delapanbelas

5 0 0
                                    

disisi lain arkan turun dari mobilnya dan menuju kedalam rumah, siska yang mengetahui anaknya pulang dalam keadaan berantakan pun sontak menghampirinya.

"kamu kenapa arkan? ". tanya siska

"maaf ya bun, aku nggak jadi beliin makanan". ucap arkan lesu

"iya gapapa, tadi juga udah buat mie instan. terus apa yang terjadi sama kamu arkan?".

"retha bilang putus sama aku bun, aku gak jawab apa apa terus retha pergi gitu aja". lirihnya, namun siska mengerutkan keningnya bingung dengan apa yang dikatakan oleh arkan.

kemudian arkan menceritakan semua kejadiannya.

setelah menceritakan itu semua, siska pun telah memahaminya. "pantes aja retha mutusin kamu, kalo bunda ada diposisi retha mungkin bunda juga akan ngelakuin hal yang sama dengan apa yang dilakukan retha sama kamu". ucap siska

"arkan salah bun, arkan udah nyakitin perasaan retha dengan kedatangan vanya sekarang ini, terus arkan malah semakin membuat retha tersakiti bun".

"kamu udah minta maaf sama retha? ". tanya siska, arkan pun menggelengkan kepala.

"bunda minta, kamu besok harus minta maaf sama retha, padahal bunda udah cocok banget loh ar sama retha, retha itu orangnya mandiri, tegar lagi". kagum siska

"iya bun". arkan pun mengangguk

~~~~

'06:05'

saat ini retha tengah turun dari kamarnya untuk menuju kebawah mengenakan seragam sekolahnya.

"loh dek, lo mau sekolah". tanya artha, yang diangguki oleh retha.

"bang, gue minta lo bersikap biasa aja ya sama arkan ". ucap retha

"ya nggak bisa gitu dong, gue nggak terima lo diperlakuin kaya gitu sama arkan". tegas artha.

"gue nggak papa bang, arkan kayak gitu cuma salahpaham aja sama aku". ucap retha.

"jadi, lo mau maafin arkan?". tanya artha

"gak tau". ujarnya

saat ini retha tengah berjalan menuju kelasnya dan didepan pintu kelas nya, terdapat arkan yang tengah menunggu nya.

"tha". sapa arkan, retha hanya mengacuhkan sapaan arkan.

saat hendak masuk kedalam kelasnya, arkan pun tiba tiba menarik lengan retha. kemudian, retha pun menepisnya.

"kamu apaan sih ar?, kita udah gak ada hubungan apa apa ya". ucap retha

"kita masih pacaran retha, aku nggak mau putus dari kamu, aku nggak mau kehilangan kamu. kamu itu separuh nyawa aku. pokoknya aku nggak setuju, aku minta maaf sama kamu soal malam itu. waktu itu aku emosi, aku nggak sadar sama apa yang aku ucapin ke kamu. aku juga manusia tha, yang nggak pernah luput dari kesalahannya, aku salah dan aku niat buat minta maaf sama kamu sayang". tiba tiba saja air mata arkan menetes, retha yang menyadari itu sontak menatap arkan tidak tega.

tangan retha pun terulur untuk menghapus air mata arkan.

"kamu mau maafin aku, dan memperbaiki semuanya? aku janji nggak akan nyakitin hati kamu lagi". ujar arkan menyakini retha.

"aku nggak butuh janji kamu, aku cuma butuh bukti dari kamu". ujar retha cuek

"iya, aku bakal buktiin kalo aku bener bener sayang dan cinta sama kamu, jadi kita masih tetep pacaran kan? ". tanyanya memastikan, retha pun mengangguk.

arkan pun tersenyum dan memeluk retha,"makasih sayang". ucapnya lalu mencium kening retha.

saat ini retha hendak pergi ke toilet namun, tiba tiba saja mulutnya disekap oleh seseorang entah siapa, retha tidak mengetahuinya dan pandangan retha pun memburam, akhirnya ia pingsan.

"eughhh, dimana sih gue?". retha sadar dari pingsannya dan tengah celingukan menatap sekelilingnya, ia kenal tempat ini. ia sekarang tengah berada digudang sekolah.

tiba tiba saja ada seseorang yang datang menghampirinya, vanya. ya dia vanya tetapi yang menghampirinya bukan hanya vanya namun dengan kedua cewek yang tengah berada disampingnya, retha tak pernah mengenalnya namun ia sempat melihat cewek itu berada diruang kelas arkan, ya sepertinya ia kakak kelas di sekolahnya berarti vanya bersekongkol dengan mereka?. namun, ada urusan apa mereka dengan retha?

"udah sadar juga lo ya". ucap vanya dengan senyum smirk nya.

"maksud lo apa nyekap gue disini?". bingung retha

"ya harusnya lo tau aja apa alasannya". sambar della dan juga vira yang berada disamping vanya.

"apa ada hubungannya sama arkan?". ucapnya.

"itu lo tau juga, gue mau lo jauhin arkan saat ini juga". pinta della pada retha. "gue selama ini diem ya liat tingkah lo yang ganjen sama arkan, tapi kesabaran gue udah habis dan lo harus jauhin arkan". lanjutnya

"gak, gue nggak akan mau nurutin apa kata kalian". tegas retha

plakkk

tiba tiba saja vanya menampar retha, retha pun meringis kesakitan.

"lo jauhin arkan, atau lo tau sendiri akibatnya". ancam vanya

retha saat ini sudah lemas dengan tamparan yang baru saja tadi ia dapatkan di pipi kirinya, hingga membuat pipinya memar.

disisi lain vella dan rara pun tengah bingung mencari retha. "aduhh, retha dimana sih? katanya tadi mau ketoilet sebentar kok udah 2 jam yang lalu nggak muncul muncul sih". ujar vella.

"iya juga sih udah di cariin ke perpus gaada. kantin gaada, taman belakang sekolah ngga ada, terus gimana nih gue takut kalo terjadi sesuatu sama retha ?". panik rara

kemudian arkan pun datang menghampiri vella dan rara. "retha mana?". tanya arkan

"gue juga lagi bingung nyari retha, katanya sih tadi pamit ke toilet bentar, eh kok udah 2 jam lamanya gak nongol nongol. padahal kita udah cari ke perpus, kantin, taman belakang ya tetep aja gak ada". ucap rara yang diangguki vella.

"salah satu tempat yang belom lo kunjungi mana?. ". tanya arkan

diam dan hening

"gudang". ucap serempak vella dan rara

segeralah rara vella dan arkan menuju gudang yang jarang dimasukki oleh siswa siswi sma dirgantara.

disisi lain retha tengah lemass akibat jambakan rambut yang di berikan oleh vanya, kedua tangan retha dipegang erat oleh della dan vira.

retha tidak kuat, kemudian ia terduduk pingsan. setelah itu, pintu gudang pun terdobrak oleh arkan.

pertama kali yang dilihat oleh arkan adalah retha yang terduduk pingsan ditembok gudang. kemudian, sorot tajam mata arkan teralihkan oleh vanya, della dan juga virra.

arkan menatap tajam vanya dan menghampirinya. sedangkan vella dan rara menghampiri retha.

"gue nggak nyangka lo nglakuin ini semua van".

"ar ini gak seperti yang kamu lihat". gugup vanya

"GAK SEPERTI YANG GUE LIHAT? TERUS INI SEMUA APA? HAH? ". bentak arkan pada vanya

"bu.. bukan gue. ini semua rencana della sama virra gue cuma ngikut". perkataan vanya sontak membuat della dan vira menatap tajam vanya.

"MAKSUT LOH APA? BUKANYA INI IDE LO PERTAMA KALI?, LO NGLAKUIN INI SEMUA KARNA LO CEMBURU KAN SAMA RETHA YANG LEBIH MENDAPAT PERHATIAN ARKAN SEDANGKAN LO ENGGAK, MUNAFIK LO". teriak della yang kemudian melenggang pergi yang diikuti oleh virra.

arkan pun menatap tajam vanya, ia tidak menyangka ternyata vanya sahabat nya sendiri, nekad melakukan semua ini untuk menyingkirkan retha dari nya.


*****

~arretha~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang