Fourteenth

860 103 9
                                    

"Dia?" Han Seungwoo, sutradara drama 'Heal Me' itu bertanya pada Sakura sambil sekilas melirik Wooseok yang duduk di samping Sakura. 

Tanpa ragu, Sakura mengangguk dan menjawab dengan mantap, "Saya merekomendasikan banget Kak Wooseok untuk meranin karakter utama prianya, Pak Han. Gimana?"

Han Seungwoo menghela napas sejenak, ia lalu melirik ke arah penulis skrip drama, Choi Byungchan yang ternyata juga sedang menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Hm, maaf Sakura, boleh kita bicara sebentar di luar?" tanya Seungwoo.

Sakura menatap Seungwoo dan Byungchan secara bergantian sebelum akhirnya mengangguk. Mereka bertiga akhirnya keluar dari ruang pertemuan yang berada di gedung stasiun tv itu, meninggalkan Wooseok seorang diri. Tapi Wooseok bisa membaca keadaan ini dan memilih untuk tidak banyak bicara. Ia yakin, walaupun telah mengadakan konferensi pers, pasti masih sulit rasanya meng-casting yang memiliki riwayat skandal penganiayaan. Apalagi yang dianiaya kini akan menjadi lawan mainnya. Pasti orang-orang akan menganggapnya sudah gila.

Tapi seperti yang sudah ia pertimbangkan, begitu juga saran dari Sakura, Wooseok ingin mengambil kesempatan ini. Ia tidak mau lagi sembunyi, atau selamanya orang hanya akan mengingat skandalnya. Wooseok merasa dirinya harus bertindak untuk menyelamatkan karirnya, terutama kontraknya dengan Top entertainmen yang sedang di ujung tanduk.

"Kamu yakin mau main drama sama dia? Bukannya dia yang udah aniaya kamu?" Byungchan membuka percakapan begitu ketiganya sudah berada di luar ruangan.

Sakura tersenyum masam mendengar kata 'aniaya' yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Kak Wooseok nggak pernah aniaya saya kok, Kak. Lagian kan kita udah gelar konferensi pers, udah saling memaafkan juga."

"Sakura, kamu nggak tahu? Wooseok masih punya banyak haters bahkan setelah konferensi pers itu ditayangkan. Media massa masih belum siap kalau Wooseok balik lagi main drama. Kenapa nggak serahin ke kita aja, kita bisa cari aktor lain yang cocok," tutur Seungwoo.

Haters Wooseok? Ia memang punya banyak haters, apalagi semenjak karirnya melambung sebagai bintang film boys love. Tapi jika hanya meladeni haters, mau sampai kapan Wooseok sembunyi? Itu yang Sakura pikirkan.

"Bukannya semua artis juga pasti punya haters ya, Pak?"

Pertanyaan itu membuat Seungwoo dan Byungchan bertatapan untuk beberapa saat.

"Sakura, tapi keadaannya sekarang Wooseok masih banyak haters. Kasarnya sih, nama dia belum sepenuhnya bersih. Mungkin dia harus hiatus dulu beberapa bulan, seenggaknya sampai orang-orang udah agak lupa sama skandal dia," jelas Seungwoo.

Sakura menggelengkan kepalanya, sangat tidak setuju dengan pendapat Seungwoo. "Maaf Pak Han, tapi menurut saya, kalau Kak Wooseok harus hiatus, bukan cuma skandal dia yang dilupakan, bisa jadi nama Kim Wooseok juga akan dilupakan sama orang-orang, Pak. Tolong kasih dia kesempatan Pak. Saya mohon."

Byungchan memicingkan tatapannya pada Sakura. Sebenarnya ia tidak mengerti kenapa Sakura sangat ingin Wooseok kembali bermain drama, apalagi kali ini mereka akan beradu akting. Byungchan merasa pasti ada alasan pribadi kenapa Sakura melakukan ini semua.

"Sakura, kamu suka Wooseok, ya?"

Pertanyaan Byungchan yang tiba-tiba dan terkesan random itu langsung mendapat senggolan siku dari Seungwoo. Sakura pun tidak menjawab pertanyaan itu dan lebih memilih untuk diam, mengalihkan pandangannya. Ia lebih memilih memikirkan cara lain untuk membujuk mereka.

"Maaf ya, Sakura. Tapi kayaknya kita nggak bisa-"

"Izinin Kak Wooseok gabung drama ini. Kalau nanti drama ini sampai jatuh rating-nya atau banyak yang nggak suka, saya rela nggak terima bayaran. Supaya drama ini nggak terlalu rugi."

Bothered ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang