"UDAH selesai belum?"
Dengan cepat Tzuyu membuka pakaiannya dan menggantinya dengan baju seadanya yang disediakan di ruangan OSIS. Tzuyu beberapa kali melirik ke arah Hangyul, jantung Tzuyu berdegup begitu kencang karena ia berada disituasi yang tidak biasanya. Ganti baju di belakang Hangyul? Seriously!
"Mataku masih terjaga gak ngelihat harta kamu, jadi gak usah segan." ujar Hangyul dengan polosnya.
Tzuyu tergerak dari lamunannya. "Ahh, aku udah selesai kok."
Hangyul pun melirik Tzuyu dan ia melihat Tzuyu telah memakai seragam itu dengan sangat rapi. Hangyul dan Tzuyu masih sangat bingung bagaimana caranya mereka untuk keluar dari ruangan ini, mungkin mereka akan mabal satu pelajaran karena terkunci disini.
"Aduhh, tega banget sih tu orang yang ngunciin kita. Awas aja kalau sampai ketahuan, gue tuntut habis-habisan." keluh Hangyul.
"Apa kata orang nanti tentang kita," keluh Tzuyu selanjutnya.
Hangyul menoleh kepada Tzuyu, ia melihat Tzuyu yang benar-benar kecewa karena kejadian ini.
"Ngomong-ngomong, Aisha itu orangnya gimana sih?" tanya Tzuyu tiba-tiba.
"Oh, dia itu ya kalo dibilang bad girl juga cocok kali ya. Asal lo tau aja kalau si Aisha itu orangnya suka banget gonta-ganti cowok. Makanya sampai sekarang siapa pun yang ia tembak perasaannya pasti sebaliknya bakal ditolak mentah-mentah, mana ia juga bakal melakukan segala cara demi mendapatkan yang ia inginkan." jelas Hangyul.
Tzuyu hanya menyimak penjelasan Hangyul. Ia jadi teringat akan kejadian lalu, di mana ia dilarang keras oleh Aisha untuk mendekati Hangyul.
Ruangan OSIS terasa begitu sunyi, keduanya sama-sama terdiam dalam situasi yang Tzuyu begitu benci. Benda-benda bergelantungan terlihat bergerak ke sana kemari dan keduanya merasakan getaran hebat di ruangan tersebut.
"Sumpah, gempa ya?!" teriak Hangyul dengan panik.
Getaran begitu keras dan sesekali menjatuhkan beberapa barang yang ada di sekitarnya. Terdengar suara para murid yang berhamburan keluar dengan paniknya.
Tzuyu hanya bisa menangis ketakutan, sementara Hangyul berusaha mencari jalan keluar. Hangyul melirik dan mendapati Tzuyu yang masih duduk dalam getaran yang sangat dahsyat. Ia menghampirinya dan memeluk Tzuyu dengan erat, berusaha melindunginya dan menenangkannya dari ketakutan.
"Sstt, kita aman disini jangan takut." suara lirih Hangyul terdengar samar dari telinga Tzuyu.
Di saat yang bersamaan, plafon ruang OSIS tersebut jatuh dan menimpa tepat di belakang leher Hangyul. Tzuyu tersentak kaget akan benturan keras yang dialami Hangyul. Hangyul terjatuh dan terkapar lemah dengan darah yang mengucur dari leher belakangnya.
"HANGYULLL!!!!"
***
Beberapa menit kemudian Hangyul masih belum siuman dari sadarnya. Tzuyu dan Hangyul akhirnya bisa dikeluarkan dari ruangan tersebut saat Tzuyu berisak keras meminta tolong.
Setelah kejadian gempa tadi, semua siswa siswi dipulangkan kerumahnya masing-masing. Berita mengumumkan gempa yang terjadi pada pukul 12.47 dengan magnitudo 6,1 SR telah mengguncang kawasan Seoul bagian barat 240 km dekat pantai yang telah menghancurkan beberapa bangunan diantaranya, gelombang juga diperkirakan naik tidak biasanya.
Beberapa yang lainnya masih belum pulang, Yohan, Seungwoo, Seungyoun, dan Nayeon menemani Tzuyu untuk menunggu Hangyul siuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try You [TzuGyul]
Romance"Hanya satu, tidak untuk dicobai" ~Hangyul Kisah seorang gadis SMA bertemu dengan lelaki cerewet dan absurd rupawan. Hingga suatu saat mereka tidak sengaja bertemu dengan kejadian yang sangat-sangat absurd. Keduanya tiba-tiba saling mendebarkan hati...