18 (End)

986 130 7
                                    

Seungyoun menatap Jennie yang tidurnya tidak tenang, ini sudah memasuki Minggu keempat di bulan perencanaan kelahiran Jennie.

"Sayang." Jennie bangun lalu meringis pelan, ia menatap Seungyoun lekat.

Membuat Seungyoun memeluknya erat.

Jennie sedang berada dalam kegugupan tingkat tinggi karena perutnya sudah mulai tidak beres sejak kemarin tapi belum ada tanda-tanda ia akan melahirkan.

Seungyoun mengusap punggung Jennie lembut membuat Jennie yang tadi nya meringis kembali tenang dan membalas pelukan Seungyoun erat.

"Hari ini aku harus ke kantor sayang, Yugyeom mendadak sakit jadi tidak bisa menggantikan aku." Jennie kembali meringis membuat Seungyoun memeluk nya erat.

"Aku bagaimana ?"

"Nanti aku minta Hangyul atau Sihoon untuk datang ya, atau kau mau memanggil Eunsang ??" Jennie menggeleng pelan.

"Hangyul saja atau Sihoon." Seungyoun mengangguk mantap lalu tersenyum.

Ia melepaskan pelukannya lalu menangkup pipi Jennie dan mengusapnya sayang.

Sebenarnya yang gugup bukannya Jennie tapi Seungyoun pun begitu, ia harus kehilangan Mama Dohyon saat melahirkan Dohyon membuat Seungyoun pun kepikiran.

Ia harus bagaimana ??

Apa yang harus ia lakukan ?

Ia harus menemani dari masuk kamar persalinan sampai baby perempuan nya lahir.

Ia harus melakukan itu tapi pekerjaan membuatnya tak bisa melakukannya.

Bahkan ia tetap bekerja lembur pagi dan malam walaupun Mama Dohyon memasuki kehamilan bulan ke sembilan.

"Tapi kau harus tetap ingat, kalau ada apa-apa kabari aku dulu yaa." Jennie mengangguk mantap sambil tersenyum.

Seungyoun harus segera berangkat agar pekerjaannya segera selesai dan tidak tertunda.

Ia berangkat bersamaan dengan Dohyon membuat Jennie mendudukan dirinya nyaman di depan televisi, seharusnya ia mendatangi Seungwoo di kantornya tapi sejak kemarin Seungwoo bilang ia harus mengunjungi cabang baru perusahaan.

Jadi sedang tidak ada di tempat kalaupun Jennie tetap ingin memaksa datang, yaa Jennie harus menikmati kesendirian.

Dan kalau di pikir lagi dari pada menikmati kesendirian di kantor Seungwoo lebih baik dirumahnya, ia bisa mutar-mutar dari depan ke belakang atau dari belakang ke depan.

Jennie duduk dengan segelas susu ibu hamil yang di buatkan Seungyoun, ia sudah lama sekali tidak menonton televisi membuatnya bingung sendiri.

Ada acara apa di pagi ini yang ramai dan tidak membuatnya bosan.

Ia menghabiskan satu tegukan susu lalu meletakkan di tempat pencucian piring, dan kembali fokus pada tontonan yang sama sekali tidak Jennie mengerti.

"Annyeong." Jennie menoleh mendapati Hangyul muncul dengan berbagai kue membuat Jennie tertawa.

"Padahal aku sehat." Hangyul yang mengerti maksud Jennie hanya tertawa pelan.

Ini adalah pesanan Seungyoun, ia harus membeli apa yang ada di daftar sebelum datang kerumahnya, untuk mengisi kulkas yang tak sempat ia isi.

Padahal sedang libur kerja.

"Titipan Seungyoun hyung, Noona kau baik-baik saja ??" Jennie masih menganggukkan kepalanya pelan membuat Hangyul mengangguk paham dan bersiap untuk merapihkan semua yang ia bawa.

Married [Seungyoun-Jennie] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang