😷😷
Ttp stay di rumah ya...
Yg di rumah pun jg bisa sakit.
Dan aku jg ga kemana" masih bisa sakit.Sorry kalo banyak typo..
Tok
Tok
Tok
"Heii.. Mengganggu saja!!" gerutu Saint, tapi dia beranjak dan membuka pintu.
Saint menelan ludahnya melihat siapa yang berdiri di depan pintu.
Than berdiri di depan pintu memecing tajam pada Saint."Di mana nong ku?!" dia bertanya sambil melihat ke belakang punggung Saint.
"Err.. Dia di dalam." Saint menggaruk lehernya dan membiarkan Than masuk.
Saint masih berdiri sedangkan Than kini duduk di samping Perth.
Than bisa melihat semburat merah di kedua pipi adiknya itu, lalu menggeleng.
Perth menunduk dan menautkan jari-jarinya, dia tak berani melihat ke arah Than."Saint segera bersiap na.. Sebentar lagi akan di mulai." ujar salah satu staf yang berdiri tepat di tengah pintu.
Dia tak berani masuk karena ada Than di sana.Saint hanya mengangguk, dia menggaruk tengkuknya lagi, bingung ingin mengatakan apa.
Tapi sebelum Saint mengatakan sesuatu Than berdiri mendekati Saint."Jaga dia baik-baik!! Jika kau berani menyakitinya aku sendiri yang akan menghabisimu!!" Saint mengangguk ragu, lalu Than memukul pundak Saint cukup keras.
"Apa yang di katakan P'Than?!" Perth bertanya setelah Than keluar dari sana.
"Bukan apa-apa.. Nah.. Aku pergi dulu kau bisa menunggu di sini atau.."
"Aku ikut!!" sela Perth, lalu memeluk lengan Saint.
Saint mengusak rambut Perth dengan gemas, lalu mereka keluar dari sana.
-
-
Saint selesai sekitar pukul 4 sore, dia melihat sekelilingnya dan seseorang yang ia cari tak ada di tempatnya.
Dia sempat panik dan mencari Perth tak menghiraukan orang-orang yang memanggilnya.Pada akhirnya dia menemukan Perth yang baru saja keluar dari toilet, Saint segera menghampirinya dan menariknya masuk kembali ke dalam toilet.
"Eh!! Phi.. Apa yang.. Mmhh.." Saint membungkam Perth dengan bibirnya.
Perth mendorong Saint menjauh saat mendengar langkah kaki seseorang yang akan memasuki toilet.
Saint kembali menarik Perth masuk ke dala salah satu bilik di toilet itu, sebelum ada yang mempergoki mereka tengah berduaan."Kenapa menyeretku ke sini?!" tanya Perth berbisik.
Saint meletakkan telunjuknya pada bibir Perth agar dia tak lagi mengeluarkan suara.
Perth menggeleng, dia ingin keluar dari sana tapi lagi-lagi Saint menahannya, dan mendudukkan nya di atas closet.
Membekap mulut Perth agar tak mengatakan sesuatu."Ingin melanjutkan yang tadi?!" bisik Saint.
Perth tak menjawab, dia masih memproses perkataan Saint.
Dan saat dia ingat apa yang di maksud Saint, Perth menutup mulutnya dengan tangannya.
Saint tersenyum licik kemudian mengecup punggung tangan Perth yang sedang menutupi mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare (Sonpin) END
Fanfiction"Hanya kisah seorang pemuda yang menyatakan cinta pada seniornya karena sebuah permainan. Dan berakhir dengan kisah cinta yang sesungguhnya." Yang ga suka di larang baca!! di larang menghujat, dan hargai penulis dengan vote dan komentar baiknya.. 😊...