❤❤❤

1.6K 181 70
                                    

🔞🔞🔞

Typo..✌🏻✌🏻
Selamat membaca..




















"Mmnn.. Mmhh..."

Ini bukan yang pertama kali, tapi tubuhku sedikit bergetar dan sedikit tegang, aku masih ingat bagaimana rasa sakitnya saat miliknya masuk ke dalamku.
Tapi aku tidak memungkiri jika setelahnya aku juga menikmatinya.

"Mmnn... Hhh... Mmhh..."

Lidahnya mengaduk aduk isi mulutku, mencoba menarik lidahku untuk membalasnya.
Aku masih tidak mengerti bagaimana caranya, meskipun beberapa kali kita berciuman.
Mungkin bisa di bilang dia yang mencuri ciuman dariku.
Aku tidak marah karena itu, tapi jika dia tiba-tiba saja mencium ku di bibir itu bisa membuat dadaku berdegup kencang, jika itu sering dia lakukan mungkin aku bisa terkena serangan jantung tiba-tiba.

"Mmhh... Hahh... Hhh.."

Dia menatapku dengan mata teduhnya, wajahnya juga mulai memerah. Aku yakin jika dia sudah mencoba untuk menahannya, dan mungkin kini wajahku juga tak berbeda dengannya.

"Kenapa menatapku seperti itu hemb? Apa kau gugup?!"

Aku segera memalingkan wajahku darinya, tubuh kami belum sepenuhnya telanjang karena masih ada yg menutupi bagian bawah kami.
Perlahan aku bisa merasakan hembusan nafasnya di leherku.
Kecupan-kecupan yang dia berikan membuat tubuhku semakin memanas, dan deru nafasku semakin tak terkendali.
Yang bisa ku lakukan hanya meremas kedua tangannya yang menggenggam tanganku di sisi kepalaku.

"Eehh.. Emmhh... Phii.."

Aku memegang kepalanya saat lidahnya yang basah bermain di atas perut juga pusarku.
Dan tangannya mulai meraba sesuatu di bawahku yang sudah sangat tegang.

"Aahh.. Phii... Hhh.."

Aku menggigit bibir ku saat merasakan mulut hangatnya menyelimuti milikku, aku tidak berkutik lagi dan semua yang ada di depanku seolah berputar.
Aku bukan tak tau mengenai sex, karena itu yang setiap hari jadi obrolan Pond dengan teman-temannya.
Tapi mengalaminya sendiri seperti saat ini seolah membuatku melayang, dan ini belum berakhir sampai di sini.

"Mmhh... Hhhh... Ssshh..."

Dia semakin bergerak cepat dan tangannya bermain dengan  sesuatu yang menggantung di bawah penisku.
Dari sini aku sedikit melihat wajahnya di antar ke dua kaki ku.

Oohh..
Shiitt!!

Aku akan keluar dengan cepat jika dia menghisapku seperti itu.
Belum sempat aku menghentikannya, dia sudah menghentikan aksinya memberikan blowjob pada litle Perth.
Aku mendesah kecewa, tapi dia justru tersenyum sambil mengelap sisa saliva di bibirnya.

Hahhhh...
Aku terkadang lupa jika kekasihku ini sangat mempesona, bahkan tak sedikit yang menyukainya.
Tapi dia justru memilih untuk mencintaiku.

"Apa kau ingin berhenti?!" dia kembali mensejajarkan wajahnya dengan ku.

Aku menggeleng pelan, dan dia kini tersenyum padaku.
Aku tidak mungkin berhenti di saat yang tidak tepat seperti ini, bahkan dia sudah membuatku telanjang bulat.
Dia benar-benar pandai menggodaku.

"Baiklah... Maaf jika nanti aku membuatmu menangis.." ujarnya lalu mengecup keningku.

Mendengar ucapanya membuatku ingin menarik lagi keputusanku tadi.
Tapi itu sepertinya percuma saja, kini dia telah membalikkan posisi ku menjadi menungging di depannya.
Aku bisa merasakan dia memegang bottomku, sedikit meremasnya dan tubuhku tiba-tiba menjadi kaku saat sesuatu yang basah mencoba masuk ke dalam holeku.

Truth or Dare (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang