Twelfth

805 105 19
                                    

Sakura tersenyum puas lalu menyimpan buku naskah yang baru saja selesai ia baca di atas meja ruang tengah apartemennya.

"Gimana menurut kamu? Suka sama ceritanya?" Tanya Eunbi yang duduk di sofa di seberang Sakura.

Sakura mengangguk. "Suka banget. Dari dulu aku pengen kerja sama penulis ini, Kak. Apalagi drama genre romance-fantasy itu favorit aku banget!"

Eunbi tersenyum lega. Ia turut senang akhirnya Sakura bisa mendapat drama yang cocok untuk dimainkannya. Bila Sakura sudah setuju, maka drama ini akan menjadi debutnya sebagai pemeran utama wanita.

"Oh iya, Kak. Siapa aktor yang ditawarin jadi pemeran utamanya?"

"Kalau nggak salah sih, belum ada. Tim produksi drama masih bingung nentuin siapa yang cocok."

Sakura mengambil kembali buku naskah di atas meja lalu membaca ulang sekilas naskah awal itu. Karakter utama pria di drama itu adalah sosok yang dingin karena menyimpan luka di masa lalu. Setelah memikirkan berbagai kemungkinan siapa yang cocok untuk memerankan karakter itu, hanya satu nama yang ada di kepala Sakura, Kim Wooseok.

"Kak, apa aku boleh ngasih saran aktor untuk pemeran utamanya?"

Eunbi tampak berpikir sejenak. "Memang kamu mau kasih saran siapa? Kenalan kamu kan belum banyak?"

"Aku mau Kak Wooseok!"

Setelah mendengar nama itu, Eunbi menghela napas sambil menggelengkan kepalanya. "Enggak Sakura. Bukannya Kim Wooseok mau hiatus? Dia kan bilang sendiri waktu konferensi pers bareng kamu."

Wooseok memang memutuskan untuk istirahat dulu dari dunia hiburan dalam jangka waktu yang tidak bisa ia tentukan. Walaupun ia sudah meminta maaf atas skandalnya, tapi ia merasa belum cukup dan akhirnya memilih hiatus. Wooseok juga mundur dari perannya dalam film mendatang yang seharusnya ia perankan bersama Jinhyuk. Dan sudah sebulan setelah konferensi pers itu, Sakura pun tidak lagi menghubungi Wooseok. Sakura tidak mau mengganggu Wooseok yang ingin istirahat dan mencoba menghargai keputusan lelaki itu.

Tapi melihat kesempatan ini, Sakura tidak bisa diam saja. Ia merasa, nama Wooseok bisa kembali naik dengan keikut sertaan lelaki itu dalam drama ini.

"Tapi karakter pemeran utamanya cocok banget diperanin Kak Wooseok, Kak."

"Sakura, kamu lupa? Udah empat tahun sejak Wooseok main drama straight, dia selalu main drama atau film boys love kan?"

Wooseok memang terkenal karena perannya dalam berbagai film dan drama boys love, tapi Sakura tahu Wooseok itu lelaki normal. Ia tidak bisa membiarkan Wooseok terus-menerus memerankan karakter gay.

"Kak Wooseok itu straight, kak. Masa iya dia harus terus-terusan dipasangin sama cowok?"

Dahi Eunbi berkerut. "Kamu tahu dari mana dia straight? Perasaan Wooseok nggak pernah ngumumin orientasi seksual dia kayak apa?"

Sakura bungkam. Ia tidak mungkin menjawab bahwa ia telah mengetahui masa lalu Wooseok, bahwa sebenarnya lelaki itu hanyalah lelaki normal yang mengubah image-nya menjadi lelaki gay untuk menyelamatkan karirnya yang hampir berakhir karena disepelekan oleh orang.

"Ya, aku tahu aja, Kak. Lagian kelihatan jelas kok, kalau Kak Wooseok itu straight."

°°°

"Jadi Sakura udah tahu semuanya?" tanya Jinhyuk lalu menyeruput kopinya yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

Wooseok mengangguk. 

Bothered ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang