Wooseok melangkah masuk ke dalam lift lalu berdiri tepat di samping Sakura.
"Nggak keluar?" Tanya Wooseok tanpa melirik ke arah Sakura.
Sakura segera menghapus air matanya lalu memaksakan senyum. "Nggak jadi, Kak." Kemudian pintu lift tertutup kembali.
Mendengar jawaban Sakura, Wooseok tersenyum sinis. Sebenarnya ia sudah tahu tujuan Sakura datang ke agensi, yaitu menemui Lee Dongwook karena ia telah mendapat peran untuk pertama kalinya dalam drama. Tapi setelah melihat Sakura yang tampak bersedih, Wooseok sudah tahu pasti penulis drama sudah mengabari Sakura, soal pergantian peran itu.
"Kenapa?"
Sakura kini melihat ke arah Wooseok, ia mengerutkan dahi. Sakura tak habis pikir, bagaimana bisa Wooseok bertanya begitu? Bukankah seharusnya ia yang paling tahu alasannya.
"Maaf Kak, saya boleh tanya?" Akhirnya Sakura mencoba memberanikan diri untuk bertanya.
Wooseok tidak menjawab, ia hanya langsung menoleh dan membalas tatapan Sakura, mengisyaratkan bahwa ia menunggu pertanyaan itu.
"Apa saya bikin kesalahan ya, Kak? Atau Kakak pernah sakit hati gara-gara saya? Kalau saya ada salah, saya minta maaf, Kak."
Wooseok terdiam, menatap mata Sakura yang masih berkaca-kaca, jelas sekali gadis itu menahan tangisnya. Jujur, bahkan di saat seperti ini Wooseok masih bisa takjub dengan kecantikan Sakura. Bagaimana bisa ia selalu terlihat cantik bahkan saat menangis?
Tidak. Sebisa mungkin Wooseok kembali sadar bahwa Sakura adalah ancaman terbesar bagi popularitasnya.
"Elo minta maaf tapi nggak tahu kesalahan lo apa? Konyol banget, ya?"
Sakura menghela napasnya. Sebenarnya ia tidak suka diperlakukan seperti ini tanpa sebab. Tapi ia tidak bisa marah pada Wooseok, entah kenapa.
"Makanya saya nanya kan, Kak, apa saya bikin kesalahan? Kenapa Kakak benci banget sama saya?"
Wooseok kini mengambil langkah lebih dekat dengan Sakura, tetapi gadis itu reflek mundur. Wooseok pun terus melangkah hingga tanpa sadar tubuh Sakura sudah berada di sudut lift. Setelah Sakura tidak bisa lagi mundur dan jarak mereka sangat dekat, barulah Wooseok berhenti dan meraih dagu Sakura.
"Tahu nggak apa salah lo?"
Mata Sakura membulat, ia terkejut terhadap perlakuan Wooseok. Jantungnya berdegup sangat kencang. Kim Wooseok yang ia lihat saat ini bukanlah yang biasa ia lihat dalam drama. Bukan Kim Wooseok yang selalu menjadi bottom dalam setiap film boy love. Bukan Kim Wooseok yang selalu tersenyum manis di depan penggemarnya.
Belum sempat mengendalikan detak jantungnya, kini Wooseok mulai membelai wajah Sakura. Punggung tangannya mengelus pipi Sakura yang lembut. Sakura sama sekali tidak dapat berkutik, entah kenapa.
"Wajah lo ini yang berbahaya."
Sakura masih tidak bisa berkata-kata.
"Wajah lo yang terlalu cantik ini, bisa membahayakan karir gue, paham?"
Kini Sakura paham. Lagi-lagi, seseorang membencinya karena wajahnya. Dan kali ini yang membencinya adalah orang yang paling ia sukai, idolanya, Kim Wooseok.
Ting.
Pintu lift kemudian terbuka ketika mereka telah sampai di lantai dasar. Wooseok menjauhkan kembali tangannya dari wajah Sakura lalu ia keluar dari lift, meninggalkan Sakura yang masih terdiam.
Dan terjadi lagi, Sakura dibenci karena wajahnya.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Bothered ✓
RomansLayaknya ratu sihir yang membenci snow white karena kecantikannya, Wooseok pun begitu pada Sakura. Ini tentang siapa yang menjadi nomor satu, nomor yang selalu diduduki Wooseok. Namun mendadak semuanya berubah ketika Sakura muncul di kehidupannya. ©...