Malu? / Mau?

2.1K 228 30
                                    

Typo..✌✌


















Perth terdiam untuk yang ke sekian kalinya, sejak dia sampai di kampus fokus nya teralihkan dengan peristiwa yang terjadi semalam.
Dan hari ini dia tidak ingin pergi ke manapun, jika biasanya dia pergi ka fakultas teknik untuk bertemu dengan Pond dan teman-teman nya yang lain, kini dia memilih untuk tetap berada di fakultasnya bersama dengan Ping dan makan siang di kantin mereka.

Sedari tadi Ping terus memperhatikan Perth yang sedang melamun sambil terus mengaduk makanan nya.
Dari tempatnya duduk Ping bisa melihat sesuatu di balik krah baju Perth.

"Ekhem..!! Perth.. Apa yang terjadi semalam?" tanya Ping dengan hati-hati.

Perth menoleh ke arah Ping dengan tatapan tajam nya, Ping menelan makanan nya dengan susah payah saat mendapatkan tatapan tajam dari Perth.

"He_heii.. Aku hanya bertanya.. Pond bilang semalam kamu tidak pulang ke asrama..!!" jelas Ping lagi dengan sedikit gugup.

Bukannya menjawab, Perth justru menggeleng dan kembali menunduk, sesekali dia menyuapkan makanan pada mulut nya.
Hening kembali..

Perth masih terngiang-ngiang suaranya sendiri semalam, dan kejadian itu tak bisa ia lupakan begitu saja.

"Shiitt!!"

Itu umpatan Perth untuk yang ke sekian kalinya.
Ping benar-benar tidak tau harus berbuat apa, dia hanya diam dan sesekali mengelus dadanya sendiri saat mendengar umpatan Perth, yang tak ada hentinya.

Flashback

"Aahhh.. Hahhh.. Emmhh.."

Perth memejamkan matanya menikmati apa yang Saint lakukan padanya. Kedua tangan nya bertumpu pada pundak Saint, masih dengan posisi yang sama.. Berdiri di balik pintu apartemen Saint.
Tapi kini Saint berjongkok di depan Perth, dan sudah mengusai pen*s Perth di dalam mulut nya.

"Aaahh.. Phii.. Hentikan.. Aahh.."

Saint tak bergeming, ia justru mengoda Perth dengan memainkan dua bola kembar milik Perth dan menatapnya dengan tatapan menggoda..
Perth menggigit bibir bawahnya saat tatapan mereka bertemu, wajah Perth semakin memerah dan membuat Saint semakin bersemangat memberikan blowjob pada milik Perth.

"Aaahhh... Aku.. Keluar.. Phi.. Lepaskan.. Uugghh.."

Saint menuruti permintaan Perth, tapi kini tangan nya yang bergerak untuk memuaskan pen*s Perth.
Saint kembali mencium bibir Perth dan tanganya terus bergerak mengocok pen*s Perth yang sudah berkedut ingin mengeluarkan cairannya.

"Eemmhh aarrgghh... Ahh.. Hhh hhh..."

Cairan Perth keluar membasahi tangan Saint, Saint kembali tersenyum menatap Perth yang kini masih terengah menikmati sisa klimaksnya.
Saint meraih tissue yang ada di atas nakas, setelah membersihkan tangannya, dia membawa Perth masuk ke dalam kamarnya.

"Phi.. Apa yang kamu lakukan!!" Perth kembali terkejut saat Saint kini membuka pakaiannya dengan terburu-buru kemudian mendorong tubuh Perth ke atas ranjangnya.

Perth sudah tak mengenakan apapun lagi, sedangkan Saint masih mengenakan celananya dan kemejanya yang sudah terbuka kancing nya.

"Aahh.. Emmhh.. Hahh.. Hhh.."

Nafas Perth terengah, Saint tak membiarkan dia bernafas dengan benar.
Saint kembali membuat pen*s Perth menegang, dengan mengocoknya lagi.
Mengangkat kedua kaki Perth, dan mensejajarkan wajahnya dengan hole Perth.

Truth or Dare (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang