24 - Perasaan Kecil

1.4K 138 6
                                    

Gue benci sama orang-orang yang nggak pernah ngehargai usaha orang lain
- Mina

Kebahagian gue nggak selamanya karena uang
- Yuju

Blanc Gris

"Meskipun acara persaminya bakalan digabung sama acara KTS, kita masih bisa pakai proposalnya kan, mbak? Nggak mesti diubah lagi dari awal," kata Mina kukuh dengan pendapatnya.

Sejeong memutar bola matanya malas. Sudah 15 menit yang lalu mereka berdua memperdebatkan masalah persaminya adek kelas yang ternyata akan digabung dengan acara KTS. Dan ini mendadak banget. Padahal persaminya bakalan diadain dua minggu lagi. Jelas Mina sebagai sekretaris rada nggak setuju dengan keputusan mbak Sejeong yang mau mengubah proposalnya.

"Mau gimana lagi, Mina? Pak Leetuk udah buat keputusan yang baru. Mau nggak mau kita ubah lagi rencananya. Termasuk proposal yang dari kemarin lo kerjain tapi nggak selesai-selesai itu. Pak Siwon udah nyumbang dana besar. Dan semuanya emang cukup buat biaya persami sama KTSnya adkel. Kalo lo nggak mau ngerjain, kasih ke Eunwoo aja. Males gue kalo punya anggota nggak mau nurut," jelas mbak Sejeong yang kemudian keluar dari ruangan Scout Team.

Gue juga males punya ketua yang bisanya nyuruh doang! batin Mina.

Sayup-sayup Mina mendengar suara mbak Sejeong yang sedang bicara dengan Mingyu di luar. Sepertinya cowok itu sudah kembali dari ruang guru.

Dan benar saja saat pintu ruangan Scout Team terbuka, hanya Mingyu yang muncul di sana.

"Kenapa lagi, Mina?! Lo suka banget mancing mbak Sejeong marah ya! Kek nggak ada kerjaan aja," kata Mingyu yang sekarang duduk di ujung meja sambil membuka susu bear brand yang baru saja ia beli di kantin kejujuran.

Mina menahan amarahnya agar tidak keluar saat ini juga. Tapi nggak bisa. Dia mau marah.

"Nggak ada kerjaan lo bilang? Gue revisi proposal bolak-balik. Gue nyaranin semua kegiatan buat ngisi persami nanti. Gue penanggung jawab dana buat persami. Lo masih bilang gue nggak ada kerjaan? Harusnya di sini yang harus sadar itu lo! Lo nggak pernah kerja. Lo cuma ngawasi kerjaan anggota lo. Kita salah, lo cuma marah-marah nggak jelas. Terus lo bisanya cuma ngadu ke mbak Sejeong. Dan itu bukti kalo yang nggak punya kerjaan di sini itu LO!"

Mingyu. Cowok itu berdiri menghampiri Mina. Dia terkejut dengan Mina yang tiba-tiba marah sama dia, kayak gini. "Maksud lo apa ngomong kayak gitu?"

"Maksud gue lo cuma numpang nama sebagai ketua di Scout Team. Lo nggak pernah serius selama ini," jawab Mina berani. Persetan dengan dirinya yang akan dicap jelek mulai sekarang. Mina capek. Capek dengan semua yang nggak pernah menghargai usahanya.

Sekarang Mingyu udah berdiri menjulang di hadapan Mina. Ok! Mina nggak takut. Cowok itu cuma menang tingginya doang kan?

"Lo ada masalah apa sih sama gue?" tanya Mingyu lirih, sambil mensejajarkan wajahnya dengan wajah Mina. "Lo nggak suka sama gue?"

Mina terdiam. Batinnya udah goyah, karena dia udah nggak berani kalo gini. Masalahnya Mingyu beneran keliatan marah. Nggak keliatan. Tapi Mingyu emang udah marah. Wajah humornya udah sirna berganti menjadi wajah dingin dan menakutkan.

Ok! Mina akui ia salah mencari lawan.

Sedangkan Mingyu berusaha untuk tidak marah sampai mengeluarkan fisiknya. Dia masih ingat kalo lawannya sekarang cewek. Coba Mina cowok, mungkin Mingyu sudah membantingnya sekarang.

Blanc Gris | 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang