Persetujuan?

1.8K 215 34
                                    

Typo..✌✌
























Saint benar-benar tak menemui Perth lagi, dan ini sudah 2 hari pria itu tak lagi muncul di fakultasnya.
Perth bisa sedikit tenang karena dia bisa bebas dari introgasi phi nya soal Saint yang terlihat sering berkunjung ke fakultas Perth.

Perth sempat bingung harus menjawab apa saat phi nya itu bertanya mengenai Saint, dan itu pun di depan ke dua orang tua mereka.
Perth sangat tau jika semua anggota keluarga nya mengenal sosok itu.
Tapi jika dia berkata dengan jujur seperti apa hubungan nya dengan Saint, maka bukan hanya phi nya yang akan marah, mungkin ke dua orang tuanya juga akan melarang hubungan mereka.

"Huufftt.." Perth mendaratkan pantat nya di atas kursi kantin.

Dia melihat sekelilingnya, dan hari ini dia benar-benar sendiri, karena Ping sejak keluar dari kelas dia menghilang entah kemana.
Perth menopang dagunya di atas meja sambil memainkan ponselnya, dia sengaja membuka instastory milik Saint.
Dan benar saja pria itu sangat aktiv di sosial media, Perth melihat unggahan terakhir nya.
Perth tersenyum melihat layar ponselnya, di mana foto Saint terpampang jelas di sana.

"Ekhem!! Kenapa kamu tersenyum sendiri, siapa yang kamu lihat?"

Perth segera memasukkan kembali ponselnya kedalam sakunya, saat Than tiba-tiba saja datang dan berdiri di hadapannya.
Than menatap curiga pada Perth, tapi dia tak mengatakan apapun kemudian duduk di depan Perth.

"Ada apa phi ke sini?"

"Kamu antar ini ke kantor agensi ya.. Aku ada kelas sampai sore, dan mama membutuhkan berkas itu segera."  Than memberikan map berwarna hijau ke pada Perth.

"Eh kenapa aku?!"

"Karena kamu sudah selesai kan hari ini? Jadi cepat antar!!" ujar Than.
Pria jangkung itu berdiri setelah mengacak-acak rambut Perth. Kemudian pergi begitu saja.

Perth terdiam memandangi map di tangannya.
Dia berharap tidak bertemu dengan seseorang yang tengah ia hindari saat ini.

"Huufftt.. Hanya sebentar Perth.. Lalu cepat pergi dari sana." ujar Perth untuk menyemangati dirinya sendiri.

.
.
.

Sampai di kantor agensi milik ibunya, Perth bergegas masuk dan menuju lift.
Para karyawan di sana sudah tau siapa Perth, sehingga tak ada satu pun yang mencegahnya masuk kedalam sana, dan hanya mengangguk ramah padanya.

"Nong.. Mau kemana?" tanya seorang pria berbadan agak sedikit gemuk, saat melihat Perth ingin memasukki ruang kerja ibunya.

"Menemui mom.." jawabnya.

Pria itu menghampiri Perth lalu menarik nya agar mengikuti langakah nya.

"Phii.. Mau kemana?"

"Khun mae menunggu mu di tempat pemotretan. Sudah diamlah.. Aku akan mengantarmu dengan selamat." ujar pria gembul itu dengan aksen genitnya, dia mengamit lengan Perth dan tersenyum genit pada Perth, membuat Perth bergidik geri melihat nya.



Dari dalam ruang ganti, Saint bisa mendengar sedikit ke gaduhan di luar. Dia yang masih ada satu lagi pemotretan, segera keluar.
Saat berada di tempat pemotretan, dia melihat beberapa staf dan kru di sana mengerubungi seseorang.
Dan Saint berjalan begitu saja melewati kerumunan yang isinya kebanyakan pria gemulai dan juga beberapa wanita.
Entah apa yang mereka perebutkan, Saint tak peduli dengan itu.

Saint yang sedang bergaya di depan camera, tiba-tiba saja tertegun, saat melihat siapa yang keluar dari kerumunan itu.
Kemudian ia semakin terkejut saat orang itu memanggil atasannya dengan sebutan "Mom".
Belum hilang rasa terkejut nya, kini tatapan mereka bertemu.
Namun setelah nya pria itu memutuskan terlebih dahulu tatapan mata mereka, dan segera keluar dari sana.

Truth or Dare (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang