'24

81 14 1
                                    

------

• Happy Reading •

------

"Woo, mau bicara sebentar boleh?" Tanya Hyeonsu.

Ia telah menceritakan semua yang ia dengar kemarin kepada Seungyoun. Sang lelaki pun akhirnya menyuruh Hyeonsu untuk berinisiatif mengajak Seungwoo berbicara 4 mata. Kenapa tidak Seungyoun saja melainkan Hyeonsu? Nyatanya setelah pesta perpisahan kemarin, jumlah pasien rumah sakit bertambah sehingga ia pun turut menjadi lebih sibuk dari biasanya.

Seungwoo yang mendengar permintaan Hyeonsu kemudian mengangguk dan berjalan mengikuti Seungwoo menuju rooftop rumah sakit.

Keduanya terdiam seketika sampai di tujuan. Tidak ada pertukaran kata diantaranya, hanya pandangan hampa yang menatap lurus ke arah depan.

"Woo, Eunbi itu..." mulai Hyeonsu.

"Look, kalau gak ada hal penting yang mau lo omongin ke gue, I've got to go. Kerjaan gue juga masih banyak Hyeon" potong sang lelaki dingin.

Seungwoo mengambil langkah menuju ke arah pintu, namun seketika langkah nya tercekat.








"Lo kira semua yang lo lakuin ini bakalan bikin Hyeonsu bangga dan bahagia?"

Seungwoo tertahan pada posisinya. Mengangkat kaki saja rasanya sangat berat setelah mendengar nama itu. Nama dari wanita yang sangat dicintainya.

"Nggak woo... Dia juga mau lo bahagia! Kalau lo bahkan gak bisa ngerelain dia, gimana caranya lo mau bahagia?!" ucap Hyeonsu dengan nada frustasi.

"Maksud lo apa?!" Teriak Seungwoo balik. Ia sangat tidak suka lantaran Hyeonsu menyebut nama sang wanita. Bagaikan mengiris tepat dimana luka nya yang terdalam berada.


....

Setelah berbicara 4 mata, Seungwoo pun mulai mengerti. Nyatanya sang pujaan hati pun tidak bisa pergi dengan tenang apabila Seungwoo terus berlagak seperti itu. Memang susah pastinya untuk belajar melupakan, namun hal itu tetap harus diusahakan.

"Woo, bukan gue gak suka ngeliat lo masih setia sama Hyeonsu, tapi dia juga pastinya gak mau liat lo kayak gini Woo... dia juga pasti turut tersiksa ngeliat lo yang masih berkutik dengan masa lalu. Cukup jadiin semua itu pelajaran, lo juga harus terus melangkah" pinta Hyeonsu sembari menatap sang lelaki.

"Look, lo itu udah gede. Gue yakin lo bisa nentuin pilihan lo sendiri. I just hope that you'll choose the best for yourself" ucap sang wanita final.

Seungwoo yang sedaritadi mendengarkan ceramahan Hyeonsu sudah mulai sedikit tenang. Matanya mulai terbuka, dan sedikit demi sedikit ia mulai membuka diri untuk kenyataan.

Kemudian ia terkekeh. Aneh sekali bukan? Sepertinya lelaki ini sudah gila, batin wanita di sampingnya. "Lo tau kenapa selama ini gue berusaha keras buat ngejagain dan habisin waktu sama lo terus Hyeon?" Tanya sang lelaki sembari tertawa hambar.

Hyeonsu hanya terdiam sambul menggeleng menanggapinya.

"Karena lo selalu ngingetin gue akan sosok Hyeonsu, Kim Hyeonsu" jawabnya.

"Memang cuma sebatas nama, tapi hal itu berhasil bikin gue buka luka lama yang udah gue usahain untuk tutup mati matian"

Hyeonsu menatap manik mata sang lelaki. Ia mengerti keadaan Seungwoo saat ini serba salah. Ia tidak ingin berpaling dari sang nantan kekasih, namun ia juga tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Semuanya seakan buntu.

"Only You" | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang