14. Berduaan

277 29 64
                                    

TZUYU dan kawan-kawan segera pergi ke kelas usai mereka telah dibentak oleh guru BK yang memergokinya di kantin sekolah.

"Syukur-syukur gak disuruh masuk ke ruang BK, ogah gue." kata Chaeyoung berbisik.

   Sepanjang koridor kelas, Tzuyu masih dihantui oleh bayang-bayang Guanlin jika dirinya tidak sengaja bertemu dengan situasi canggung dan bahkan lebih dari itu. Mengapa waktu dan ruang begitu sempit bagi Tzuyu?

   Sesaat masuk ke kelas guru yang mengajar belum datang. Tzuyu dan Chaeyoung sangat senang mereka tidak jadi dihukum jika kemungkinan.

   Tzuyu terus saja membuang muka kepada Guanlin atau lebih tepatnya menghindar darinya. Entah sebaliknya ia tahu kalau Tzuyu terus menghindar darinya? Sama saja ketahuan dari gerak-geriknya.

"Ibu Guru datang!"

   Tzuyu dan Chaeyoung segera siap-siap mengeluarkan buku Kimia beserta alat tulis yang biasa dipakai. Dan pelajaran pun dimulai dengan keluh kesah para murid yang tidak mengerti apa yang dibahas oleh Ibu Guru.

***

Istirahat kedua tiba, kini sequad E=mc² terburu-buru pergi ke kantin karena ada menu baru disana. Seungyoun, Seungwoo, dan Yohan lah yang tiba disana pertama, tanpa Hangyul.

"Mas, saya pesen roti haneut tiga."

"Hangyul gak dibeliin?" tanya Seungwoo.

"Gak usah, ntar duit gue abis." kata Yohan.

   Setelah menerima roti haneut, mas tersebut meminta bayaran kepada mereka.

"Jadi harganya tujuh ribu lima ratus."

   Yohan segera mengambil uangnya dari saku seragam, dan ia tidak mendapati uangnya tersebut.

"Woo, lo ada duit gak?" Yohan berbisik.

"Idih, kan lo bilang mau jajanin kita gimana sih."

"Serius duit gue ilang." Yohan panik.

"Minta ke pacar lu lah." ucap Seungyoun enteng.

"Heh, gak ada ya yang namanya cowok minta duit ke ceweknya."

"Bacot ahh, itu masnya udah nungguin."

"Jadi beli kagak nih?" ucap mas tersebut dengan nada sedikit meninggi.

   Yohan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Anu, mas.. Uangnya.."

   Tiba-tiba saja ada seseorang dari belakang menyodorkan uang dengan nominal besar kepada mas tersebut.

"Jadi berapa harganya mas?"

"Ehh, anu.. Tujuh setengah dek."

"Nih, ambil aja kembaliannya."

   Dengan santai, lelaki tersebut tersenyum kepada mereka bertiga yang masih mematung menatap aksinya.

"Udah saya bayarin. Selamat makan."


   Lelaki tersebut adalah Guanlin. Dengan cepat Yohan dan kawan-kawan merespon terima kasih atas perbuatan baik yang dilakukan oleh Guanlin.

Try You [TzuGyul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang