enam

3 1 0
                                    

rretha sekarang tengah berada dibalkon kamarnya menikmati hembusan angin yang cukup menyejukkan, selepas pulang dari tempat yang tadi di datanginya bersama arkan, retha terlihat sangat bahagia.

arkanganteng
besok berangkat sekolah aku jemput ya.

rrethazzora.
siap bos.

selepas itu retha beranjak menuju ranjangnya untuk tidur.

~~~~

tok tok tok

"dek bangun, dah siang ini, noh ada arkan dibawah". ucapan artha mengenai arkan, mampu membuat retha bergeggas untuk mandi.

"IYAAAA, BENTARRR". teriaknya.

setelah selesai bersiap-siap retha hendak turun kebawah tetapi betapa kagetnya, tiba tiba arkan sudah bersandar di pintu kamarnya dengan tampang cool nya dan memakai seragam dibalut dengan hoodie hitam nya hingga membuat ia terlihat sangat tampan,retha pun terlonjak kaget dan menatap arkan.

tiba tiba arkan membisikkan sesuatu di telinganya.
"good morning sayang". hanya ucapan seperti itu saja sudah membuat hati retha berdegup kencang.

"m.. morning too", gugupnya.

tiba tiba saja arkan menarik lembut tangan retha untuk menuju meja makannya.

setelah sarapan selesai arkan, artha, dan juga retha berpamitan pada dina. tetapi retha satu mobil dengan arkan dan abangnya akan menjemput rara.

~~~~~~

arkan tengah menggandeng tangan retha menyusuri koridor, banyak tatapan iri dan kagum dari siswa siswi dirgantara.

'mereka pacaran ya? '

'katanya si emang mereka pacaran".

'yaampun couple goals bangettt'

'arkan ganteng terus retha cantik, cocok banget'

'cocok apanya, cocokan juga sama della'

'cantik retha nya'.

retha pun merasa risih ditatap seperti itu. "jangan didengerin omongan mereka". ujar arkan pada retha, retha pun mengangguk mengiyakan.

retha mulai sekarang akan membiasakan diri agar tidak terlalu canggung dengan arkan.

setelah arkan mengantarkan retha ke meja nya, arkan pun berlalu untuk menuju kelasnya sendiri.

disamping meja retha terdapat sahabatnya, vella dan juga rara menatap retha yang tengah senyum-senyum sendiri menatap punggung arkan yang telah berlalu.

retha tak sadar bahwa ada sahabatnya di sampingnya, tiba tiba vella mengaggetkan retha dan membuat retha mendongak pada dua sahabatnya. "woiii, diliatin mulu, tadi aja ada yayang nya diem diem mulu". godanya pada retha.

"apa sih lo", ujar retha sambil menoyor kepala vella.

"aduh ya, ini pala ditoyor mulu deh perasaan". ucapnya mendramatis membuat rara dan juga retha terkekeh.

~~~~~

saat ini arkan tengah menjemput retha kekelasnya untuk mengajaknya pergi kekantin, tak hanya retha, rara pun tengah dijemput artha, ya! artha dan rara kemarin memang sudah balikan. dan sekarang hanya tinggal vella lah yang belum mempunyai pasangan, kadang kala retha maupun rara berpikiran untuk menjodohkan vella dan rico yang sama-sama jones, hehe.

sekarang mereka ber enam tengah duduk dengan pesanan mereka masing masing, arkan duduk di samping retha, rara duduk di samping artha, dannn vella harus terpaksa duduk disamping rico. mau gimana lagi?, ini pasti sudah rencana retha untuk mendekatkan mereka.

retha tengah bersandar di dada bidang arkan, rara yang tengah disuapi makanan oleh artha, sedangkan rico dan vella hanya diam tak berkata apapun.

"YAAMPUNNN". teriak vella tiba tiba d namun mampu membuat kedua pasangan dan juga rico mendongak menatapnya, "kalian ini ya, apa nggak ngerti perasaan gue gitu?. ada yang mesra mesraan, ada yang suap suapan huh berasa dunia milik berdua tau nggak, lah gue jadi nyamuk disini, tega bener kalian ". ucapnya mendramatis kan. mereka semua pun tertawa menatap vella.

"lo ngode gue ya?". ucap rico di selingi tawanya.

"wah bener tu rik, vella benrr ngode lo nih, gercep deh lo makanya, kasian tuh". ujar arkan, retha, rara, dan juga artha pun tertawa dibuatnya

vella merasa malu saat ini. "kode kode, pala lo?. ihhh bukanya gitu, tapi.. itu.. apa ya.. tauk ahh bodo amat". vella pun langsung melenggang pergi begitu saja dengan menahan malunya membuat semuanya punvtak bisa menahan tawanya.

"habis ini pelajaran siapa? ". ujar arkan lembut dengan membelai anak rambut retha.

"pelajarannya bu rina, agama. tapi katanya sih bu rina izin,anak nya sakit. jadi 3 jam, jam kosong deh". jawab retha.

"yaudah dari pada bosen mau ngapain mending ikut aku aja". belum dapat jawaban dari retha, arkan pun langsung menarik lembut tangan retha untuk menuju rooftop.

sesampainya di rooftop, retha pun mengerutkan keningnya melihat arkan yang tengah duduk di bangku rooftop.

"kenapa? baru pertama kali kesini?". peka arkan pada retha yang merasa bingung.

"hehe iya, kamu sering kesini? ". tanya retha. arkan pun mengangguk. setelah itu tidak ada perbincangan diantara mereka.

"ar". ucap retha tiba tiba yang mampu membuat arkan menatapnya.

"apa sayang?", jawabnya dan menarik lembut kepala retha kedalam dada bidang nya.

"kamu pernah pacaran? ".

"belum.., tapii aku dulu pernah punya sahabat kecil, cewek.. namanya vanya. aku sama dia dekett banget, tapi nggak tau kenapa, pada hari itu dia pergi gitu aja dari aku". lirih arkan, retha tau arkan tengah sedih saat ini.

retha pun menatap arkan. "kamu cinta sama dia?". pertanyaan itu mampu membuat arkan menatap retha.

"iya aku cinta sama dia". deggg jantung retha seakan berhenti mendengar penuturan arkan, "tapi dulu".lanjut arkan yang membuat hati retha damai.

"tapi, apa kalo dia kembali lagi, kamu akan bersama dia?". tanya retha berkaca kaca.

"enggak, aku akan tetap bersama kamu, aku janji sama kamu aku akan menjaga kamu".ujar nya lalu memeluk retha. retha yang tengah didekapnya pun tersenyum bahagia, ia beruntung bisa memiliki arkan.








*****

~arretha~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang