Pertemuan

157 29 4
                                    

Sasha atau sering dipanggil Asha, mempercepat langkahnya turun dari mobil dan berlari menuju gerbang sekolah. 06:55, lima menit lagi bel sekolah akan berbunyi untung saja jalanan hari ini tidak macet.

Asha tidak mau dicap sebagai siswa yang malas di sekolah barunya. Asha terus berlari menyusuri koridor yang dipenuhi kerumunan siswa siswa yang sedang bercengkrama disana, namun tanpa sengaja ia menabrak seseorang dengan begitu keras

Bruuk..

Tubuh mungil Asha terlempar ke lantai, ia mengaduh kesakitan karna luka di lengannya

"Apa apaan sih lo! Punya mata gak sih?!" Bentak laki laki yang ia tabrak tadi

"Ma.. maaf.. Asha gak sengaja" Ucap Asha takut

Pria itu langsung berdiri dan merapikan seragamnya sementara Asha, gadis itu masih menahan rasa sakit di lengannya. Pria itu melihat Asha ingin menangis karna luka di lengannya, ia pun memutar bola matanya malas melihat gadis cengeng ini. Ya dia adalah-- Iqbal Georgino Marvel

"Cengeng banget sih lo! Sini gue bantu" Ucap Iqbal ketus

Iqbal menarik tangan Asha dan membantunya untuk berdiri, Asha sebisa mungkin menyeka air matanya agar ia tidak terlihat lemah di depan banyak orang.

"Terimakasih" Ucap Asha sopan

Iqbal, pria itu hanya mengganggukan kepala sebagai jawaban. Lalu ia memperhatikan seragam Asha yang terlihat berbeda dengan seragam yang ia kenakan saat ini.

"Lo bukan anak sekolahan sini?"  Tanya Iqbal

"Enggak kok, Asha sekolah disini. Asha baru pindah" Ucap Asha lembut sembari tersenyum

Iqbal menaikan sebelah alisnya, menatap aneh kearah Asha.

"Kenalin, Asha" Ucap Asha manis

Iqbal semakin bingung dengan wanita di hadapannya ini, ia sama sekali tidak menggubris perkataan Asha yang menurutnya sangat tidak penting.

"Ruang UKS disebelah selatan ruang lab" Ucap Iqbal datar lalu meninggalkan Asha berdiri dengan tangan yang masih setia berada di posisinya.

Asha memperhatikan jabatan tangannya yang kosong, ia merasa sangat bodoh sudah berpura pura menjadi wanita yang sok ramah dengan pria ini. Asha memanyunkan bibirnya dan mengumpati Iqbal sesukanya

"Sombong amat sih remahan kuaci!!"

***

Asha memasuki ruang kelasnya, melihat beberapa siswa yang sedang sibuk dengan urusannya masing masing. Ia tidak tau harus duduk dimana dan bertanya pada siapa saat ini. Mata Asha menyusuri seluruh ruang kelasnya dan menemukan satu manusia yang bisa ia manfaatkan saat ini.

"Rian..!!" Ucap Asha sembari melambaikan tangan kearah pria yang sedang nongkrong bersama teman temannya.

Pria itu mendekat, dan matanya sedikir melebar saat mendapati orang yang memanggilnya itu adalah Asha.

"Asha.. kok lo bisa disini? Ngapain?" Tanya Adrian

Yaa, sebenarnya Adrian atau lebih akrab di panggil Rian itu adalah sepupu Asha. Ibunya sudah meminta Asha untuk bertemu Rian saat disekolah dan bertanya tentang sekolah barunya. Namun sepertinya Rian sama sekali tidak tau tentang kepindahan sepupunya yang jarang ia temui.

"Asha kesini buat belajar lah! Masak gitu aja Rian gak tau!!" Kesal Asha

Benar saja, menurut Asha bertanyaan Rian tadi sangat tidak logis dan bahkan bisa dijawab oleh anak kecil sekalipun.

"Bukan gitu Ashaaa!" Ucap Rian gemas sembari mengacak acak puncak kepala Asha

"Maksud gue, kenapa lo bisa ada disini? Lo kan gak sekolah disini?" Tanya Rian to the point.

"Owh.. itu, Asha udah pindah. Bosen di London gak ada Rian" Ucap Asha

Rian hanya membalasanya dengan anggukan kecil di kepalanya, "Jadi kelas lo disini juga?" Tanya Rian

"Iya" jawab Asha singkat.

"Yaudah lo duduk aja disana sama pacar gue. Tuh yang paling ujung, yang paling cantik itu" Ucap Rian sembari menunjuk ke arah gadis yang sedang bercermin dengan cermin mini di tangannya.

"Ana!!" Teriak Rian sembari melambaikan tangannya.

Gadis yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah Rian, dan mendekatinya.

"Ana, kenalin ini sepupu aku. Namanya Asha. Dia baru pindah dari London, dia boleh duduk sama kamu kan?" Tanya Rian sopan.

"Boleh dong!! Ayo Asha!" Ucap Ana antusias

"Sebentar Ana, Asha mau ngobrol dulu sama Rian. Boleh kan?" Tanya Asha sedikit canggung.

Ana menganggukan kepalanya sembari tersenyum lalu meninggalkan Asha dan Rian yang masih setia berdiri di tempatnya.

Asha melihat wajah Rian yang sedang membalas senyuman Ana. Ini momen yang langka seharusnya dia abadikan! Tapi sayang ia lupa melakukan hal gila itu.

"Ini beneran Rian kan? Tumben Rian bisa ngomong pakek aku-kamu, biasanya juga pakek lo-gue" Cibir Asha

"Gue gini cuma sama Ana doang kok. Hehe" Ucap Rian malu sembari menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Uuu dasar!! Bucinnya ga hilang hilang dari baru lahir!!" Ledek Asha puas

"Biarin, daripada lo. Jomblonya sampe ke orok orok. Whahaha" Tawa Rian menggelegar ke seluruh ruangan. Asha yang pada saat itu mendengarkannya, langsung memincingkan matanya ke arah Rian dan menatapnya tajam.

"Becanda Sya.." Ucap Rian takut





Rikaadw_

To be continue...

SASHA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang