung mengenakan pakaian khususnya. Tidak lupa sarung tangan khusus serta masker yang diharuskan untuk dipakai. Kemudian memakai mikrosop operasi untuk membantu Wonyoung agar dapat lebih leluasa melihat organ tubuh pasien.

"Masih ingin menyombongkan diri? Aku melihatmu dengan Dokter Kim diluar." Ujar Chaewon menatap Wonyoung datar.

"Tidak, aku tidak menyombongkan diri. Tapi aku punya firasat kalau kita akan menang kali ini." Timpal Wonyoung percaya diri. Meskipun memakai masker, matanya menunjukan bahwa Wonyoung tengah tersenyum.

Chaewon milirik ruang sebelah. "Dengan keadaan mereka seperti itu, kau yakin kita bisa menang? Lihat, disituasi seperti ini saja mereka masih sempat untuk bercanda." Kata Chaewon menghela nafas.

"Kau meragukanku? Kita lihat saja nanti. Kali ini aku benar-benar yakin, kita yang akan menang."

Di ruang operasi dua suasana tampak damai, dokter dan juga perawat saling bercanda gurau. Sudah menjadi ciri khas tersendiri untuk tim Minju. Kata Minju, agar saat melakukan operasi nanti bisa rileks dan tidak panik jika ada kesalahan sedikit.

Selain itu, tim Minju juga terkenal akan tali persaudaraan mereka. Alasan kenapa Minju selalu menang saat berataruh dengan Wonyoung, karena kerja sama tim yang kompak dan saling melengkapi. Mereka tidak mementingkan diri sendiri dan mengutamakan keselamatan pasien. Berbeda dengan tim wonyoung yang terdiri dari orang-orang keras kepala dan egois.

Sungguh, kedua tim memiliki perbedaan yang sangat jauh.

"Lima menit lagi. Ingat, selama melakukan operasi kalian harus fokus dengan pasien. Lupakan masalah diluar dan fokuskan pikiran pada pasien. Mengerti?"

"Baik, Dokter!" timpal seisi ruangan tak terkecuali Sakura.

Perempuan itu menatap ke atas dimana Kepala rumah sakit dan dokter bedah lainnya menonton dari sana. Sepertinya donatur serta anak donatur rumah sakit juga ikut serta. Buktinya mereka duduk anteng di samping Tuan Jang.

"Kita mulai!" Ujar Minju tegas. Sedangkan yang lain hanya mengangguk.

"Scalpel!" titah Minju mengulurkan tangannya ke samping. Yang mana perawat Shin langsung memberikan sebuah pisau bedah kepada Minju.

Dengan telaten Minju merobek dada pasien dan di sinilah keistimewaan seorang Dokter Kim Minju. Ia bisa membedah tanpa membuat darah pasien keluar sedikit pun. Bagian yang Minju robek tetap bersih, sama sekali tidak ada noda darahnya.

Di tempat lain. Semua dokter berkumpul untuk penonton perdantingan tersebut. Jangan lupakan pria yang kemarin membuat rusuh di rumah sakit ini. Siapa lagi kalau bukan Anh Yujin.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang