'14

83 16 8
                                    

Sorry kalo chapter kali ini agak shitty & kurang ngefeel :')












Vote & Comment jusseyo <3

















------

• Happy Reading •

------

2 hari terakhir berlalu dengan sangat cepat. Hyeonsu benar benar menggunakan setiap waktu sepenuhnya. Mulai dari family-time, shopping bareng mama, belajar masak bareng papa, hingga pergi nonton dengan Seungyoun telah ia lakukan.

Ia benar benar berharap dapat diberi lebih banyak waktu, namun ia tahu ia harus bergegas pulang.


Hari ini adalah hari terakhir baginya, sebelum ia harus balik ke Kanada nanti malam.

Waktu menunjukan pukul 2 pagi, namun Hyeonsu masih terjaga di kamarnya sembari berpikir keras.
Kemarin ia telah mengatakan kepada Seungyoun tentang kepergiannya hari ini. Jujur, keduanya tidak bisa mengikhlaskan kepergian sang wanita, namun mau bagaimana lagi? Sang wanita sudah pasti harus balik.

Mereka memang masih dalam tahap pdkt, tahap dimana keduanya masih bingung lantaran ingin melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang selanjutnya apa tidak. Jujur saja, Hyeonsu mau. Mendapat kesempatan untuk bersama dengan lelaki yang selama ini ia cintai adalah mimpinya. Namun ia masih meragukan apabila sang lelaki turut merasakan hal yang sama. Ia takut kejadian 2 tahun lalu itu akan terulang kembali.

Karena pada akhirnya, cinta tidak bisa diperjuangkan secara sepihak. Keduanya harus memiliki tekad, atau hubungan tersebut hanya akan berakhir kandas.

Di sisi lain...

Seungyoun yang sedari tadi telah berbaring di atas kasurnya, masih belum merasakan rasa kantuk sama sekali. Pikiran kalut mengambil alih segalanya. Ia takut akan kehilangan Hyeonsu untuk yang kedua kalinya, namun ia juga tidak tahu apakah ia sanggup untuk menjalani hubungan jarak jauh dengan sang wanita. Bukannya tidak percaya, namun cinta keduanya belum sekuat itu, atau setidaknya itu adalah apa yang lelaki itu khawatirkan.

Di tempat yang berbeda, namun dengan kondisi yang sama. Keduanya saling meragukan. Tidak saling percaya? Bukan, namun karena keduanya pernah tersakiti. Janji, hanya sekadar ucapan bukan? Janji memang diikat untuk dilepaskan bukan? Masa lalu mereka terus mengikat keduanya di satu titik yang sama, tidak bergerak. Hanya saja, saat ini salah satunya berusaha untuk mengelak, melepaskan egonya, untuk kali ini aja.












"Oke, gue udah putusin semuanya"















🌻 🌻 🌻















"Nak, bangun udah pagi. Hari terakhir bukannya bangun pagi, malah molor seharian. Ck ck" omel sang mama ketika melihat buah hati nya masih setia bersatu dengan kasur kesayangan.

Hyeonsu tampak menggeliat di bawah selimut, melakukan stretching sebentar lalu mulai membuka mata. Disesuaikan nya cahaya matahari luar yang menerangi sekujur ruangan bernuansa pink itu.

"Hmm? Sekarang udah jam berapa ma?" Tanya Hyeonsu sambil mengucak ngucak mata nya. Ia merasa cukup lelah setelah berpikir semalaman.

"Ini udah jam 10 pagi tapi kamu masih aja molor. Gimana sih? Perawan perawan kok kerjaannya ngebo..." sindir sang bunda lalu melangkah keluar kamar.

&quot;Only You&quot; | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang