Jennie mengetuk-ngetuk kesal laptop hitam miliknya.
Waktu baru menunjukan pukul empat sore tapi ia sudah di rundung sebal dan kesal, dosennya tidak datang padahal semalam ia sudah mengerjakan tugas sampai begadang.
“Sudahlah.” Jawab Sejeong membuat Jennie menarik nafasnya panjang sekali lalu menjatuhkan kepalanya ke meja kantin.
Ia hanya duduk karena sudah makan bekal yang di buatkan Seungyoun untuknya.
“Dosen itu tidak tahu bagaimana tersiksanya aku mengerjakan presentasi semalam ? Aku sampai pakai laptop Seungyoun loh.” Sejeong mendelik karena Jennie berkata dengan kesal sambil menggebu-gebu
“Setidaknya kau ada yang membantu.”
“Mana ada, Dohyon saja yang menemani.”
“Suamimu itu ? Kemana ?” Jennie menarik nafasnya panjang sambil menatap Sejeong.
Karena apa yang di harapkan dari Seungyoun ? Ia punya banyak kerjaan yang bahkan Jennie tidak mengerti.
Ia hanya ikut tiduran di sebelah Jennie yang pusing setengah mati mengerjakan di atas tempat tidur dan berakhir ia ditinggal tidur.
“Dia ? Sibuk.” Sejeong menatap Jennie yang menopang dagunya.
Sebenarnya kehidupan Jennie sudah sangat nikmat sebelum menikah dengan Seungyoun tapi menjadi lebih nikmat lagi karena Seungyoun seorang pengusaha.
Pengusaha interior.
Pasti tidak tanggung-tanggung pemasukannya, belum lagi Seungyoun hanya memiliki satu anak laki-laki yang masih sekolah.
Kalau Jennie mau jahat sih, dia bisa tapi Sejeong tahu kalau hati Jennie pun lembut sekali.
“Kau hanya dirumah berdua dengan Dohyon kalau suamimu itu sibuk ?” Jennie menganggukan kepalanya semangat membuat rambut bergoyang random.
“Dohyon itu duplikat suamimu sekali, hanya sekali lihat sudah jelas itu anaknya Seungyoun.” Jennie menatap Sejeong dengan lekat lalu tersenyum.
“Dan seharusnya bukan aku yang jadi ibunya.”
“Kenapa ? Bahkan Seungyoun terlihat begitu mencintaimu.” Jennie menarik nafasnya panjang lalu menundukkan kepala nya.
Seharusnya Seungyoun bisa mendapatkan wanita yang lebih baik darinya, bukan anak kuliahan yang masih suka membolos kelas atau manja seperti dirinya.
Bahkan dimatanya Seungyoun begitu sempurna.
“Dan mana ada pengusaha muda mau menuruti keinginan anak tersayangnya untuk menikah, bahkan dengan wanita yang belum ia kenal sepenuhnya.”
“Karena Seungyoun begitu menyayangi Dohyon, Dohyon itu hidupnya, segalanya, harta berharga nya dan aku hanya pelengkap dari mereka yang sudah sempurna itu.”
.
.
“Mommy ?” Dohyon menuruni tangga dengan cepat sesaat melihat Jennie muncul di depan pintu rumahnya.
“Kenapa sayang ?” Dohyon mendusel pipinya ke pipi Jennie membuat Jennie terkekeh.
Bahkan tubuh Dohyon saja lebih tinggi sedikitnya dari dirinya dan masih akan bertambah tinggi mengingat ia baru empat belas tahun.
“aku dapat peringkat satu.” Ucap Dohyon membuat Jennie bertepuk tangan bahagia dan Dohyon pun mengikuti.
“di kelas ?” Dohyon menggelengkan kepalanya sambil cemberut membuat Jennie mengusap pipi gembulnya Dohyon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married [Seungyoun-Jennie] (END)
FanfictionBercerita tentang Seungyoun dan Jennie yang tidak memliki status apapun dan harus menikah karena keinginan Dohyon #Daily #Baku Start : 11122019 End : 28032020