11. Movie

261 24 57
                                    

TZUYU meluruskan pandangannya pada seorang yang sedang duduk di sofanya-notabene orang yang tidak diundang kerumahnya.

"elo?!"

   Disofa, Hangyul-tamu yang tidak diundang telah duduk sambil menatap lurus kearah Tzuyu sembari tersenyum lebar kepada Tzuyu yang masih mematung memegangi sisi tangga.

   Ya, Tuhan. Lesungnya kecetak.

"Hehe, diem aja nih. Katanya janji mau minta file dari laptopku," Hangyul buka suara.

"Oh, iya ya. Sampai lupa dong." Tzuyu pun langsung kembali keatas untuk mengambil laptop dikamarnya. "Tunggu bentar ya, Gyul." sahut Tzuyu pergi kembali kekamarnya.

   Hangyul menunggu Tzuyu sambil membuka tasnya mengeluarkan dan menyalakan laptopnya. Disaat yang tidak terduga Yuna keluar dari kamar mandi setelah cebokan lalu histeris melihat lelaki tampan dihadapannya.

"YA, TUHAN. ADA COWOK GANTENG DISINI!!!"

   Sontak Hangyul terkejut mendengar teriakannya dan langsung menoleh pada teriakan tersebut. Hal yang tak terduga, Yuna langsung berlari memeluk Hangyul dari belakang.

"Uwahhh, kapan bisa peluk cogan coba," Yuna tak segan-segan memeluk Hangyul dengan girang.

   Tiba-tiba suara hentakan kaki datang turun dari atas tangga. "HEH, YUNA. APA-APAAN KAMU!!!" tegas Tzuyu garang.

   Yuna melirik dan mengabaikannya, ia masih memeluk Hangyul yang dimana Hangyul juga merasa tidak nyaman dengan adiknya Tzuyu ini.

   PLAKKK!

   Tzuyu memukul keras kepala Yuna dengan laptop yang dibawanya. Yuna melepaskan pelukannya dari Hangyul sambil meringis kesakitan.

"Kakak jahat." ucap Yuna menahan nangis.

"Ganjen banget sih kamu. Siapa suruh peluk-peluk cowok kakak, hah!" tanpa disadari Tzuyu menekan kata cowok dihadapan Yuna dan Hangyul.

   Pipi Hangyul dan Tzuyu tiba-tiba memerah secara bersamaan. Tzuyu berusaha menahan malu atas apa yang ia sebutkan tadi dihadapan mereka. Sementara Hangyul, menahan senyum smirknya tapi malah tidak bisa ia tahan.

"Ohh, jadi ini cowok kakak ya. Ganteng banget sumpah kak, kakak beruntung banget ihhh." kata Yuna kagum.

"Udah ah, kamu kekamar aja kerjain PR."

"Suka suka aku lah." bantah Yuna.

"YUNA, DEGIL BANGET YA KAMU SEKARANG." Tzuyu meneriaki Yuna, dan disitu juga Hangyul terkejut baru pertama kali ia melihat Tzuyu yang garang, tegas dan take care terhadap adiknya. Hangyul boro-boro, dikasih nasihat sama Hyewon-kakaknya pasti bodo amat.

   Marah-marah aja makin cantik, gimana gak istri idaman coba. Udah cantik, tegas pula.

"Iya, iya KAKAK!!!" Yuna menabrak bahu Tzuyu dan berjalan keatas pergi kekamarnya.

   Sial, situasi yang Tzuyu tidak suka adalah canggung. Tzuyu makin menahan malu karena ia menunjukkan sikap garangnya kepada adiknya sendiri didepan Hangyul.

"Lu-lupakan yang tadi ya..." ucap Tzuyu gugup.

"Santai aja kali. Kamu kalau marah tegas loh, aku suka tipe orang yang tegas."

   Pipi Tzuyu merona. "Udah ah, aku mau mindahin file-nya sekarang." potong Tzuyu.

   Tzuyu duduk dibawah sofa yaitu dikarpet bulu-bulu-disebelah Hangyul sambil menyalakan laptopnya dan memulai memindahkan file-file film dari laptop Hangyul.

Try You [TzuGyul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang