Sebuah pilihan

1.1K 164 53
                                    

Typo..✌🏻✌🏻
Agak ngebut biar cepet end.
Dan untuk adegan naenanya mungkin bakal di up abis lebaran.. 🤣🤣

Maaf jika mungkin membuat kalian keluar ingus!! Eh air mata.. 😁😁✌🏻✌🏻
Selamat membaca..


























Perth memasuki rumahnya dengan senyuman lebar, karena sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan ayahnya, sejak dia memutuskan untuk tinggal di asrama.
Tapi saat dia memasuk ruang keluarga di mana seluruh keluarganya sedang berada di dalam sana, tak ada satupun yang mengeluarkan suarannya.

Takk!!

"Bisa jelaskan ini Perth?!!"  sang ayah membuka suara dan melemparkan beberapa lembar foto di atas meja.

Semua yang ada di sana tak berani mengatakan apapun, bahkan Than hanya melirik saja ke arah Perth yang masih berdiri mematung di depan ayahnya, hanya terhalang meja.

"Pa..."

"Cukup!! Papa memberimu kebasan, tapi kau malah membuat papa kecewa padamu."

"Pa... Perth_"

"Mana ponselmu!!"

"Ta_tapi Pa..."

"Perth... Jangan buat papa semakin marah padamu."

Perth akhirnya menyerah dan meberikan ponselnya pada sang ayah.

"Sekarang kembali ke kamarmu, jangan pernah berpikir untuk pergi kemanapun tanpa seizin papa. Apa kau mengerti?!"

"Khab.." angguk Perth.
Dia berjalan lesu dan meremas tanganya sendiri.

Maafkan aku phii..

Sudah dua hari Perth berada di rumah, dia yakin pasti Saint sangat mengkhawatirkannya.
Dia sangat ingin menghubungi Saint saat ini, tapi ucapan ayahnya membuatnya tak lagi berkutik, bahkan hanya untuk memberikan kabar pada Saint saja dia tidak bisa.

"Sekali saja kau mencoba untuk bicara pada nya di belakang Papa, maka ucapkan selamat tinggal padanya untuk selamanya, hanya itu pilihanmu!!"

Ingat Perth akan ucapan ayahnya.
Kini dia menyesali kenapa dia tak memaksa Saint untuk pergi bersamanya menemui sang ayah.
Perth meringkuk di atas ranjang king size nya, dia sangat merindukan Saint.
Dan tidak ada yang bisa dia lakukan kali ini.

Hari-hari berlalu begitu saja, bahkan Perth jg tak lagi di izinkan kembali kuliah, dia hanya berada di rumah dan tak melakukan apapun, sampai dia merasa bosan sendiri.
Sesekali Than akan menemuinya dan mengtakan jika Saint baik-baik saja, hanya mungkin terlihat seperti orang yang kurang tidur.

Pagi itu sang ayah kembali dari luar kota, dan kini semua berkumpul di meja makan dengan Perth yang masih menunduk lesu.
Sang ibu tak bisa berbuat banyak, karena dia jg sedikit kecewa dengan apa yang di lakukan putranya itu.

Ada seorang wartawan yang memberikan foto di mana Saint tengah mencium Perth di dalam mobil, beruntungnya dia hanya mengatakan itu pada Khun Mae karena dia tau bisa mendapatkan uang banyak hanya untuk beberapa lembar foto itu.
Keluarga itu cukup berpengaruh di sana, dan jika semua itu bocor pada publick maka semuanya akan kacau.
Ke dua orang tua Perth bukan melarang jika Perth mencintai siapapun apapun genre nya.
Tapi melihat jika Saint juga adalah publick figur, maka sang ayah juga tak ingin karir Saint juga terancam hanya karena kecerobohan ke dua remaja itu.

Truth or Dare (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang