Typo.. ✌🏻✌🏻
Selamat membaca..
Jangan lupa vote dan komentarnya.. 😘😘Sesuai ke ingin Saint, Perth tak lagi datang menemuinya di kantor agensi.
Dan mereka berdua memilih untuk bertemu saat berada di kampus, atau sesekali Perth yang akan menemui Saint di apartemennya.
Dan entah kenapa hari ini Saint ingin Perth datang menemuinya di kantor agensi, lagi-lagi Perth mengiyakan saja permintaan Saint tanpa menaruh curiga."Khun.." sapa salah satu staf di sana saat melihat Perth.
"Eh phi.. Di mana P'Saint?!" tanya Perth pada wanita di depannya itu.
"Oh.. Nong Saint ada di ruang ganti khun.." jawabnya sopan, lalu berpamitan pada Perth.
Perth segera menuju ke ruang ganti di mana Saint sedang bersiap untuk pulang, karena Perth datang ke sana hanya untuk menjemput Saint.
Mereka mempunyai rencana malam ini untuk menonton.
Samar-samar Perth mendengar percakapan Saint dengan seseorang di dalam sana."Bagaimana kau bisa merayu putra khun mae?!"
"Aku tidak merayunya!!" jawab Saint ketus.
Pria yang sejak tadi memperhatikan Saint itu tersenyum mendengar jawabpan Saint.
Saint masih sibuk membersihkan makeup di wajahnya, dan pria itu masih betah di sana memandangi Saint."Apa kau sungguh hanya berteman dengannya?! Aku lihat kalian lebih dari sekedar teman, atau itu hanya firasatku saja?!"
"Aku tidak peduli dengan asumsimu tentang kami!!" lagi, Saint menjawabnya cukup kasar, tapi pria itu sama sekali tak merasakan jika Saint tidak menyukai keberadaannya di sana.
Atau dia memang tidak peduli dengan ucapan kasar Saint yang di lontarkan padanya."Apa aku bisa meminta nomornya?! Ku dengar dia juga berkencan dengan pria."
Brak!!
Saint menggebrak meja rias di depannya, ia melemparkan kapas di tanganya ke dalam tong sampah lalu masuk ke dalam sebuah bilik untuk mengganti bajunya.
Saint tak lagi menghiraukan ucapan pria itu, dan memutuskan untuk mengabaikannya.Perth masuk begitu saja dan cukup terkejut melihat ada pria yang tempo hari membuatnya dan Saint saling cemburu tidak jelas.
Perth ingin berbalik pergi keluar dari sana, tapi pria bernama Zee itu justru menghadangnya."Nong.. Kenapa terburu-buru?! Apa kau mencari Saint?!"
Perth mengangguk pelan seraya melangkah mundur untuk menghindrai Zee yang terus berjalan menghampirinya.
"Tunggulah sebentar.. Dia akan segera keluar, dia sedang mengganti pakaiannya." ujar Zee lalu mencekal pergelangan tangan Perth dan membawanya duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Bisa lepaskan tanganku?!" ujar Perth sambil melihat tangannya yang masih di genggam oleh Zee.
"Owhh.. Maaf.." Zee melepaskan tangan Perth, dan terus memandanginya dengan senyuman di wajahnya.
Perth yang sangat risih di tatap seperti itu memilih untuk memainkan benda pipih di tangannya itu, sambil menunggu ke datangan Saint.
"Ekhem.. Nong.. Bisakah aku meminjam ponselmu?! Aku lupa menaruh di mana ponselku." ujar Zee.
Perth berhenti bermain game di ponselnya, dia nampak ragu untuk meminjamkan ponselnya pada Zee.
"Ini ponselmu!!" Saint melemparkan benda persegi itu pada Zee.
Saint mendengar semua yang Zee katakan selama di mengganti bajunya, dia segera menyelesaikannya dan keluar dari sana sebelum sesuatu terjadi.
Saint menemukan ponsel Zee berada di atas meja rias sebelumnya, lalu mengambilnya dan melemparkannya pada Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare (Sonpin) END
Fanfiction"Hanya kisah seorang pemuda yang menyatakan cinta pada seniornya karena sebuah permainan. Dan berakhir dengan kisah cinta yang sesungguhnya." Yang ga suka di larang baca!! di larang menghujat, dan hargai penulis dengan vote dan komentar baiknya.. 😊...