'00

449 35 8
                                    

Kata orang orang, cinta semasa muda itu hanyalah cinta monyet. Permainan perasaan yang selalu dikira nyata, namun mirisnya tidak. Perasaan manis yang hanya dampak dari kata "terbawa suasana". Itulah masa muda.

Kata orang orang, cinta sejati itu gak mungkin datang ketika kita masih muda. Ia akan datang menghampiri apabila kita sudah mapan dan dewasa.

Selebihnya, perasaan seperti itu hanyalah sekedar nafsu atau sebuah tipuan belaka.

Namun, semakin sering kupercaya akan perkataan orang orang, semakin sering pula kutepis kenyataan.

Nyatanya, cerita ku memiliki alur yang berbeda. Disaat dunia berkata tidak, maka aku akan menjawab iya.

Aku lelah akan permainan hati ini. Telah kutepis ribuan kali pemikiran "aku mencintainya" hanya karena pendapat orang orang yang berbeda.

Ku tanamkan dalam pikiranku kalau semua itu hanyalah sekedar perasaan yang lewat, namun nyatanya aku salah. Perasaan itu terus tumbuh dan menetap di hatiku.

"Sial," batinku.

Dan rasa sakit ini lah yang mungkin harus ku pikul untuk membayar segalanya...


























"Gw nyesel suka sama lu, Yon"

"Emang kenapa?"

"Karena gw tau, walaupun gw terus berusaha untuk ngejar lu sampai kapan pun itu, gw gak akan bisa dapetin lu. Dan-"

"Dan?"

"-dan mirisnya lagi, walaupun hati gw udah cukup terluka, gw gak bisa berhenti suka sama lo"

"Maaf Hyeon"

gw pun cuma bisa tersenyum miris mendengar jawaban yang barusan ia lontarkan dari mulutnya sendiri. Sambil berusaha menahan air mata yang bisa saja tumpah detik itu juga, gw pun melangkah pergi menjauhi dia.

Dan tanpa gw sadari, hari itu bakal jadi hari terakhir gw untuk meliat wajahnya, Cho Seungyoun.




























"Thanks for the heartbreak, Seungyoun."

-Oh Hyeonsu

"Only You" | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang