Jennie mendongak kepalanya menatap Seungyoun yang memeluknya erat walaupun hanya memeluk bagian leher tidak menekan perut besar Jennie tapi sesak juga.
Jennie menggerakkan tubuhnya pelan membuat Seungyoun makin mengeratkan pelukannya.
"Youn, udah siang." Gumam Jennie membuat Seungyoun membuka matanya perlahan lalu tersenyum menatap wajah Jennie yang berhadapan dengan wajahnya.
"Pagi sayang." Sebuah kecupan mendarat di kening Jennie membuat Jennie memejamkan matanya nyaman.
"Siang Youn." Seungyoun mengeryit sedikit lalu menatap Jennie.
Ia melepaskan pelukannya lalu beralih pada ponsel di sebelahnya, ia membulatkan matanya melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh dan ia harus berangkat kerja.
"Aku kesiangan." Seungyoun bangkit lalu meninggalkan Jennie yang masih di tutupi selimut hingga batas dagu.
Jennie melirik sedikit Seungyoun yang memasuki kamar mandi dengan rusuh.
Apa selalu begini setiap pagi saat Jennie tak membangunkan Seungyoun ??
Semalam mereka banyak membicarakan segala sesuatu yang tidak mereka bicarakan secara rinci, bahkan Seungyoun menceritakan tentang kisah cinta tragisnya.
Yang harus di paksa putus bahkan setelah menjalin hubungan selama hampir tiga tahun, Jennie hanya menelan ludahnya saat Seungyoun tersenyum membayangkan Bona berusaha mendekati Dohyon tapi Dohyon benar-benar menolak.
Dohyon hanya menginginkan Jennie untuk jadi ibunya, Seungyoun mana bisa menolak itu, hidup selama empat belas tahun bersama Dohyon membuat Seungyoun lemah.
Dohyon merengek kecil saja sudah membuat Seungyoun uring-uringan.
Apalagi tidak menuruti kemauan Dohyon.
Seungyoun mengikuti keinginan Dohyon dan harus menekan egonya sebagai laki-laki yang mencintai wanitanya hanya demi anak, anak segalanya bagi Seungyoun.
Seungyoun mulai menerima tapi Seungyoun tahu berat untuk Jennie menerima karena perbedaan usia mereka dan keterkejutan Jennie saat Seungyoun yang pertamakali muncul di rumahnya dan langsung ingin melamarnya.
Tidak kenal tiba-tiba di lamar, mereka hanya saling mengenal rentang waktu tiga bulan selama mereka mempersiapkan pernikahan mereka.
Dan Jennie baru sadar kalau usia mereka bahkan berbeda lebih dari sepuluh tahun karena wajah Seungyoun sama sekali tidak menggambarkan itu.
Mungkin memang sudah keturunan awet muda, Jennie saja sempat kaget melihat calon mama mertua nya yang terlihat seperti kakak perempuan Seungyoun, padahal Seungyoun anak tunggal dan di urus sendiri oleh ibunya.
"Sayaang masih pagi jangan melamun." Seungyoun sudah muncul dengan baju handuk lalu menghampiri Jennie dan mengecup hidung Jennie berkali-kali.
Jennie hanya meringis dingin karena hawa setelah mandi Seungyoun benar-benar terasa di dekatnya.
"Aku belum menyiapkan pakaian kerjamu." Ucap Jennie sambil menyibak selimutnya.
Ia bangkit membuat Seungyoun kembali mendudukan Jennie di kasur.
"Biar aku siapkan sendiri, boleh tolong lihat Dohyon sayang ?" Jennie mengerjap lalu mengangguk pelan sambil tersenyum.
"Kalau belum bangun ?" Tanya Jennie di depan pintu kamarnya dan Seungyoun merapihkan tempat tidurnya.
Sepertinya mulai nanti malam ia akan kembali menempati kamar di lantai satu lagi bersama Jennie, jadi ia merapikan kamarnya.
"Kalau belum bangun, yaa mungkin sepertinya bolos satu hari tidak apa, nanti aku yang hubungi sekolahnya." Jennie merenggut membuat Seungyoun tertawa pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married [Seungyoun-Jennie] (END)
FanfictionBercerita tentang Seungyoun dan Jennie yang tidak memliki status apapun dan harus menikah karena keinginan Dohyon #Daily #Baku Start : 11122019 End : 28032020