Part 29

555 101 9
                                    

29. Curiga

"Bereskan gadis itu. Dia hanya akan merusak rencana kita nanti malam!" Teriak Kang Daniel, ayah Kang Hyewon.

Dua orang setianya langsung mengangguk. Mereka undur diri setelah Daniel berucap seperti itu.

"Aku tahu kau berniat menghiatatiku, Han Dahyun. Kau memang tidak jauh berbeda seperti Ayahmu!" Ucapnya geram. Tangannya mengepal kuat sampai membuat gelas yang ia pegang pecah.

"Kim Sian, malam ini balas dendamku akan tercapai!"

♔ ♔ ♔

Saat ini, Wonyoung dan Yuri tengah membeli minuman di supermarket terdekat. Mereka haus sekaligus tidak ada kerjaan menunggu di dalam mobil. Sakura ditelepon berkali-kali juga tidak diangkat. Membuat Wonyoung bukan hanya bosan, melainkan kesal kepada perempuan itu.

"Yuri, apa kau percaya dengan Hyewon?" tanya Wonyoung tiba-tiba.

Yuri yang mendengarnya hanya tersenyum. "Kau sendiri percaya atau tidak? Kalau ku lihat-lihat, sepertinya kau percaya dengan Hyewon."

"Bukan percaya, aku hanya waspada dengannya." Timpal Wonyoung diakhiri helaan nafas panjang.

Klotak!

Tanpa disengaja, Wonyong menjatuhkan satu kaleng dari lemari es. Membuat Yuri langsung menatapnya dengan terkejut. Bahkan beberapa orang yang ada disekitar mereka langsung menoleh ke arah Wonyoung dalam hitungan detik.

Wonyoung memungut kaleng itu, lalu meminta maaf kepada pengunjung lain. Tak seharusnya ia menciptakan suara yang mengganggu mereka.

"Kau ini! Ada apa denganmu?"

"Maaf, perasaanku tiba-tiba tidak enak." Sahut Wonyoung. Memang benar, tiba-tiba saja perasaan Wonyoung tidak enak. Seperti akan terjadi peristiwa buruk hari ini.

"Sudah selesai, kan? Kalau begitu ayo kembali ke mobil. Yena dan Hyewon pasti menunggu kita."

Yuri melangkah terlebih dulu menuju kasir. Sedangkan Wonyoung masih diam di tempat. Matanya menatap minuman favorit Minju. Entahlah, bukan hanya merasakan aneh. Wonyoung juga tiba-tiba memikirkan gadis itu.

"Wonyoung!"

Teriakan Yuri mengintrupsi Wonyoung. Ia sedikit berlari guna menyusul Yuri.

Setelah membayar semua belanja mereka, Wonyoung dan Yuri langsung memutuskan untuk kembali ke mobil. Hyewon dan Yena pasti sudah menunggu mereka. Hari juga mulai sore. Mereka harus tetap stand by di lokasi. Kalau kata Hyewon, anggap saja ini adalah misi. Lain dengan Yena yang mengatakan, ini sebuah ancaman bagi mereka. Terlebih untuk Minju dan Yujin.

Ddrrttt...
Ddrrttt...

Wonyoung segera meraih handphonenya setelah merasakan benda itu bergetar di dalam saku celana pinknya. Dahinya berkerut begitu melihat nama Chaewon tertera di layar ponselnya. Tumben sekali. Apa hari ini Wonyoung lupa kalau ada jadwal operasi, sampai-sampai Chaewon harus meneleponnya.

Tak ingin ambil pusing. Wonyoung langsung menggeser call hijau ke kanan. Lalu menempelkan benda tersebut ke telinganya. Sedangkan Yuri hanya memperhatikan sambil terus melanjutkan langkah mereka.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang