'10

98 16 0
                                    

Vote & comment dulu yukk :))
















------

• Happy Reading •

------

"Semalem ada hantu nyasar ya? Sampe sampe itu hantu teriak teriak macam nenek lampir aja" tatapan tajam sang ayah tak lepas dari anak tunggalnya beserta dengan sahabat putrinya itu.

"Ihh papa... itu semalem aku sama Jinah nonton film horror, makanya sampe teriak teriak gitu hehe" tukas sang anak berbohong. Ia tidak ingin kedua orangtua nya mengetahui permasalahan romansa nya terlebih dahulu. Akan lebih baik apabila dirahasiakan dulu untuk sekarang, karena Hyeonsu sendiri bahkan tidak tahu pasti hubungannya dengan Seungyoun akan seperti apa kedepannya.

"Teriak teriak udah kayak mbak kunti ajah" sinis sang ayah sambil kembali nenyeruput morning-coffee nya.

"Udahlah pa, lagian juga mereka ga sekenceng itu kok teriak teriaknya. Maklumlah anak remaja kalau digabungin pasti berisik" bela sang ibunda.

Sang ayah hanya bisa menghela nafas sambil menghabiskan sarapan paginya dengan cepat. Ada meeting pagi hari ini yang harus ia hadiri, dan yang sudah pasti telat bukanlah hal yang diperbolehkan.

Setelah selesai sarapan pagi, semua orang pun balik mengerjakan pekerjaan mereka masing masing.
Ibunda mencuci piring dibantu oleh sang pembantu rumah tangga. Hyeonsu dan Jinah balik ke kamar untuk mendiskusikan tugas universitas mereka. Sedangkan sang ayah telah pergi mengantor sedari tadi.





Ting!
Terdengar pesan masuk dari hp Jinah. "Bentar ya Hyeon, ada notif masuk. Gue cek dulu."

Namun tepat setelah membaca pesan tersebut, Jinah terjatuh. Ia terkulai lemas, sedangkan Hyeonsu dengan segera menghampiri sang sahabat.

"Ada apa Ji?! Kenapa lo lemes? Lo sakit? Ada apa??" Tanya Hyeonsu bertubi tubi

Dengan suara terisak dan bergetar, Jinah menjawab







"Yohan, dia masuk rumah sakit"





🌻 🌻 🌻






Dengan keringat yang bercucuran dan detak jantung yang sudah tidak karuan, Jinah dan Hyeonsu tenggelam dalam rasa panik sambil menunggu di depan ruang ICU.

Pesan tadi berasal dari pihak rumah sakit. Karena sang lelaki memasukkan kontak Jinah ke dalam nomor darurat, maka mereka pun dengan segera mengirim pesan ke pihak yang bersangkutan.

Tidak ada yang tahu mengapa Yohan lebih memilih mencantumkan nomor telepon Jinah ke dalam kontak darurat, namun hal itu tidak perlu dipermasalahkan sekarang. Yang terpenting sekarang adalah keadaan Yohan.

Setelah keduanya menunggu kurang lebih setengah jam, seorang wanita tiba tiba menghampiri kedua wanita itu. Dengan suara bergetar, ia bertanya

"A-anakku... D-dimanakah dia?"

Hyeonsu dan Jinah yang tidak tahu siapa yang dimaksud pun akhirnya kembali bertanya.

"Tenang dulu bu. Anak ibu namanya siapa kalau saya boleh tahu?" Tanya Jinah lembut.

"Only You" | Cho Seungyoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang