Pacar

2.9K 271 38
                                    

Awas typo.. ✌✌
Dah ga sabar nungguin next chapnya..?
Cuss baca..
Semoga kalian suka.. 😘😘

Jangan lupa vote dan komentar nya.. 😊😊
























Perth Pov

Hahhh...
Lega rasanya bisa kabur dari teman-teman ku yang menyebalkan itu.
Mereka terlalu berisik, dan sering membuatku kesal, seharusnya aku tak mengikuti mereka ke fakultas ini.

Bruukk

Srakk..

"Aw.. Maaf phi.. Aku tidak sengaja. Maaf.." 

Aku segera memunguti lembaran kertas tugas ku yang berserakan, tanpa melihat siapa orang yang ku tabrak tadi.
Dan dia juga sama sekali tak ingin membantuku, dia hanya berdiri di hadapan ku.

"Emh.. Lain kali jangan melamun saat berjalan." ujarnya, kemudian dia pergi begitu saja.

Saat aku selesai mengemasi kembali barang-barang ku, aku hanya bisa melihat punggungnya yang berjalan menjauh dari ku.
Aku berpikir, orang itu terlalu angkuh dan bahkan dia tidak mau untuk sekedar membantuku. Dia memakai jas fakultas teknik, itu artinya dia bukan senior ku.
Tapi aku tak terlalu ambil pusing, para senior memang seperti itu, mereka selalu ingin di hormati, tapi enggan menghormati juniornya juga.

"Hai Perth.." 

Seseorang menepuk pundakku, dan aku menoleh ke arahnya.
Aku tersenyum melihat siapa yang menyapaku.
Hanya dia satu-satunya senior yang ramah menurut ku, bukan hanya pada ku tapi juga pada junior yang lain.
Aku memberi wai padanya, dan dia hanya tersenyum padaku.

"Siapa yang kamu lihat?"

"Bukan siapa-siapa phi.. Oya.. Ada apa phi memanggil ku?" tanya ku padanya, dan dia kembali tersenyum.

"Apa kamu sudah makan siang?"

Aku menggeleng untuk menjawab pertanyaan nya.
Apa mungkin dia ingin mengajak ku makan siang bersamanya?
Dia benar-benar senior yang baik.

"Kalau begitu.. Kita ke kantin bersama, aku juga belum makan siang." ujarnya sambil merangkul bahu ku.

Aku mengangguk saja dan mengikuti langkahnya menuju ke kantin.
Entah apa yang di lihat dari teman-teman ku, mereka selalu berkata jika P'Jack menyukai ku, tapi yang ku tau dia bukan gay, dan aku juga bukan.
Dan tentang sikap ramah nya, dia memang seperti itu pada siapapun, jadi tak ada yang spesial di antara kami.

"Waah...dia benar-benar terkenal ya phi.."  ujar ku saat melihat beberapa poster besar hampir di seluruh kampus.

"Hemb, kamu benar. Apa kamu menyukainya?"

Aku menggeleng dan tertawa pelan, membuat P'Jack mengerutkan dahinya.

"Aku tidak suka laki-laki phi.. Aku masih normal..." jawab ku santai, kemudian pesanan kami datang.

Aku bisa melihat raut wajah P'Jack berubah, apa aku salah bicara?
Tapi aku berusaha untuk bersikap biasa saja dan mulai makan.
Tak ada percakapan lagi di antara kami, aku sedikit merasa canggung karena biasanya P'Jack akan bicara panjang lebar mengenai mata kuliah nya atau hal yang lain, dan kali ini dia benar-benar diam.

Saint Pov

Hari yang melelahkan, menjadi Runerrup di kampus ini sangat menyita waktu ku, belum lagi pekerjaan ku yang datang tiba-tiba, tapi jika tidak bekerja mana mungkin aku bisa kuliah dan juga mengirim ibu dan adikku uang.

Truth or Dare (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang