"keadaan pasien sudah membaik dan akan segera kami pindahkan ke ruang inap, untuk beberapa hari kedepan pasien akan dirawat karena pasien butuh banyak cairan, karena ketika sakit pasien jarang sekali makan apalagi minum"terang dokter pada kami.
"iya dok terima kasih atas penjelasanya"ucapku pada dokter tersebut.
"ya sudah saya permisi, mari"pamit sang dokter.
"mari dok"ucap kami serempak.
laysa kini telah dipindahkan keruang inap,tapi kenapa ya kok laysa tak kunjung membuka mata.
Saya pun bertanya pada umiku."mi kok laysa matanya tidak terbuka juga"tanyaku dengan sedikit berbisik.
Karena aku Sangat takut dan malu pada kedua teman laysa yang kini sedang berada ditepi brankar laysa terpejam.
Saya takut mereka tahu jika saya menyukai laysa, ahh entahlah.
"kata dokter tadi laysa diberi obat tidur"jawab umiku.
"dira, yura sebaiknya kalian pulang bersama umi dan kang ahmad, biar gus mu dan kang faiz saja yg menemani laysa, dan juga suster"kata umiku mengintruksi.
"iya umi"jawab mereka.
"ya sudah ayo kita keluar, oh iya iyan nanti faiz sedang menuju kemari,ayo nak kita pulang. "ucap umiku.
"eh iya hayu mi"kata salah satu teman laysa, yura. Kaget dia
Merekapun keluar kamar inap laysa, tapi salah satu teman laysa berhenti diambang pintu, kalau tidak salah dia dira.
"gus, saya tahu kamu sayang dan mungkin cinta dengan laysa, jadi tolong jaga dia dengan baik, cairkanlah hatimu ketika laysa tengah rapuh, assalamualaikum"
Ucap dira, dan langsung pamit.Ya mungkin saya akan berusaha mencairkan sifat saya ini untuknya.
Kini matahari sedang terlelap dibalik sinar rembulan yg diselimuti kegelapan,.
Tapi kenapa dia belum bangun juga, terus juga faiz kemana lagi.
Sayapun mendekati brankar laysa. Semoga saja dia bangun.
Ya dan benar saja tanganya bergerak dan matanya mengerjap menyesuaikan cahaya.
Saya senang sekali"lay,laysa?"saya memanggilnya guna memastikan.
"gu..uu. s hau.. us"ucap laysa dengan terbata dan serak.
"iya sebentar saya ambilkan"
Sayapun langsung mengambil air diatas nakas dan memberikanya.
Dia masih kuat minum sendiri ternyata, kirain mau dibantu biar kayak difilm-film, lah ini minum saja rakus sekali.
"pelan-pelan minumnya lay, nanti tersedak"peringatku padanya.
"hehee maaf gus, laysa haus pisan"ucap dia cengengesan.
Hadeuh untung sayang, ehh.
"nih gus gelasnya saya balikin, makasih"ucapnya sambil memberikan gelas pada saya.
"iya sama-sama "
Saya pun meletakan kembali gelas yg telah kosong itu diatas nakas dan beranjak duduk disofa ruang tsb.
"hmm gus, pulang yuk, laysa gak mau disini"ujar laysa padaku.
"kamu itu masih sakit lay"jelasku.
"yang lain mana? Kok gus sendirian? Hmm bukanya gus tampil disubang ya gus? Hmm maafin laysa gus laysa gak menepati janji"ujarnya sambil menunduk.
"yang lain baru saja pulang, saya gak sendirian ada kang faiz diluar sedang mencari makan, kalau masalah tampil tidak usah dipikirkan yang penting itu kesehatan kamu lay"
Kataku sambil menampakan senyum semanis mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
B & B
RomansaAku takut jatuh kedalam pesonanya tuhan, Dan kini ketakutanku terjadi.... Aku tak setegar khodijah aku hanya mampu seperti aisyah yang cemburu melihat kau denganya, aku hanya mampu layaknya fatimah yg mencintaimu dalam diam ku.... Laysa put...