5.panggilan khususon..

2.9K 132 2
                                    

"cinta, kata orang cinta itu bikin buta, tapi kata saya cinta itu bukan bikin buta tapi bikin minus"

Gus rahardian POV

Pagi ini pukul jam 9 kurang aku sudah sampai pondok al ayyubi di kuningan, aku baru saja menyelesaikan study ku di cirebon diumurku yg baru 21 tahun.
Sebenarnya aku ingin ke kairo tapi apalah dayaku yg tidak diridhoi oleh umi ku, kata umi bagus dicirebon iya biar deket..
Tak ada sambutan akbar, hanya sebagian kerabat dan abdi dhalem saja.

"assalamualaikum"
Salamku ketika turun dari mobil, langsung menyalami umi dan abi ku, serta keluarga.

"walaikumsalam nduk"kata mereka berbarengan.
Dan kemudian lekas ke ndalem untuk syukuran dan makan2.tapi baru saja aku duduk aku menatap lapangan,disana ada santri putri yg sedang ditakzir/hukum.entah kenapa aku ingin sekali kesana.

"maaf semuanya iyan mau keluar sebentar ada yg ketinggalan"pamitku pada semuanya dan langsung dibalas dengan anggukan dan senyuman mereka.

Aku berjalan mendekat tepat dihadapanya tapi masih ada jarak.
Disini begitu sepi karena santri yg lainya mengaji ba'da dhuha.
Dia dihukum karena tidak shalat shubuh berjamaah, ck, malas!. Dia pun membuka matanya dan berhenti mengucap istighfarnya, dan deg, jantungku tenanglah, batinku.

"astaghfirullahal'adzim astaghfirullahal'adzim..astaghfiru"gadis itu tiba2 berhenti disaat saya berada didepanya pernah bertemu, tapi dimana entahlah.

"kenapa anda telat jamaah shubuh"tanyaku dengan dingin dan datar karena untuk menetralisir detak jantungku

"malas"jawab asal gadis itu tanpa mau menatap ku

"hidup itu cuma sekali"nasihatku dengan padat jelas singkat.

"ya iya atuh kalo hidupnya berkali-kali itu namanya mati suri kali"ceplos gadis itu, "lucu" batinku.

"kamu siapa sih pake acara nanya nanya segala,ustadz juga bukan kali"saya pun pergi tanpa kata dan saya masih dengar omelanya, oh jadi dia belum tahu saya siapa?! Awas kau gadis kecil,,, hah pikiranku kenapa jadi kayak gini, padahal baru lihat ttapi kenapa tadi daya nyamperin dia,, ah bodo... Lelah gua...

Author POV

Jam sudah menunjukan pukul14:30 itu waktunya madrasah bagi pesantren al ayyubi sudah menjadi rutinitasnya dan mereka sibuk membicarakan soal gus pesantren alayyubi, yg katanya ganteng dan bakal ngajar anak aliyah dan hari ini tepatnya di kelas laysa.

"eh tahu gak, kita sekarang bakalan diajarin gus iyan tau,aduh gak sabar"kata yura.

"iya ih gak sabar deh ketemu calon imam.. "ngayal dira,

"ih si dira kalo ngomong gak albaqoroh dulu atuh ih"sela jumini yg merusak mood dira seketika.

"ih kelamaan atuh mini kalo albaqoroh teh, ntar si gus nya ditikung atuh"cemberut dira, dan yang mendengarkannya pun menyemburkan tawanya.

Tawa para sahabatnya itu membangunkan laysa yg sedang tertidur dimeja kelasnya.

"ishh bisa diem gak sih ngantuk tau, "omel laysa.

"ish ari si laysa teh kumaha,,euy laysa bangun"ucap mini membangunkan laysa karena sejak tadi sahabatnya itu tidur mulu, dan 1 menit lagi pelajaran dimulai,, dan... Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah berat kini terdengar dan semua santri kelas1 aliyah itu terduduk ditempat nya masin masing.

"assalamualaikum"salam gus iyan.

"walaikumsalam ustadz"jawab mereka serempak kecuali laysa, dia masih tertidur dengan menelangkupkan tangan dan mukanya dimeja. Ck. Padahal laysa itu duduk didepan bersama yura.

"stsst lay, laysa bangun oy,, ada ustadz".yura menyenggol laysa, tapi tetap laysa tak terusik pemirsa. Dari tadi yura gelisah karena laysa terus ditatap tajam oleh gus iyan, mampus, batin yura.

"saya absen terlebih dahulu,"

"Adzkia"hadiroh"
"Citra sari"hadiroh ustadz"

Dan giliran laysa pun tiba karena dia masih tetgolong baru,urutan absenyya pun akhiran.

"laysa putri basyaiban"

Hening. Gus iyan pun mendongak.

"laysa putri basyaiban, kemana dia?"tanya gus iyan, dan mereka pun kompak menunjuk kearah meja depan dimana laysa tertidur.
Kemudian gus iyan menuju meja tsb dan....

"laysa putri bangun dan KELUAR DARI keLAS SAYA... "bentak gus iyan dengan tepat didepan gadis itu.
Laysa pun terbangun dan kaget didepanya ada seorang yg kemarin menemuinya. Pikirnya sedang apa dia disini, laysa pun mengedarkan pandangan kepenjuru kelas dan yahh laysa baru mengerti sepertinya dia membuat kesalahan, dan didepanya berarti,, gurunya.

"iya ustadz hadir saya laysa putri basyaiban"seru laysa refleks.

"keluar"ucap gus iyan mulai emosi

"anda siapa?"tanya laysa dengan konyol nya.

"saya, rahardian huda bahanan,ustadzmu laysa putri"nada gus iyan dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"keluar dari kelas saya sekarang laysa,atau kamu akan saya hukum, lebih dari ini!! "sambung gus iyan.

"tapi ustadz sa... "ucap laysa terpotong.

"apa kamu tidak dengar laysa! "potong gus iyan.dengan membentak laysa,
Laysa hanya memejamkan matanya, baru kali ini ada yang membentaknya, dantidak disangka air mata laysa pun luruh membasahi pipi mulusnya.

"nggeh gus huda... "jawab laysa sambil berlari keluar kelas, dia benci, benci dengan gus iyan. Dia membentak laysa didepan teman kelasnya padahal baru pertama kali dia mengajar.

Setelah kepergian laysa gus iyan tertegun melihat air mata laysa dan tertegun kenapa dia membentaknya tadi,, dan panggilan itu gus huda terus terngiang dipikiranya. Dan alangkah terkejutnya gus iyan melihat santri dikelas ini menunduk takut kepadanya.

"hmm gus mari kita mulai belajar"ucap salah satu santri.

"oh hmm baiklah mari kita mulai"gus iyan.




See you next part


B & BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang