'13

84 16 0
                                    

Vote & Comment nya jangan lupa yaa :))



------

• Happy Reading •

------

Suasana di meja makan pagi ini terlihat agak mencekam dan tegang. Well, setidaknya itu yang dirasakan oleh Seungyoun. Tatapan sang ayah wanita tidak pernah luput dari dirinya. Berulang kali ia menelah ludah sambil berusaha mengusir rasa gugupnya, namun tatapan elang sang lelaki yang lebih tua hanya memperkeruh suasana.

"Udah jangan diliatin mulu napa si pa... kamu iri Seungyoun lebih ganteng dari kamu?" Celetuk sang ibunda sembari menatap sang suami.

Seungyoun hanya bisa tersenyum malu ke arah sang wanita yang lebih tua.

"Hah? Yaa nggak lah! Aku juga gini gini dulu tuh terkenal seantero loh ma" ujar sang ayah dengan bangga.

"Iya in aja kalo papa mahh. Hobinya ngehalu mulu. Udah tua kok masih ngehalu" jawab sang ibunda sambil kembali menyantap sarapannya.

"Ih mama mah gak percayaan. Udah dapet suami macam papa tuh harusnya dibangga banggain, malah dimalu maluin" kesal sang ayah.

Sebut saja kedua orang tuanya ini keanak kanakan, namun memang itu adalah sikap mereka sehari harinya. Sekalinya mereka berdua berantem, pasti salah satu nya bakalan langsung luluh. Dan yang biasa paling gampang luluh tuh sang lelaki.

Papa emang gak bisa lama lama marah sama mama. Namanya juga bucin
-Hyeonsu

"Udahlah ih papa sama mama kayak anak kecil baget. Malu tau sama Seungyoun" ujar Hyeonsu menengahi.

"Kenapa? kamu malu sama calon suami kamu kalau punya punya papa macam gini?" Tanya sang ayah ngegas.

Hyeonsu yang mendengar pernyataan papa nya itu segera membulatkan matanya lebar lebar sambil menahan sumpah serapah yang ingin ia keluarkan. Perang tatap pun pecah diantara kedua ayah-anak itu. Namun Hyeonsu segera menyudahi nya sambil berkata

"Ihh papa apa apaan sih" decih nya sebal.

Seungyoun yang melihat interaksi keduanya hanya dapat tersenyum, lalu ia berkata

"Nggak kok om. Saya justru bangga punya ayah mertua macam om, karena udah bisa ngelahirin anak secantik dan sebaik Hyeonsu"

Sembari menatap sang wanita. Rona merah pun akhirnya pecah, memenuhi wajah manis Hyeonsu.

Sang ibunda hanya bisa berdehem sebagai jawaban sembari menaik turunkan alisnya, menggoda sang buah hati. Berbeda dengan sang ayah yang tengah mendecih sebal,

"Kamu kira saya yang lahirin? Saya itu laki laki, gak bisa mengandung"

"Hehe... maaf om" kekeh Seungyoun sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tidak menyangka sang ayah akan menjawab seperti itu. Tetapi, kata kata itu tentu sekedar bentuk leluncon sang lelaki dewasa.

"Kamu mau nambah lagi nak?"
Tanya sang ibunda lembut kepada anak lelaki bermarga Cho itu.

"Oh nggak tante. Makasi, saya udah kenyang" jawab nya lembut sembari menyunggingkan senyum.



"He's not that bad" ujar sang ayah dalam hati setelah melihat gerak gerik sang pria muda.




🌻  🌻  🌻




"Hyeonsu, bisa tolong duduk disini bentar? Papa sama mama mau bilang sesuatu ke kamu" ujar sang ayah sesaat setelah sang lelaki pamit dari kediaman mereka.

"Only You" | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang