setelah arkan mengantarkan retha kerumahnya, dan saat iabhendak menancap gas mobilnya tiba tiba iphone arkan pun berbunyi. segeralah arkan merogoh iphone pada saku celana jeans hitam nya. dan disana tertera nama bunda yang menelponnya. arkan pun memencet tombol hijau.
"halo bun".
"kamu udah jalan pulang belum ar".
"belum bun, emang ada apa?".
"kamu mampir ke minimarket bentar ya, tolong beliin susu buat adik kamu, stok susunya abis ini, kamu tau kan?".
"iya bun arkan tau, yaudah nanti dibeliin".
setelah itu arkan mematikan telfonnya dan bergeggas untuk menuju minimarket.
sesampainya diminimarket, arkan segera memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam minimarket untuk mencari susu yang di minta oleh bundanya. setelah ia mendapatkan yang ingin ia beli, segeralah ia membayarkan pada kasir, dan keluar dari minimarket itu.
saat hendak menaikki mobilnya, tatapan arkan pun tertuju pada seorang perempuan yang sepertinya tak asing baginya sedang ingin memasuki minimarket itu. segeralah arkan menghampirinya dan menepuk pelan bahunya. sontak membuat perempuan itu mendongak menatap arkan.
pandangan mereka pun bertemu. arkan pun tak percaya dengan apa yang sedang ia tatapnya ini. seorang sahabat yang sangat ia rindukan. vanya, ya perempuan yang sedang dipandang arkan itu adalah vanya.
vanya pun menatap arkan dengan berkaca kaca, "arkan". lirihnya dengan masih stay menatap arkan, begitupun sebaliknya.
"vanya? kamu vanya? ". tanya arkan tak percaya, sambil memegang kedua pundak vanya didepannya. vanya pun mengangguk dan tersenyum bahagia. vanya beruntung telah dipertemukan kembali oleh arkan.
vanya yang tak mampu menahan rasa bahagia nya pun kemudian memeluk arkan dengan tiba tiba. sontak arkan pun membalas pelukan vanya dengan sama bahagianya.
~~~~
saat ini arkan dan vanya pun tengah duduk di bangku cafe.
"kamu kemana aja selama ini? aku nyariin kamu, kenapa tiba tiba kamu menghilang? ". tanya arkan dengan memegang tangan vanya penuh sayang.
"kamu tau laras? sahabat kita dulu?". arkan pun menganggguk.
laras adalah sahabat vanya waktu kecil. dulu, awalnya laras dan arkan tidak saling mengenal, dan berhubung vanya juga sahabat dengan arkan, vanya pun mengenalkan laras pada arkan. hingga saat itu mereka bertiga menjadi sahabat dekat.
"nyokap dia meninggal pada hari itu, aku yang tau dia udah nggak punya siapa siapa, selain keluarga aku. aku serta mami papi memutuskan untuk pergi ke london waktu itu, dan maaf aku nggak sempet ngabarin kamu". ucapnya pelan.
"tapi kenapa sampai bertahun tahun?". tanya arkan.
"karna waktu itu mamanya laras titip pesan buat mami aku, katanya mami aku suruh ngerawat laras dan ngelanjutin usaha butik yang lagi berkembang pesat, dan hal itu membuat mami dan papi aku memutuskan untuk menetap di london, terus tiga hari yang lalu aku balik kesini".ucap vanya sambil bersandar di bahu arkan.
"terus sekarang kamu tinggal dimana?".
"aku tinggal di apartemen depan situ, mami,papi aku masih di london ngurus bisnis nya, terus laras aku ajak kesini gamau dianya, aku kangen kamu ar yaudah deh aku mutusin balik kesini buat ketemu kamu".
KAMU SEDANG MEMBACA
~arretha~
Teen Fiction~Jatuh cinta adalah anugerah yang datang tanpa bisa kita cegah. Berbagai rasa bercampur aduk. Tidak ada lagi batasan antara kecewa, senang, marah, bahagia, cemburu dan masih banyak lagi. Untuk sebagian orang memiliki pasangan yang bersikap romantis...