'27

87 13 2
                                    

Karena ini second-last episode, jadi agak pendek ya guys... sisanya bakal lanjut di part "akhir" :)




Vote & comment jusseyo <3



------

• Happy Reading •

------

Pagi ini adalah pagi yang hectic bagi Hyeonsu. Barusan saja terjadi kecelakaan tunggal sebuah mini bus yang berujung membawa puluhan jumlah pasien. Mulai dari yang cedera ringan hingga luka berat. "Sus, tolong suntik anestesi"

Hyeonsu agak berlari menuju ruang operasi. Seorang lelaki paruh baya diumur nya yang telah menginjak 50 tahun tertusuk logam besi pada saat kecelakaan itu, dan tentunya harus segera dioperasi.

Hyeonsu pun bergegas mengganti jas putihnya dan bersiap siap untuk menjalankan operasi.

....
Setelah kurang lebih 5 jam berturut turut mengurusi pasien yang jumlah nya kian bertambah, akhirnya Hyeonsu mendapat jatah istirahat. Dengan lunglai dirinya berjalan ke salah satu toko kopi terdekat. Asupan kafein dirasanya sangat diperlukan saat ini.

Namun ketika Hyeonsu ingin membuka pintu cafe, pintu besar itu telah lebij duli terbuka. Menunjukan sosok lelaki kesayangannya, yang telah menyandang status 'pacar' selama 4 tahun ini.

"Hey Youn" sapa Hyeonsu.

Sekarang keduanya tengah bersantai di cafetaria rumah sakit, sembari menikmati kopi hangat dan donut yang baru saja dibeli oleh Seungyoun. "Kamu masih ada jadwal sehabis ini?" Tanya sang lelaki.

"Nggak. Aku diijinin pulang pagi hari ini. Lagipula tadi aku udah nonstop kerja karena kecelakaan itu"

"Hmm" Seungyoun mengangguk, menanggapi jawaban sang wanita.


🌻 🌻 🌻



"Hyeon" Jinah mencolek lengan sang sahabat yang tengah berganti baju.

"Apa?"

"Seungyoun masih belom itu?" Tanya Jinah dengan hati hati.

"Itu?"

"Iya itu"

"Itu apaan?"

"Ya itu"

"Itu apaan sih Ji?" Tanya Hyeonsu yang mulai kesal dengan sahabat nya itu.

"Gue gak tau 'itu' tuh apaan" lanjutnya.

"Seungyoun belom ngelamar lo?"

Deg.
Seketika Hyeonsu dipenuhi oleh pikiran kalutnya sendiri. Hyeonsu mengerti akan keadaan sang lelaki yang mungkin belum siap secara finansial maupun mental. Tentunya, membangun sebuah rumah tangga diperlukan persiapan yanh matang dan komitmen yang kuat.

"Belom" ujar Hyeonsu singkat.

Katakan saja Hyeonsu egois, namun nyatanya ia sendiri ingin cepat cepat di 'sah' kan. Melihat Jinah dan teman teman nya yang lain sibuk mengurusi rumah tangga mereka, hanya menambah rasa iri sang wanita. Ingin sekali ia berkata yang sejujurnya kepada Seungyoun, namun Hyeonsu hanya berusaha untuk mengikuti alur permainan sang lelaki.

&quot;Only You&quot; | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang