'18

77 13 5
                                    

Sorry kalo chapter ini agak pendek. Sisanya bakal dijelasin di next episode yaa :))









------

• Happy Reading •

------




Waktu baru menunjukkan pukul 6 pagi, namun Hyeonsu sudah siap dengan semua peralatannya untuk pergi ke rumah sakit.

Kelas praktiknya hari ini dimulai pukul 9, namun karena dipenuhi perasaan gugup, sang wanita pun dibuat tidak bisa tidur. Ia takut akan gagal di tes kali ini. Ia tidak mau mengecewakan orang orang disekitarnya, terutama mama dan papa.

"Tarik nafas.... hembuskan...."
Melatih pernafasan benar benar membantu sang wanita untuk menjadi sedikit lebih tenang. "H-3" gumam nya dalam hati sembari melihat kalender. Ia masih memiliki 3 hari untuk latihan, setidaknya 3 hari itu bisa ia gunakan semaksimal mungkin.

Tiba tiba dering telepon Hyeonsu memecah keheningan pagi. "Siapa ya yang telepon pagi pagi?" Gumam sang wanita sembari mencari cari keberadaan handphone nya.

Setelah diketemukannya, ia segera mengangkat panggilan itu tanpa membaca terlebih dahulu nama sang penelpon.

"Halo?" Hyeonsu mengawali pembicaraan.

"Hyeonsu? Gue kira lo belum bangun hehe..."

Suara itu, tentu bukan suara pacar kesayangannya. Ia segera melirik layar hp. Tertera nama Seungwoo jelas. Baru saja kemarin mereka berdua bertukar nomor handphone, untuk jaga jaga katanya.

"Oh.. Seungwoo, gue udah bangun. Kenapa pagi pagi nelpon?"

"Ohh... nggak, cuma kangen" ujar sang lelaki sembari mengecilkan volume suaranya di akhir kalimat.

Hyeonsu yang tidak bisa mendengar jelas perkataan sang lelaki hanya bisa bertanya kembali.

"Hah?? Tadi lo bilang apa? Gak kedengeran woo..."

"Ng-nggak, gue cuma mau bilang good morning. Nanti pas latihan gak usah gugup yaa... Lo pasti bisa, semangat!"

Hyeonsu hanya terkekeh kecil, ia benar benar berterima kasih karena dukungan sang lelaki.

"Iya gue ngerti... Makasih ya woo, lu juga semangat!"

Lalu panggilan pun terputus. Pagi itu sangatlah indah, dan dukungan Seungwoo adalah alasan dibaliknya.








🌻 🌻 🌻










"Hyeon, tumben banget lo gak panikan. Biasa nya juga pagi pagi udah sesek nafas" ujar Jinah yang pagi itu turut mengambil kelas praktik yang sama dengan sang sahabat.

"Yaa bagus dong. Itu nama nya gue udah terbiasa. Jadi gak perlu panik lagi, santaii" jawab Hyeonsu kepada sang sahabat.

"Iyain aja gue mahh" ujar Ji malas. Bukannya ia tidak ingin tahu alasan dibalik perubahan sikap sang sahabat, namun hanya saja ia ingin membiarkan Hyeonsu menyimpannya sendiri.





"Only You" | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang