setelah sampai dipintu masuk retha mencari keberadan sahabatnya, tak menunggu waktu lama retha pun menemukan sosok sahabatnya. kemudian ia menghampirinya.
"kebiasaan deh lo, lama.". ujar vella
"yaelah, yang penting juga nyampe". balas retha.
"yaudah ta, minum. udah kita pesenin tuh". ucap rara
"aduhh thankyouuu gaiss". ujar retha lebay.
setelah lama mereka berbincang bincang, waktu pun telah sore. tiba tiba iphone retha pun bergetar dan mendapati nama arkan yang mengirimkan pesan padanya.
arkanganteng❤
kamu dimana?rrethazzora.
aku lagi kumpul sama vella, rara ditempat biasa.arkanganteng❤
udah sore sayang, aku jemput yarrethazzora.
oke siap aku tungguretha mematikan iphone nya, dan hendak pamit pada vella dan rara.
"gais dah sore nihh, gue pulang dulu ya". pamitnya
"pulang sama siapa? ". tanya rara
"arkan". setelah itu retha melenggang pergi menuju luar cafe untuk menunggu arkan.
disatu sisi arkan sedang menyetir mobilnya dan entah kenapa tiba tiba saja mobilnya berhenti mendadak, sepertinya mogok. segera arkan keluar dari mobilnya untuk mengecek mesin mesinnya. dan benar saja, mobilnya mogok disaat yang tidak tepat.
"sialan". umpat arkan, segera ia membukaa ponselnya untuk mengabari sopir rumahnya untuk menjemputnya, tak lupa arkan menelfon retha untuk mengabarinya.
dilain sisi retha tengah cemas menunggu kedatangan arkan yang tak kunjung menjemputnya. ada apa dengannya? tidak biasanya ia seperti ini.
tiba tiba saja suara deringan iphone nya, membuat retha langsung saja mengambil iphone nya didalam slingbag nya. saat megetahui nama arkan lah yang menelfonnya, segeralah ia mengangkat telfon darinya.
"hallo ar, kamu dimana?"
"maaf ya sayang, mobil aku tiba tiba aja mogok, gak tau kenapa".
"oh yaudah kalo gitu aku pesen taksi online aja, terus kamu gimana?".
"aku udah suruh sopir rumah aku buat jemput aku, apa kalo nggak kamu tunggu disitu bentar terus aku jemput kamu sama sopir aku".
"kayaknya gak usah deh ar, kamu pulang aja gapapa kok. ini aja aku udah pesen taksi online, mungkin bentar lagi sampe taksinya".
"yaudah kalo gitu hati hati ya sayang kalo udah sampe rumah kabarin aku".
"iya sayang".
saat sambungan telefon diputus oleh arkan, retha
retha pun akhirnya berjalan untuk menyebrang jalanan yang lumayan sepi.
disisi lain, seseorang tengah menatap retha dengan senyum devil nya bersama anak buah nya yang mengendarai mobil itu.
"tabrak dia sekarang". tegas vanya pada anak buahnya.
tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, anak buahnya itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menabrak retha yang ingin menyebrang jalan.
disisi lainnya, retha tengah celingukan kiri kanan nya dan jalanan pun mulai sepi. retha segera menyebrang jalanan, dan tak disangka terdapat mobil jeep berwarna hitam yang melajukan kecepatan yang tinggi mengarah pada retha. retha ingin menghindarinya,retha takut, retha gelisah ia ingin mengayunkan kakinya pun rasanya berat akibat reflek ketakutannya. mobil jeep itu semakin mendekati retha dan sehingga..
brukkk
retha terpental jauh dari area itu, darah dari sekujur tubuhnya mengalir sangat banyak, dan mobil jeep hitam yang dikemudikan anak buah vanya menancapkan gasnya untuk meninggalkan area itu.
saat ini retha sangat lemas, pandangannya pun buram namun sebelum retha tak sadarkan diri ia bergumam.
"nathan". gumamnya lirih tak berdaya, dan ia langsung saja tidak sadarkan diri.
orang yang berlalu lalang diarea itu pun segera mengerumuni retha yang terkapar dijalanan, dan saat itu pula jalanan itu menjadi macet.
disisi lain, arkan tengah dalam perjalanan untuk menjemput retha dengan mobil pribadi rumah nya. saat sambungan telefon dari retha tadi terputus, perasaan arkan tidak enak dengan retha. ia takut terjadi apa apa dengan retha. maka dari itu ia memutuskan untuk menjemput retha.
arkan berulang kali menghubungi ponsel retha. namun, lagi lagi tidak ada jawaban dari sang pemilik ponsel itu. arkan cemas dengan retha.
arkan masih tetap berusaha menghubungi retha, dan pada akhirnya telefon itu pun tersambung.
"hallo, retha kamu dimana?".
"maaf ini dengan siapa? ".
arkan berfikir, mengapa bukan retha yang berbicara, dari suara itu? itu bukan suara retha, melainkan suara seorang laki laki.
"saya pacar pemilik ponsel ini, ini siapa? dimana pacar saya?".
"maaf mas, pacar mas mengalami kecelakaan tabrak lari didepan cafe, dan saat ini pacar mas sudah dilarikan ke rumah sakit muara kasih ".
degg
arkan diam mematung, perasaan tidak enak nya terhadap retha pun terjawab.
arkan segera melajukan mobilnya untuk menuju rumah sakit itu.
sampainya diarea rumah sakit, arkan bertanya pada resepsionis tentang pasien yang bernama retha.
"permisi sus, pasien perempuan yang baru saja mengalami kecelakaan tabrak lari ada diruangan mana ya?". tanyanya dengan perasaan campur aduk.
"pasien yang bernama arretha azzora anderson, saat ini tengah berada diruang icu". jelas suster itu
arkan langsung saja berlari menuju ruang icu itu, dan saat telah sampai didepan pintu ruangan yang bertuliskan 'icu'.
arkan duduk dikursi tunggu sambil mengacak rambutnya frustasi.
selang beberapa menit, dokter dan suster pun keluar dari ruangan icu dimana retha berada. arkan yang menyadari itu pun berdiri dan menghampiri.
"dok gimana pasien yang bernama retha? apa dia baik baik aja? ". cemas arkan
"maaf mas, pasien saat ini dalam masa kritis karna mengalami pendarahan yang sangat banyak dan saat ini pasien membutuhkan darah golongan AB, sementara itu golongan darah AB dirumah sakit ini stok nya sudah habis. apakah anda termasuk keluarganya?". ucap dokter hana
"bukan, saya pacarnya dok". arkan menjeda ucapannya. "saya ingin mendonorkan darah saya, mungkin saja cocok dengan darah retha". ujar arkan
"yasudah silahkan menuju ruang lab untuk mengecek darah anda terlebih dahulu". ucap dokter hana
"mari ikuti saya". ucap seorang suster
arkan pun mengikuti suster itu untuk menuju ruang lab.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
~arretha~
Teen Fiction~Jatuh cinta adalah anugerah yang datang tanpa bisa kita cegah. Berbagai rasa bercampur aduk. Tidak ada lagi batasan antara kecewa, senang, marah, bahagia, cemburu dan masih banyak lagi. Untuk sebagian orang memiliki pasangan yang bersikap romantis...